Seorang Dokter di Bulukumba Meninggal Diduga Usai Divaksinasi Tahap Tiga
Merdeka.com - Seorang dokter perempuan rumah sakit di Bulukumba bernama Andi Yuwardani Makmur meninggal dunia, diduga usai menerima vaksin ketiga atau booster. Dinas Kesehatan Sulsel telah menurunkan Tim Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) untuk melakukan investigas.
Kepala Dinkes Sulsel, dr Ichsan Mustari membenarkan adanya dokter di Bulukumba meninggal dunia usai mendapatkan vaksin ketiga. Meski demikian, Ichsan belum bisa memastikan apakah dokter tersebut meninggal akibat vaksin atau ada hal lainnya.
"Sudah meninggal. Artinya kan kita mesti mencari dulu (penyebab kematiannya) dengan melakukan investigasi," kata Ichsan saat dihubungi, Rabu (25/8).
-
Bagaimana wanita tersebut meninggal? Dua kerangka ini telah dipindahkan untuk uji laboratorium, bertujuan untuk memastikan bagaimana pasangan ini meninggal dan mengapa wajah wanita itu bolong.
-
Siapa yang mengumumkan penemuan vaksin kanker? Presiden Vladimir Putin mengungkapkan bahwa mereka kini selangkah lebih dekat untuk penemuan vaksin kanker.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Bagaimana ilmuwan ini meninggal? Meskipun penyebab pastinya tidak dapat dipastikan, dugaan kuat adalah bahwa kandung kemihnya pecah. Pengabaian untuk buang air kecil selama waktu yang lama diyakini telah menyebabkan tekanan tidak biasa pada kandung kemihnya yang kemudian mengakibatkan pecahnya organ tersebut.
Ichsan yang juga Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sulsel ini mengatakan investigasi dilakukan oleh tim KIPI dari kabupaten dan provinsi. Ia mengaku tim KIPI sejak awal dibentuk untuk melakukan pemeriksaan dan investigasi jika ada kejadian seperti ini.
"Tentu akan ada rekomendasi-rekomendasi akan diberikan (KIPI). Kita tahu sendiri inikan vaksin Covid pertama kali, tentu juga kejadian yang seperti itu tetap menjadi analisis tim untuk melihatnya," kata dia.
Sebelumnya, kabar meninggalnya dr Andi Yuwardani usai disuntik vaksin ketiga viral di media sosial. Dalam narasi unggahan, Andi Yuwardani sempat mencuci baju dan bersenda gurau dengan ibunya sebelum meninggal dunia. Tetapi setelah itu, Andi Yuwardani oleng dan meninggal dunia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Bayi Meninggal Pascaimunisasi di Sukabumi, Ini Kronologinya Menurut Kemenkes
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan langsung datang ke rumah Bayi MKA, dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaUndip menyayangkan penghentian sementara praktik Dekan FK Undip tersebut.
Baca SelengkapnyaAulia Risma ditemukan tewas di kamar kosnya pada Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaSetelah dilakukan imunisasi oleh pihak puskesmas tampak sehat seperti biasa.
Baca SelengkapnyaKasus bunuh diri mahasiswi kedokteran PPDS Anestesi, Aulia Risma Lestari di Undip masih terus diselidiki polisi.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaDirektur RSUD Sulbar, dokter Erna mengatakan, dokter Helmiyadi meninggal dunia di Puskesmas Sendana, Kabupaten Majene, saat hendak dirujuk ke Makassar, Sulawesi
Baca SelengkapnyaHelmi meninggal dunia akibat serangan jantung usai melakukan pelayanan kesehatan kepada 10 pasien.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi, pihak rumah sakit hingga Kemenkes sudah turun tangan menyelidiki penyebab pasti kematian Dokter ARL.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, dokter yang akrab disapa dokter Helmi itu mengoperasi 10 pasien. Setelah itu, dia mendadak mengalami sesak napas.
Baca Selengkapnya