Sengketa lahan, siswa di Medan ditahan masuk sekolah di hari pertama
Merdeka.com - Kericuhan terjadi di hari pertama belajar di Sekolah Cinta Budaya di Jalan Selamat Ketaren, Medan Estate, Percut Sei Tuan, Sumatera Utata, Senin (18/7). Aparat kepolisian sempat bersitegang dengan sejumlah pria berjaga dan menutup akses ke lahan sengketa itu.
Beberapa pria berjaga itu ditengarai sebagai suruhan Mayjen (Purn) Burhanuddin Siagian. Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan ini mengklaim sebagai pemilik lahan seluas 2,3 hektare itu.
Sebelumnya, pihak Burhanuddin menggembok pagar sekolah. Siswa yang diantar orang tuanya tertahan di luar pagar. Mereka harus menunggu di bawah guyuran hujan deras.
-
Bagaimana Bapak-Bapak terobos hujan? Berikut ini adalah beberapa potret tingkah laku mereka yang dihimpun dari berbagai sumber pada Rabu (19/06/2024).
-
Di mana para petani berteduh? Ketiga petani yang tengah bekerja di sawah langsung berteduh di pondok.
-
Dimana hujan terberat? Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun.
-
Dimana warga terdampak kekeringan? BPBD Kabupaten Cilacap mencatat jumlah warga yang terdampak kekeringan di wilayah tersebut mencapai 9.153 jiwa dari 3.011 keluarga.
-
Bagaimana kehujanan di jalan membuat orang sakit? Paparan air hujan yang dingin dapat menyebabkan tubuh kehilangan panas dengan cepat, yang sering kali memicu gejala masuk angin atau pilek, seperti bersin-bersin, hidung tersumbat, dan sakit kepala.
-
Apa yang unik dari tingkah Bapak-Bapak saat hujan? Tingkah mereka seringkali membuat kita terheran-heran, bukannya dipahami oleh orang di sekitarnya.
Orang tua meminta agar anak mereka dimasukkan ke kompleks sekolah. Namun, pria berjaga di sana tetap tidak memberikan dengan alasan lahan itu masih sengketa.
Aparat kepolisian yang datang ke lokasi itu sejak pagi terdiri dari 4 truk berisi Brimob dan Sabhara. Mereka baru bergerak masuk setelah petinggi Polda Sumut yang dipimpin Kapolda Sumut Irjen Pol Raden Budi Winarso tiba di lokasi.
Ketegangan terjadi saat pejabat Polda Sumatera Utara mengikuti Budi dihalangi masuk melalui pintu samping. Aparat kepolisian lain mengerubungi dan sempat mengamankannya. "Ambil senjatanya, ambil senjatanya," ucap personel yang menggeledah pria itu.
Namun, pria yang diamankan tidak tinggal diam. Pria tetap meronta-ronta. Aparat kepolisian berusaha mengamankannya pun membiarkannya setelah Burhanuddin memerintahkan untuk melepasnya.
Kejadian ini merupakan buntut dari kasus sengketa lahan yang menjadi lokasi berdirinya sekolah. Pihak Burhanuddin berkeras lahan itu miliknya. Dia menyatakan melakukan penggembokan itu karena ingin melindungi asetnya di saat pihak yayasan dinilai tidak memiliki itikad baik.
"Kita sudah melakukan komunikasi ke pihak yayasan, kita sudah layangkan somasi ke-1, ke-2 dan ke-3, tapi diabaikan. Mereka memberikan keterangan tidak benar bahwa kita tidak memberi akses anak-anak sekolah, yang tidak kita berikan akses kendaraan masuk ke dalam. Kalau siswa tetap boleh masuk," ucapnya.
Siswa dan kendaraan akhirnya dapat masuk ke kompleks sekolah setelah Kapolda Sumut R Budi Winarso duduk bersama Burhanuddin dan pihak yayasan. Burhanuddin tampak memberikan penjelasan, Kapolda Sumut pun terlihat manggut-manggut.
"Kapolda memediasi dua pihak yang bersengketa. Dari hasil pertemuan itu, pihak yang bersengketa memperbolehkan siswa untuk masuk. Sore nanti juga kita mengundang pihak yang bersengketa untuk duduk bersama," jelas Kapolresta Medan Kombes Pol Mardiaz Kusin Dwihananto.
Kisruh sengketa lahan ini diduga juga perang beking. Pihak yayasan memakai para anggota DPR RI dan siswa. Sedangkan pihak lainnya memanfaatkan Mantan Panglima Kodam I Bukit Barisan. Kabarnya, lahan 2,3 hektare ini awalnya milik PTPN 2 (dulu PTPN IX). (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.
Baca SelengkapnyaPuluhan orang tua dan siswa baru SMKN 1 Tambun Utara, Kabupaten Bekasi menggelar aksi dengan cara mengunci pintu gerbang sekolah, Senin (22/7).
Baca SelengkapnyaPolisi menduga siswa SMA di Tebet yang dianiaya hingga koma akibat berkelahi dengan kakak kelasnya
Baca SelengkapnyaPara siswa SD di Kota Padang, Sumatera Barat bahu-membahu bersama guru menjemur buku yang basah akibat banjir yang melanda sekolah mereka.
Baca SelengkapnyaViral perjuangan siswa di Samosir harus berjalan kaki menuju sekolah dalam keadaan hari masih gelap.
Baca SelengkapnyaPihak ahli waris tetap akan menutup sekolah hingga Pemkot Makassar mengganti rugi lahan tersebut
Baca SelengkapnyaPenutupan SD Inpres Pajjaiang dilakukan hingga tiga hari karena menunggu hasil perundingan antar ahli waris.
Baca SelengkapnyaSetiap hari mereka menyeberang sungai itu tanpa didampingi orang tua
Baca SelengkapnyaPerkelahian itu tidak menyebabkan luka pada dua pelajar tersebut. Usai berkelahi, mereka kembali masuk kelas seperti biasa.
Baca SelengkapnyaPerjalanan bertaruh nyawa itu terpaksa ditempuh para pelajar SD di dua desa karena akses menuju sekolah hanya melalui jembatan rusak tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah sekolah di Kabupaten Demak menerapkan pembelajaran secara daring atau online.
Baca SelengkapnyaPihak sekolah berkomitmen secepatnya akan menyelesaikan persoalan ini secara profesional.
Baca Selengkapnya