Seniman tak butuh sertifikat tapi dana
Merdeka.com - Rencana sertifikasi profesi seniman yang akan dilakukan kementerian pendidikan dan kebudayaan dinilai tidak perlu. Lebih baik pemerintah memberikan bantuan berupa promosi dan dana ketimbang mewajibkan sertifikasi agar seniman bisa bersaing di tingkat internasional.
"Selama ini, kalau pentas di luar negeri tidak pernah ada yang meminta persyaratan sertifikat segala. Kalau untuk menjadi pengajar mungkin memang dibutuhkan," kata pemain teater Koma, Rangga Riantiarno dalam perbincangan dengan merdeka.com, Selasa (1/5).
Putra dari pasangan Nano dan Ratna Riantiarno ini mengungkapkan, selama ini pemerintah tidak pernah memberikan dukungan secara finansial terhadap seniman-seniman dari Indonesia yang tampil di kancah internasional.
-
Kenapa Gibran tidak menjawab pengaruh Jokowi di Bali? 'Iya itu biar warga yang menilai yah,' imbuhnya.
-
Siapa yang mengatakan tidak ada refleksi khusus karena Jokowi tidak diundang? 'Tidak ada refleksi khusus atas tidak adanya Pak Jokowi,' kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).
-
Siapa yang menyatakan tidak ada rencana mengeluarkan uang bergambar Messi? Manajer Senior Komunikasi Bank Sentral Argentina (BCRA) mengatakan bahwa pihaknya tidak punya rencana untuk memuat foto Messi dalam desain uang.
-
Kenapa A.R. Sutan Mansur menolak beasiswa? Tetapi ia menolaknya dan memilih belajar ilmu agama.
-
Bantuan apa yang ditolak Ahmad Turmudzi? Turmudzi memilih mundur dari bantuan bedah rumah oleh Pemkab Serang, setelah dirinya diminta membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Mengapa PKB disebut menolak uang tersebut? Uang bernilai fantastis itu disebut agar Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mundur dari posisinya selaku calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.
"Nol besar, apalagi untuk teater. Tidak pernah ada bantuan dana," tukasnya.
Pemeran utama dalam lakon 'Sie Jin Kwie' ini menegaskan, yang perlu dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas dunia seni Indonesia adalah membina dan menguatkan seniman di Indonesia. Baru kemudian berbicara persaingan di dunia internasional.
"Sertifikasi seniman tidak perlu, selamanya tidak perlu. Mengukurnya bagaimana? Siapa ahli seni yang akan dipakai," tandas Rangga.
Wamendikbud bidang Kebudayaan Wiendu Nuryanti menyatakan khawatir dengan nasib para seniman Indonesia jika para seniman ini diminta untuk terlibat dalam even internasional. Dengan tidak memiliki sertifikat, para seniman asal Indonesia akan kalah bersaing dengan pekerja-pekerja seni dari negara lain.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah cukup memberikan fasilitas kepada para pelaku seni budayawan.
Baca SelengkapnyaIuran Tapera akan dipungut dari pegawai swasta dan mandiri
Baca SelengkapnyaCak Imin membandingkan Indonesia dengan Korea Selatan yang mengembangkan budayanya.
Baca SelengkapnyaNasDem menegaskan, alumni LPDP harus berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Baca SelengkapnyaAlih-alih mendapat dukungan materil, seniman itu menyebut jika dia harus berjuang keras untuk mendapat suntikan dana.
Baca SelengkapnyaTito menjelaskan, jika penilaian penghargaan itu tidak dilakukan oleh Kemendagri
Baca SelengkapnyaSYL juga menegaskan tidak pernah ada istilah tawar menawar.
Baca SelengkapnyaSatryo menyebut jika penerima LPDP pulang tanpa lapangan pekerjaan yang cukup sama saja akan menyulitkan mereka.
Baca Selengkapnya