Semringah Erick Thohir Berbatik Merah Dampingi Megawati Keliling Sarinah

Merdeka.com - Berbatik merah, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menemani Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri keliling Gedung Sarinah, Thamrin, Jakarta, Senin (13/6). Erick mengundang Megawati untuk melihat museum Bung Karno di lantai 4 Gedung Sarinah.

Keduanya tampak akrab. Berkeliling sambil mengobrol. Sesekali menunjuk lukisan. Bak tour guide, beberapa kali Erick tampak senyum semringah kala mendampingi sang ketum parpol penguasa itu.

Mal tersebut memang tak bisa lepas dari sejarah panjang Republik Ini. Peletakan batu pertama Sarinah dilakukan Presiden Soekarno pada 17 Agustus1962.

Usai berkeliling sekitar 30 menit di lantai 4, Erick menemani Megawati berlanjut ke sisi lain Gedung Sarinah. Tepatnya di relief sepanjang 12 meter dengan tinggi tiga meter. Patung relief itu juga merupakan hasil peninggalan era Bung Karno.

Setelah itu, Erick dan Mega beserta rombongan lantas melanjutkan sesi makan siang secara tertutup di salah satu rumah makan di Sarinah. Media hanya diperkenankan mengambil gambar dari jarak jauh.

Satu jam makan siang tertutup, Erick kemudian mengantar Megawati menuju mobil meninggalkan Sarinah. Dalam momen itu, Megawati juga ditemani Puti Guntur Soekarno. Hadir juga Triawan Munaf.

Erick mengaku perbincangan intens dengan Megawati itu tidak menyinggung persoalan politik. Dia hanya menjelaskan terkait perkembangan pembangunan renovasi Gedung Sarinah.

"Tadi disampaikan bahwa memang seperti yang saya sampaikan Sarinah ini sesuatu yang sejarah. Karena itu seperti yang saya sampaikan sebelumnya, sebuah aset yang luar biasa di tengah kota ini. Sayang kalau kita tidak perbaiki kembali," kata Erick.

Bachtiaruddin

Kendati demikian, saat disinggung soal pembahasan politik Erick enggan menggubrisnya. Termasuk dengan pesan semiotik dalam busana batik berwarna merah dengan motif hitam yang dikenakan Erick selama mendampingi Megawati.

"Cukup, haha adah, cukup-cukup sudah," ujar Erick sembari tertawa usai ditanya perihal politik, termasuk tujuan busana merah yang dipakainya.

Erick sama sekali tak menanggapi pertanyaan-pertanyaan politik yang dilontarkan media. Erick hanya senyum semeringah dan lantas berjalan kembali masuk ke dalam gedung Sarinah.