Senyum Wiranto saat pemerintah disebut diktator karena Perppu Ormas
Merdeka.com - Pemerintah melalui Menko Polhukam Wiranto menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang organisasi kemasyarakatan. Perppu untuk membubarkan ormas tanpa harus melewati Pengadilan tersebut dinilai sebagai kediktatoran pemerintahan Joko Widodo.
Menko Polhukam Wiranto santai menanggapi tudingan tersebut. Dia bahkan tersenyum dan ingin tertawa ketika diberitahu pemerintah dituding diktator karena menerbitkan Perppu.
Wiranto menegaskan, pemerintah membuka diri apabila ada pihak yang tak menerima Perppu tersebut, dengan tak mempermasalahkan apabila ada yang ingin mengajukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi. Oleh sebab itu, Wiranto heran pemerintah malah dituding tak demokratis, apalagi diktator.
-
Kenapa Menlu Retno merasa gembira? Kemenangan ini adalah bentuk kepercayaan internasional kepada Indonesia. 'Kontribusi Indonesia bagi perdamaian global diterima,' kata Retno.
-
Siapa yang 'mengolok-olok' perwira tersebut? “Izin, nama ***, pangkat Letnan Kolonel,“ katanya. “Ulangi, suara yang keras, ulangi,“ ujar para penghuni tahanan. “Pangkatnya digondol kucing,“ teriak penghuni tahanan yang lain.
-
Kenapa Kapolri tertawa saat disapa anggotanya? Bukannya marah, Kapolri justru tertawa lebar usai disapa oleh anggotanya tersebut. Ia bahkan tidak marah meski disapa oleh anggotanya di depan para Jenderal, salah satunya Wakapolri Komjen Agus Andrianto.
-
Bagaimana aksi arogansi Ketua PP? Dengan nada tinggi pria itu sampai memarahi pengemudi itu hingga adu cekcok terjadi.'Koe anak e sopo? Iki wilayahku, koe seng mundur,' kata pria itu.
-
Siapa yang disapa Prabowo dengan kelakar rambut putih? 'Kita juga punya rambut putih,' ucap Prabowo disambut tepuk tangan.
-
Kenapa Mentan diapresiasi? 'Saya mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan oleh Pak Mentan dalam mengatasi berbagai persoalan yang menyangkut ketahanan pangan seperti mengantisipasi potensi bencana yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan, termasuk ancaman El Nino, yang kalau kita tidak waspadai dan kita tidak mempersiapkan diri, maka kita akan dihadapkan pada defisit pangan,' ujar Bamsoet dalam pertemuannya bersama Mentan di Kementan Jakarta, Senin, (1/4).
"Maka sungguh sangat heran pemerintahan Jokowi-JK sangat tidak demokratis. Menko Polhukam ngomongnya sewenang-wenang, diktator. Diktator bagaimana coba," kata Wiranto sembari tersenyum di Kantornya, Senin (17/7).
Wiranto menegaskan, Perppu dikeluarkan bukan karena ada kepentingan dari pemerintah. Namun, Perppu dikeluarkan karena kepentingan bangsa dengan berupaya menjaga ideologi bangsa yang tengah digerogoti oleh ormas yang ingin menggantinya.
"Apa kita rela dan tega negeri kita terancam oleh suatu gerakan-gerakan yang masif?" ujarnya.
Mantan Panglima ABRI ini kembali menegaskan, Perppu bukan untuk mendiskreditkan ormas Islam seperti yang dituduhkan.
"Pak Jokowi Islam, Pak JK Islam, saya Islam, masa menyudutkan Islam? Tapi (tujuan Perppu) mengamankan kondisi pemerintah dan negara yang mayoritas Islam," tegasnya.
Salah satu yang menyebut pemerintah diktator yaitu ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Mereka bahkan mengadukan hal ini ke Komisi Nasional Hak Azasi Manusia.
"Jelas-jelas menunjukkan penguasa diktator, penguasa yang menjadi musuh rakyatnya sendiri. Dalam konteks terakhir bagaimana pemerintahan yang semena-mena mengeluarkan perppu padahal ada syarat untuk mengeluarkan Perppu," kata Ketua DPP HTI, Rahmat S Habib, di gedung Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (17/7).
Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengutarakan hal sama dengan menyebut pemerintah diktator karena menerbitkan Perppu. Meski diperkenankan, Fadli Zon mengatakan, Perppu dikeluarkan atas sesuatu hal yang genting. Namun, untuk Perppu pembubaran ormas, ia melihat tak ada yang genting sehingga ia menolak Perppu tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menpora awalnya terlihat asyik sendiri melalui gerak-geriknya.
Baca SelengkapnyaPrabowo bercerita semasa menjadi prajurit dulu yang terlihat galak. Dia berkata, bahwa tentara menjadi lucu bila terlalu banyak senyum.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo atau Jokowi enggan menanggapi sindiran Megawati.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo membantah pernyataan Ketua PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri soal pemerintahan Jokowi seperti Orba
Baca SelengkapnyaMenurut Nusron, sistem seperti orde baru hanya terjadi apabila ada pembungkaman suara-suara tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaHabiburokhman pun mengeluarkan tiga pantun untuk PDIP
Baca SelengkapnyaHasto juga mengaku ditertawai oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaGaya santai Jenderal (Purn) Wiranto saat jalan-jalan ke sebuah pusat perbelanjaan.
Baca SelengkapnyaMegawati justru meminta semua kader berjuang untuk memenangkan Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaKetum PDIP Megawati Soekarnoputri berulang kali menyebut Presiden Jokowi sebagai petugas partai.
Baca SelengkapnyaPAN mempertanyakan tolak ukur JK membandingkan kepemimpinan Jokowi dan Soeharto.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi juga meminta agar mencari kebenaran isu terlebih dahulu.
Baca Selengkapnya