Semua korban tabrakan speedboat di Sungai Musi ditemukan, pencarian ditutup
Merdeka.com - Jenazah keempat atau terakhir yang hilang dalam insiden tabrakan speedboat di Sungai Musi Palembang ditemukan. Dengan demikian, misi pencairan oleh tim gabungan ditutup.
Jenazah korban bernama Hanifah (23), ditemukan mengapung di sekitar Pelabuhan Boom Baru Palembang, Sabtu (2/6) pukul 04.10 WIB. Saat itu, anggota Satpolair Polresta Palembang melihat benda mengapung di permukaan.
Begitu didekati, mayat penumpang speedboat yang kemudian langsung dievakuasi tim Basarnas.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Bagaimana bangkai kapal ditemukan? Para ahli telah menemukan total 10 kerajinan yang tenggelam, berasal dari Perang Dunia II hingga 3000 SM dengan menggunakan puisi tersebut.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Kapan bangkai kapal ditemukan? Demikian menurut pernyataan pers dari Kementerian Budaya dan Media Kroasia pada 23 Juni lalu.
-
Apa yang ditemukan di bangkai kapal? Pada masa itu mereka menemukan kerajinan tangan yang berasal dari Zaman Kuno dan Romawi, hingga perahu kayu dan logam yang tenggelam sekitar Perang Dunia II.
"Korban keempat atas nama Hanifah ditemukan sekitar pukul 04.10 di daerah Boom Baru oleh anggota Polair Polresta Palembang, sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," ungkap Humas Basarnas Palembang Rio Taufan, Sabtu (2/6).
Dengan demikian, empat korban hilang semuanya sudah ditemukan. Mayat pertama kali yang dievakuasi adalah Suparman (27) di sekitar lokasi kejadian, Kamis (31/5) pukul 21.35 WIB. Satu jam kemudian, jenazah Hj Jubaidah (43) ditemukan di sekitar proyek pembangunan Jembatan Musi IV Palembang.
Jenazah ketiga yakni H Abdul Hamid (46) yang merupakan suami korban Hj Jubaidah ditemukan mengapung di Pulau Borang, Banyuasin, Sumatera Selatan, Jumat (1/6) pukul 07.30 WIB. Penemuan korban ketiga paling jauh dibanding jenazah lain, yakni sejauh 20 kilometer dari TKP.
Diketahui, speedboat Rahendi Putra yang mengangkut 35 penumpang bertabrakan dengan speedboat Lima Saudara berpenumpang tujuh orang di Sungai Musi Palembang, tepatnya di sekitaran Jembatan Ampera, Rabu (30/5) pagi. Akibat kejadian, dua korban tewas di lokasi dan empat lainnya hilang.
Dalam proses pemeriksaan, pengemudi speedboat Rahendi Putra berinisial RH ditetapkan sebagai tersangka. Dia dianggap lalai karena minimnya alat keselamatan dan tidak bisa menghindari tabrakan saat speedboat Lima Saudara menyalip.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di TKP, speedboat bertabrakan dengan perahu getek bermuatan kelapa yang bertolak dari Sungai Bungin.
Baca SelengkapnyaPencarian dihentikan karena semua korban telah ditemukan.
Baca SelengkapnyaTim masih mencari korban lain yang diperkirakan tersisa satu orang
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaMayat tersebut pertama kali ditemukan oleh salah seorang karyawan SPBU.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaKedua korban saat ini dibawa ke RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKM Lebanon tenggelam akibat dihantam ombak besar. Sebanyak 19 penumpang dilaporkan selamat setelah ditolong nelayan setempat.
Baca SelengkapnyaJasad korban dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Kasus ini sedang dalam tahap penyelidikan.
Baca Selengkapnya