Sengketa Batas Lahan, Kakek di Jember Bacok Leher Tetangga
Merdeka.com - Warga di Desa Karangpring, Kecamatan Sukorambi, Jember, Jawa Timur, dihebohkan dengan peristiwa cekcok berdarah diantara dua warga bertetangga. Diduga karena tak kuat menahan emosi, Nimin, seorang kakek berusia 73 tahun, nekat menyabet leher Sutikno (49) yang rumahnya bersebelahan itu dengan celurit.
Peristiwa berdarah itu dipicu oleh sengketa batas lahan tanah. Saat itu, Sutikno meletakkan korotan di atas lahan yang diklaim oleh Nimin masih merupakan lahan miliknya. Kedua pria tersebut lalu adu mulut hingga akhirnya Nimin yang sudah kadung kalap, menyabet leher korban dengan celurit.
"Pelaku merasa, lahan itu masih miliknya. Akibat mereka berdua bertengkar," kata Iptu Sigit Budiono, Kapolsek Sukorambi saat dikonfirmasi.
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Siapa yang terkena seruduk sapi? Sayangnya salah seorang warga seusia paruh baya tak dapat menghindar hingga akhirnya diseruduk sapi tersebut sampai terjatuh.
-
Siapa yang menusuk korban? Korban atas nama Yosep Pulung tewas usai ditikam Orang Tak Dikenal (OTK) di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis (4/4) kemarin.
-
Siapa yang memiliki senjata? Senjata-senjata logam itu terletak di bawah dua rumah awal abad kelima yang kemungkinan besar milik seseorang yang cukup kuat untuk membentuk pasukan.
-
Dimana penusukan terjadi? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Beruntung, cek-cok itu segera dilerai warga dan Sutikno segera diselamatkan ke Puskesmas Sukorambi untuk dirawat. Sabetan sepanjang 10 centimeter itu membuat leher korban terluka.
Kepada polisi, sejumlah saksi menyebut bahwa konflik batas lahan dari dua tetangga itu sudah mulai timbul sejak 20 hari yang lalu.
"Korban (Sutikno) mengklaim batas tanah adalah sesuai keyakinannya. Tetapi ini berbeda pendapat dengan pelaku (Nimin). Saat bertengkar pelaku (Nimin) merasa lebih tua, sehingga spontan menyabet leher korban," jelas Sigit.
Senjata tajam yang digunakan adalah celurit milik pelaku yang biasa digunakan di sawah. Luka sobekan korban terbilang cukup serius.
"Ada luka sobekan di leher sekitar 10 centimeter dan dengan kedalaman sekitar 2 centimeter," ungkapnya.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kakek Nimin akhirnya harus berurusan dengan polisi. Pelaku dikenakan Pasal 353 tentang Penganiayaan. “Ancaman hukuman di atas 5 tahun," pungkas Sigit.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka mengaku kerap memergoki korban berada di kebun jeruknya.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca SelengkapnyaAksi mutilasi seorang suami terhadap istrinya menggegerkan Dusun Sindangjaya, Ciamis. Pelaku bahkan sempat menawarkan potongan tubuh korban ke tetangganya.
Baca SelengkapnyaPelaku membabi-buta membacok hingga menyebabkan korban harus dilarikan ke Puskesmas
Baca Selengkapnyatawuran yang terjadi di perempatan Alexis Jembatan Kampung Bandan, Pademangan, Jakarta Utara pada Rabu (1/5)
Baca SelengkapnyaTawuran antar-geng pecah di Kabupaten Batang, Sabtu (10/8).
Baca SelengkapnyaSeorang pria asal Kabupaten Jember menjadi korban begal motor di Jalan Nasional Ranuyoso, Lumajang, Jawa Timur, Jumat (8/3) dini hari.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku sempat cekcok beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaKedua kelompok ini memang sudah terjadi keributan akibat dampak dari proses pembangunan.
Baca Selengkapnya