Sempat Trauma Berat, Perawat RS Siloam Korban Penganiayaan Kini Sudah Bisa Senyum
Merdeka.com - Sejak menjalani perawatan, kondisi psikis Christina Ramauli (28) mulai membaik. Dia diketahui menjadi korban penganiayaan yang dilakukan Jason Tjakrawinata (38) yang merupakan ayah pasien yang dirawatnya di RS Siloam Sriwijaya Palembang.
Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan Subhan Haikal mengungkapkan, perubahan tersebut mulai terjadi sejak dilakukan pendampingan oleh dua psikolog dari RS tersebut. Perubahan drastis baik psikis maupun fisik akibat penganiayaan.
"Masih dirawat sejak kejadian. Alhamdulillah ada perubahan drastis," ungkap Subhan, Senin (19/4).
-
Apa masalah kesehatan mental di Indonesia? Masalah kesehatan mental merupakan salah satu momok yang bisa sangat menakutkan.
-
Bagaimana perundungan memengaruhi kesehatan mental? Alih-alih memperkuat mental, perundungan dapat menimbulkan trauma, kecemasan, depresi, dan rasa tidak berharga pada korban.
-
Apa ciri khas perubahan kepribadian di depresi terselubung? Orang dengan depresi terselubung mungkin menjadi lebih pasif, pesimis, tidak bergairah, atau tidak banyak bicara. Perubahan ini bisa terjadi secara bertahap atau tiba-tiba.
-
Siapa yang terlibat dalam terapi perilaku? Terapi perilaku juga melibatkan orang tua dalam mengatur lingkungan anak, memberikan reward dan punishment yang sesuai, serta memberikan struktur dan rutinitas yang jelas.
-
Perubahan apa yang dialami pria tersebut? Hanya berselang dua tahun saja, si pria tampak mengalami perubahan drastis yang membuat publik pangling akan penampilannya.
-
Apa saja perubahan mood yang dialami? Jika kamu merasa sedih, cemas, atau kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya memberikan kebahagiaan, hal ini bisa menjadi tanda awal depresi.
Perubahan itu tampak dari perilaku dan raut wajah korban sejak dua hari terakhir. Kini, perawat itu mulai bisa tersenyum ketika mengobrol dengan orang lain atau sesama rekan sejawat.
"Di awal-awal trauma berat, sangat, ngobrol saja tidak mau. Alhamdulillah sejak ada pendampingan sudah bisa tersenyum, padahal habis dianiaya itu senyum saja tidak mau, murung terus," kata dia.
"Kemarin dia (korban) komunikasi dengan gubernur, tapi waktu itu tidak terlalu baik. Alhamdulillah sekarang sudah jauh berubah," sambungnya.
Subhan mengaku baru saja menjenguk korban yang masih terbaring di RS. Sejauh ini belum ada arahan dari dokter rawat untuk membolehkan korban pulang.
"Perkembangan psikis dan fisiknya sudah membaik, tetapi sampai saat ini belum diizinkan pulang karena tergantung dokter," pungkasnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bambang menyoroti kewenangan yang besar diampu setiap Anggota Polri bisa membuat mental dan psikis anggota jadi gagap.
Baca SelengkapnyaKondisi psikis itu diketahui usai KPAI bertemu korban di kantor P2TP2A Tangerang Selatan.
Baca SelengkapnyaOrganisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Kediri sebelumnya berencana merehabilitasi mental kepada para santri yang menyaksikan kasus penganiayaan.
Baca SelengkapnyaSiswi SMK korban pemerkosaan yang diduga dilakukan anggota TNI di Surabaya selalu panik melihat orang dengan postur tentara.
Baca SelengkapnyaUsai pulang pendidikan perwira, Purnomo mendapat sambutan spesial dari pasien ODGJ.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kondisi psikologis tersangka serta menggali motif melakukan tindakan keji tersebut.
Baca Selengkapnya22 Pesilat PSHT diduga menjadi pelaku pengeroyokan untuk dimintai keterangan di Mapolres Jember.
Baca SelengkapnyaPetugas penjagaan di Rumah Dinas (Rumdin) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Jakarta Selatan diserang seorang pria.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman video yang beredar, terlihat dua siswi berinisial K dan N dihajar oleh pelajar dari sekolah lain.
Baca SelengkapnyaPenanganan medis terhadap korban juga dilanjutkan dan akan didukung secara penuh, termasuk biayanya.
Baca Selengkapnya