Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seorang bayi Suku Anak Dalam wafat akibat radang paru-paru

Seorang bayi Suku Anak Dalam wafat akibat radang paru-paru Suku Anak Dalam. ©batangharikab.go.id

Merdeka.com - Seorang bayi di bawah lima tahun anggota Suku Anak Dalam atau orang rimba kelompok Terap di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD) Sarolangun-Batanghari, Jambi, wafat di Rumah Sakit Umum Daerah Hamba Muarabulian, Kabupaten Batanghari. Menurut diagnosa dokter, bayi itu mangkat karena mengidap penyakit radang paru-paru.

"Hasil diagnosa dokter menyebutkan balita SAD yang meninggal itu karena menderita penyakit radang paru-paru atau bronkopneumonia," kata Asisten Koordinator Orang Rimba Bukit Duabelas KKI WARSI, Ade Candra, di Jambi seperti dilansir dari Antara, Senin (23/3).

Menurut Ade, balita anak orang rimba itu sudah mendapat perawatan medis di RSUD Muarabulian sejak 13 sampai 18 Maret 2015. Tetapi orang tuanya tidak betah lantas membawa bocah itu pulang ke hutan.

Sayangnya, lanjut Ade, selama di hutan kondisi anak itu terus menurun, dan pada Sabtu pekan lalu orang tuanya kembali membawanya ke rumah sakit. Tetapi kondisi bayi perempuan itu terus menerus batuk dan tak kunjung membaik hingga akhirnya meninggal dunia pada Minggu (22/3) malam.

"Kematian yang menimpa anggota SAD ini memperlihatkan bahwa kondisi penghidupan orang rimba masih memerlukan perhatian dan dukungan dari semua pihak," ujar Ade.

Menurut Ade, menurunnya kesehatan orang rimba dipicu oleh krisis pangan dan air bersih di tiap lokasi melangun (berpindah) mereka singgahi. Sebab, di lokasi melangun tidak terdapat sumber pangan dan air bersih memadai sehingga menyebabkan kondisi tubuh mereka sangat lemah dan rentan terhadap penyakit, terutama pada anak-anak.

"Kondisi ini diperburuk karena selama ini orang rimba tidak mendapatkan imunisasi dan juga kondisi alam yang tidak mendukung," ucap Ade.

Dikatakan Ade, penyakit radang paru-paru bagi orang di luar kelompok Suku Anak Dalam mungkin tidak berpotensi menghilangkan nyawa, karena sudah mendapatkan imunisasi DPT.

"Namun penyakit itu bagi orang rimba ini justru sangat membahayakan dan menyebabkan mereka bisa meninggal dunia," tambah Ade.

Ade menambahkan, selama Maret 2015 tercatat 16 anak dan dua orang rimba dewasa dirawat di rumah sakit dengan keluhan bronkopneumonia dan demam. Ada juga mengidap anemia gravis serta disentri.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan RSUD Hamba Muarabulian, dr. Firdaus Fattah, membenarkan meninggalnya anak rimba atas nama Marupe, anak dari Metik. Dia menjelaskan, anak orang rimba itu wafat di ICU pada Minggu malam pekan lalu akibat demam, batuk, dan sesak napas.

(mdk/ary)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Orang Tua ke Hutan Berbulan-bulan, Bocah Papua Ini Hanya Tinggal Berdua dengan Adiknya
Orang Tua ke Hutan Berbulan-bulan, Bocah Papua Ini Hanya Tinggal Berdua dengan Adiknya

Bocah Papua harus rela tinggal berdua dengan adiknya selama berbulan-bulan karena orang tua mereka bekerja mencari kayu gaharu di tengah hutan.

Baca Selengkapnya
Geger Temuan Bayi Diduga Dibuang dan Jasadnya Dimakan Biawak
Geger Temuan Bayi Diduga Dibuang dan Jasadnya Dimakan Biawak

Jasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.

Baca Selengkapnya
Mantan Kades dan Bendahara Desa di NTT Diduga Bunuh Bayi Hasil Perselingkuhan
Mantan Kades dan Bendahara Desa di NTT Diduga Bunuh Bayi Hasil Perselingkuhan

Jasad bayi itu ditemukan dalam kondisi mengenaskan karena sebagian tubuhnya telah dimangsa anjing warga.

Baca Selengkapnya
Bayi Dua Bulan Jadi Korban Serangan Monyet Liar
Bayi Dua Bulan Jadi Korban Serangan Monyet Liar

Tidak diketahui datang dari arah mana, seekor monyet langsung menarik si bayi yang tengah tertidur.

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Tragis, Ayah di Pekalongan Diduga Bunuh Bayinya yang Baru Berumur 2 Bulan
Tragis, Ayah di Pekalongan Diduga Bunuh Bayinya yang Baru Berumur 2 Bulan

Hasil pemeriksaan di Puskesmas Sragi 1, korban ada luka di leher dan di perut dan punggung ada luka memar

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung
Kisah Pilu Bocah 13 Tahun Tewas di Tangan Ibu Kandung

Saat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.

Baca Selengkapnya
Tragis! Bayi 1 Bulan Ditemukan Ayahnya Tewas Mengapung di Ember, Padahal Ibunya Ada di Rumah
Tragis! Bayi 1 Bulan Ditemukan Ayahnya Tewas Mengapung di Ember, Padahal Ibunya Ada di Rumah

Selama ini ibu korban jarang bersosialisasi dengan masyarakat dan ada dugaan depresi.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Keluarga Ayah Simpan Bayi dalam Freezer, Dua Balita Tak Terurus Dirawat Dinsos
Fakta Baru Keluarga Ayah Simpan Bayi dalam Freezer, Dua Balita Tak Terurus Dirawat Dinsos

Kondisi dua balita yang ayahnya simpan jasad bayi dalam freezer.

Baca Selengkapnya
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal
Ogah Disuntik Vaksin Rabies Usai Digigit Anjing, Bocah 6 Tahun di Empat Lawang Meninggal

Keluarga memilih agar korban menjalani rawat jalan sebelum meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Pemuda Telanjang Dada Keturunan Rohingya Bertahan Hidup di Hutan, Usai Orangtua Angkat Meninggal Dunia
Pemuda Telanjang Dada Keturunan Rohingya Bertahan Hidup di Hutan, Usai Orangtua Angkat Meninggal Dunia

Pemuda Telanjang Dada Keturunan Rohingya Bertahan Hidup di Hutan, Usai Orangtua Angkat Meninggal Dunia

Baca Selengkapnya
Aniaya Bayi Berusia 14 Bulan Hingga Tewas, Orangtua Tiri Buang Mayat di Ember
Aniaya Bayi Berusia 14 Bulan Hingga Tewas, Orangtua Tiri Buang Mayat di Ember

Bayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.

Baca Selengkapnya