Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Senjakala ngudud mbako

Senjakala ngudud mbako Sejarah tembakau di Purbalingga. ©2017 Merdeka.com/Abdul Aziz Rasjid

Merdeka.com - Foto hitam putih ber-tone sepia, mengabadikan tilas jalanan yang sibuk di depan gedung berpapan nama PT GMIT. Di foto yang sudutnya telah rusak itu, terekam kerumunan orang. Banyak di antara mereka berjalan kaki, sebagian mengayuh sepeda.

Di tengah jalan, dua becak melintas. Sedang di seberang bangunan, seorang perempuan berambut sebahu berdiri di belakang seorang pengendara motor yang hanya nampak punggungnya. Foto itu, tanpa keterangan tahun pengambilan hanya dibubuhi informasi singkat, "Karyawan PT GMIT Bubar".

Terpajang di laman Purbalingga.info dalam gallery foto-foto Purbalingga tempo dulu, foto itu merekam kenyataan masa silam yang tak mungkin lagi bisa dijangkau. PT GMIT singkatan dari Gading Mas Indonesia Tobacco, adalah pabrik pengekspor lembaran daun kering tembakau. Tujuan pengiriman mereka ke Jerman dan Belanda untuk produk cerutu.

Orang lain juga bertanya?

Sekilas riwayat PT GMIT, Koran Suara Merdeka dalam salah satu laporannya bertanggal 12 Desember 2005, mengutip uraian Bupati Purbalingga kala itu, Triyono Budi Sasongko. Ia mengatakan "masa kejayaan tembakau di Purbalingga tahun 1950-an… masa kejayaan itu berakhir tahun 1980-an karena masalah internal perusahaan dan permodalan petani".

sejarah tembakau di purbalingga

Suasana kerumunan buruh-buruh pabrik pengekspor tembakau itu, juga jadi ingatan tak terlupakan bagi Gunawan (70), pemilik Toko Tembakau Kumpul di Jalan Jenderal A Yani Purbalingga. Ia bercerita, masih terbayang kenangan 46 tahun silam. Saban pagi, rombongan buruh PT GMIT melangkahkan kaki seiring jalan dengan para pedagang dan warga yang menuju Pasar Kota Purbalingga.

Kebetulan, Toko Kumpul berhadapan persis dengan pasar Kota Purbalingga yang memiliki sejarah panjang dari era kolonial. Pasar tradisional itu sempat terbakar, identik dengan kekumuhan pedagang-pedagang tiban di pinggiran jalan. Kini, keriuhan pasar telah digantikan oleh taman kota Usman Janatin Park yang sepi.

Bagi Gunawan sendiri, keramaian situasi puluhan tahun silam telah membawa berkah. Dahulu, kenangnya, pedagang-pedagang pasar dan warga terbiasa mampir lalu berkumpul di tokonya. Empat sampai lima orang, duduk mengitari meja di dalam toko. Mereka saling bercerita sembari memilih tembakau lantas melinting bersama.

"Udud mbako istilahnya," kenang Gunawan sembari melinting daun kawung (enau atau aren) yang telah ditaburi tembakau jenis Garangan kesukaannya saat ditemui merdeka.com di kediamannya, Kamis (30/4) dan Jumat (31/4).

Namun, situasi saling tukar informasi di Toko Kumpul, yang bisa dikatakan menciptakan komunitas atau ikatan antarwarga dari kesukaan bersama yakni melinting tembakau, tinggal cerita. Seiring waktu, saat-saat ketika melinting tembakau menjadi bagian keriuhan publik pun telah berakhir.

