Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seni binaraga ala pengrajin genteng Jatiwangi

Seni binaraga ala pengrajin genteng Jatiwangi Binaraga pengrajin genteng. ©2015 Merdeka.com/Iman Herdiana

Merdeka.com - Salah satu event unik yang digelar masyarakat Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, adalah Jatiwangi Cup, lomba binaraga yang dilakukan antar jebor (pabrik genteng). Pesertanya adalah para pengrajin genteng yang karena aktivitas sehari-hari membuat tubuhnya berotot seperti binaraga.

Kurator seni Jatiwangi Art Factory, Grace Sambo, mengatakan lomba binaraga ini diikuti empat-ratusan orang dari 22 jebor. Acara dilangsungkan di pabrik genteng Super Fajar, Selasa (11/08) lalu.

Grace menuturkan, lomba binaraga ini dilakukan di hadapan tungku yang sehari-harinya dipakai membakar 11 ribu genteng. Ada panggung sederhana di depan tungku. "Biasanya, kawasan tersebut harum kayu bakar dan tanah yang sedang atau baru dibakar. Waktu itu yang santer adalah bau minyak bayi (baby oil)," kata Grace.

Baby oil dipakai untuk memoles lekuk tubuh dan otot kekar peserta binaraga. Di pabrik yang biasa sibuk dengan aktivitas pembuatan genteng itu, para peserta mendapat tepuk tangan dan sorak penonton yang berasal dari keluarga maupun tetangga peserta lomba.

Grace menyebutkan, tiap jebor mengirim satu atau dua orang peserta untuk memperebutkan piala bergilir Jatiwangi Cup. Lomba ini dinilai oleh lima anggota dewan juri yang disiapkan direktur Museum Genteng Jatiwangi. Kelima dewan juri berasal dari Polsek Argapura, Komite Olah Raga Nasional, Jatiwangi art Factory (JaF), Jebor Mutiara, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Majalengka.

Acara sempat dibuka dengan sambutan dari salah satu pendiri JaF, Arief Yudi Rahman. Grace menuturkan, Arief mengingatkan bahwa genteng Jatiwangi telah ikut menaungi kebesaran bangsa Indonesia. Sebab, genteng Jatiwangi sudah beredar luas di Indonesia, menjadi bagian atap-atap rumah di Tanah Air.

Arief, lanjut Grace, juga menyinggung rencana pendirian pabrik-pabrik garmen di Jatiwangi seiring dengan pembangunan tol dan Bandara Internasional Kerja Jati Majalengka. Menurut dia Jatiwangi punya tradisi usaha genteng panjang dan sampai sekarang masih jadi tempat belajar membuat genteng. Dengan kata lain, genteng adalah identitas Jatiwangi.

Ide lomba binaraga sendiri, kata Grace, tercetus dari Julian Abraham, salah satu seniman yang sedang bergiat di JaF. Menurut Grace, lomba ini berangkat dari pekerjaan sehari-hari yang kemudian berubah jadi kebanggaan, jadi sesuatu yang bisa dipamerkan, dan dibagikan kepada orang lain.

"Tanpa latihan pun panggung menjadi semarak. Para penonton, para keluarga kontestan ataupun sesama pekerja jebor ikut semangat melihat handai taulannya tampil dengan penuh percaya diri dan kebanggaan. Gemuruh tepuk tangan membesar saat pose terakhir meminta para kontestan bergaya mengangkat genteng," katanya.

Dengan kata lain, perempuan lulusan sejarah seni Universitas Gajah Mada ini mengimbuhkan, lomba binaraga tersebut sebagai bentuk seni yang lahir dari kehidupan sehari-hari, dari kehidupan para pengrajin genteng Jatiwangi. "Keindahan dari kehidupan sehari-hari bukan wacana baru dalam seni rupa kontemporer," tuturnya.

Ia mengatakan, lomba binaraga antar jebor sudah terjadi dan benar-benar berlangsung dengan segala dinamika dan riuh-rendahnya. "Apakah Jatiwangi Cup benar-benar akan menjadi piala bergilir? Saya yakin iya," tuturnya.

(mdk/mtf)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Aksi Para Buruh Genteng Unjuk Kekekaran Otot di Kontes Binaraga Jebor Jatiwangi Cup 2024
FOTO: Aksi Para Buruh Genteng Unjuk Kekekaran Otot di Kontes Binaraga Jebor Jatiwangi Cup 2024

Memeriahkan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-79, sejumlah pekerja genteng di Majalengka unjuk kebolehan di Kompetisi Binaraga Jebor Jatiwangi Cup 2024.

Baca Selengkapnya
Ada Atraksi Udara TNI AU, Festival Gandrung Sewu Hipnotis Ribuan Wisatawan
Ada Atraksi Udara TNI AU, Festival Gandrung Sewu Hipnotis Ribuan Wisatawan

Festival Gandrung Sewu menjadi pintu masuk untuk memperkenalkan budaya lokal ke publik global.

Baca Selengkapnya
Tari Massal Iraw Tengkayu Gunakan Koreografi 2017
Tari Massal Iraw Tengkayu Gunakan Koreografi 2017

Budayawan Tidung, Datuk Norbeck mengatakan bahwa persiapan tari massal dalam acara Iraw Tengkayu telah mencapai 70 persen

Baca Selengkapnya
Sehari Sebelum Gandrung Sewu, 1350 Penari Jalani Ritual Meras Gandrung
Sehari Sebelum Gandrung Sewu, 1350 Penari Jalani Ritual Meras Gandrung

1350 penari Gandrung menjalani tradisi ritual 'Meras Gandrung'.

Baca Selengkapnya
Muhibah Budaya Ramaikan Sepekan Banyuwangi Ethno Carnival
Muhibah Budaya Ramaikan Sepekan Banyuwangi Ethno Carnival

Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.

Baca Selengkapnya
Meras Gandrung, Awali Rangkaian Atraksi Seni Kolosal Gandrung Sewu
Meras Gandrung, Awali Rangkaian Atraksi Seni Kolosal Gandrung Sewu

Pertunjukkan Gandrung Sewu juga bakal diramaikan atraksi Air Show jajaran TNI AU.

Baca Selengkapnya
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan
Mengintip Dapur Produksi Bawang Goreng di Kampung Jaha yang Beromzet Ratusan Juta per Bulan

Kampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.

Baca Selengkapnya
Ratusan Pelajar Banyuwangi Ikuti Kompetisi Kreasi Baris Berbaris
Ratusan Pelajar Banyuwangi Ikuti Kompetisi Kreasi Baris Berbaris

Kompetisi Kreasi Baris Berbaris akan berlangsung selama tiga hari Senin-Rabu, 23-25 September 2024. Kompetisi diikuti 96 tim dari tingkat SD,SMP dan SMA.

Baca Selengkapnya
Beri Gamelan ke Seniman, Ganjar Harap Seni dan Budaya di Sumut Terus Berkembang
Beri Gamelan ke Seniman, Ganjar Harap Seni dan Budaya di Sumut Terus Berkembang

Menurut Ganjar, pembangunan seni budaya diakui sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Tanduak, Tarian Tradisional Warisan Kerajaan Jambu Lipo di Sumatra Barat
Mengenal Tari Tanduak, Tarian Tradisional Warisan Kerajaan Jambu Lipo di Sumatra Barat

Seperti namanya, tari ini menggunakan properti mirip dengan tanduk kerbau.

Baca Selengkapnya