Sempat tertahan di Filipina, TB Pasific Jaya lolos dari perompak
Merdeka.com - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) melaporkan tugboat Pasific Jaya I, yang berangkat dari Filipina, tiba selamat di Samarinda, Kalimantan Timur. Kini, tidak ada lagi kapal asal Samarinda yang tertahan di Filipina.
Dalam keterangannya kepada wartawan, Kepala KSOP Samarinda Kolonel Laut Yus K Usmany mengatakan, TB Pasific Jaya I milik perusahaan PT Marindo Pasific yang menarik tongkang Maritim Perkasa, sebelumnya berangkat bersamaan dengan TB Charles milik PT Rusianto Bersaudara. Mereka bertolak dari Samarinda menuju Filipina.
Setelah sempat tertahan beberapa hari di Filipina, usai penyanderaan tujuh kru TB Charles oleh militan bersenjata di perairan selatan Filipina, TB Pasific Jaya akhirnya bisa pulang ke Indonesia.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Dimana kapal melayang terlihat? Sebuah kapal muatan barang besar bernama Achilleas terlihat melayang di lepas pantai Yunani ketika melakukan pelayaran di antara pulau Yunani.
-
Dimana kapal Minajaya merapat? Ketika itu secara tiba-tiba muncul sebuah kapal besar dari arah laut dan berhenti di daerah pantai dan diiringi suara gemuruh ombak.
-
Di mana kapal tenggelam itu ditemukan? Pada 2018, Departemen Penelitian Bawah Air Universitas Antalya menemukan bangkai kapal yang diperkirakan berasal dari tahun 1600 SM tersebut di lepas pantai barat Provinsi Antalya.
-
Dimana kapal transit? Pukul 14.09, kapal feri tiba di Pelabuhan Tarebung, Pulau Sapudi. Di pulau ini, kapal akan transit selama satu jam.
-
Dimana kapal tersebut ditemukan? Dua bangkai kapal kuno ditemukan di kedalaman sekitar 1.500 meter di Laut China Selatan.
"TB Pasific Jaya yang menarik tongkang Maritin Perkasa, berlayar dari Cagayan Deoro sejak 1 Juli 2016, dan tiba di Samarinda pada 8 Juli 2016 pukul 22.00 WITA," kata Usmany, di kantornya, Jalan Yos Sudarso, Samarinda, Selasa (12/7).
"Jadi, sebelumnya memang izin berlayar bersama dengan TB Charles, dan TB Pasific sudah kembali," ujar Usmany.
Meski demikian, dalam pelayarannya, TB Pasific Jaya I diminta melapor kepada Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIII di Tarakan.
"Saya instruksikan ke perusahaan, agar berkomunikasi dengan Lantamal XIII di Tarakan. Dikawal sampai perairan Indonesia dengan pengawasan patroli TNI AL. "Bukan dikawal menggunakan KRI (Kapal Republik Indonesia), tapi meminta Lantamal XIII untuk memonitoring keberangkatan dari Filipina," ujar Usmany.
Meski demikian, Kapal Tunda Berau 118 milik PT Rusianto Bersaudara masih tertahan Filipina. Namun demikian, keberangkatannya bukan dari SPB KSOP Samarinda, melainkan KSOP Banjarmasin. Sampai dengan saat ini, keluarga TB Berau 118 masih terus menanti kepulangan ABK, di antaranya keluarga yang tinggal di mess karyawan PT Rusianto Bersaudara, di Sungai Lais, Samarinda. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal Landing Dock Philippines mengakomodasi kebutuhan Departemen Pertahanan Nasional Filipina.
Baca SelengkapnyaUpaya pencurian itu terjadi saat kapal lego jangkar di perairan Dumai
Baca SelengkapnyaKorban hilang ini menggunakan kaos abu-abu, celana hitam, dan topi hitam.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca SelengkapnyaPencarian seorang WN Taiwan yang hilang akibat kapal speedboat terbalik dan tenggelam di Kepulauan Seribu membuahkan hasil. Korban dilaporkan telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaSebuah kapal LPG milik Pertamina ditemukan terdampar dan terbengkalai di pinggiran teluk Palu.
Baca SelengkapnyaKapal penjaga pantai China menyenggol bagian belakang hingga sisi kanan kapal Filipina.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut terbalik di sekitar Perairan Pulau Rambut
Baca SelengkapnyaAda 33 orang yang berada di KM Parikudus terdiri dari 3 Anak Buah Kapal (ABK) dan 30 penumpang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKorban TPPO diserahkan ke Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI).
Baca Selengkapnya