"Sudah enggak ada lagi pembeli yang berkumpul seperti dulu sembari melinting. Beberapa pembeli memang datang, membungkus setengah ons sampai satu ons tembakau. Situasinya memang sudah tak seperti dulu," imbuh Gunawan. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjelajahi Toko Tembakau di Sepanjang Jalan Kaliurang Jogja, Surganya Para Penikmat Tingwe
Menjelajahi Toko Tembakau di Sepanjang Jalan Kaliurang Jogja, Surganya Para Penikmat Tingwe

Sejak awal 2020 banyak bermunculan toko tembakau di Jogja. Salah satu tempat yang paling banyak dijumpai adalah di sepanjang Jalan Kaliurang

Baca Selengkapnya
Toko Mebel TST di Serang Cocok Jadi Tempat Nostalgia, Sudah Eksis Sejak 1970-an
Toko Mebel TST di Serang Cocok Jadi Tempat Nostalgia, Sudah Eksis Sejak 1970-an

Di Toko Meubel TST Jalan Mayor Safei, Kotabaru, Kecamatan Serang, pengunjung tak sekedar membeli barang jadi, namun juga bisa bernostalgia.

Baca Selengkapnya
Begini Potret Para Pedagang Jadul Tahun 80an dari Warteg Hingga Penjual Kerupuk Dijamin Bikin Nostalgia
Begini Potret Para Pedagang Jadul Tahun 80an dari Warteg Hingga Penjual Kerupuk Dijamin Bikin Nostalgia

Lama tak terlihat, begini potret jadul para pedagang pada tahun 80an. Simak selengkapnya.

Baca Selengkapnya
Mulai dari Temanggung hingga Kudus, Begini Sejarah Peradaban Tembakau di Jawa Tengah
Mulai dari Temanggung hingga Kudus, Begini Sejarah Peradaban Tembakau di Jawa Tengah

Masyarakat Jawa percaya tembakau sudah hadir jauh masa sebelum kedatangan Penjajah Portugis.

Baca Selengkapnya
Sisa Kejayaan Surat Kabar di Bandung Ada di Cikapundung, Dulu Berjajar Loper Koran sejak Pagi Buta
Sisa Kejayaan Surat Kabar di Bandung Ada di Cikapundung, Dulu Berjajar Loper Koran sejak Pagi Buta

Cikapundung jadi daerah yang tersisa dari masa keemasan koran dan kini masih tetap bertahan di tengah senja kala yang mengancam

Baca Selengkapnya
Warga Magelang Jajakan Beragam Jenis Tembakau dari Seluruh Indonesia, Prospek Menjanjikan
Warga Magelang Jajakan Beragam Jenis Tembakau dari Seluruh Indonesia, Prospek Menjanjikan

Ada 30 jenis tembakau rasa yang ia jajakan. Dalam sehari ada 70 pembeli yang datang.

Baca Selengkapnya
Cerita Bekas Pabrik Kola Peninggalan Belanda di Gang Poseng Pasar Baru, Dulu Warga Bisa Intip Proses Pembuatannya dari Tembok
Cerita Bekas Pabrik Kola Peninggalan Belanda di Gang Poseng Pasar Baru, Dulu Warga Bisa Intip Proses Pembuatannya dari Tembok

Bentuk bangunannya diketahui masih sama dari sejak pertama didirikan pada 1934.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Tembakau Jember yang Punya Sejarah Panjang, Membawa Dampak Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat
Fakta Unik Tembakau Jember yang Punya Sejarah Panjang, Membawa Dampak Pertumbuhan Ekonomi yang Pesat

Perusahaan tembakau tumbuh sangat pesat karena didukung oleh peraturan yang memberikan kesempatan pengelolaan tanah selama 75 tahun.

Baca Selengkapnya
Menghangatkan Badan di Toko Jamu Kembang Menoor Salatiga, Interiornya Vintage Khas Tahun 1950-an
Menghangatkan Badan di Toko Jamu Kembang Menoor Salatiga, Interiornya Vintage Khas Tahun 1950-an

Pelanggan bisa merasakan jamu seduh dengan cita rasa otentik di bangunan peninggalan tahun 1950-an

Baca Selengkapnya
3 Fakta Situbondo Surganya Kopi dan Tembakau, Wisatawan Bisa Lihat Pengolahan Kopi dan Menikmati Pemandangan Indah
3 Fakta Situbondo Surganya Kopi dan Tembakau, Wisatawan Bisa Lihat Pengolahan Kopi dan Menikmati Pemandangan Indah

Pengunjung bisa melihat langsung proses pengolahan kopi sembari menikmati pemandangan sejuk nan indah

Baca Selengkapnya