Seorang guru diperiksa polisi di kasus keracunan massal murid SD
Merdeka.com - Polisi periksa guru berinisial DPOS yang juga penjual nasi kuning, usai puluhan siswa SDN 5 Desa Panji Buleleng di Bali keracunan. Selain itu, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil labfor terkait dugaan keracunan.
"DPOS belum ditahan. Kemarin masih gelar perkara. Hasil gelar perkara itu, nanti untuk menentukan tersangkanya," kata Kapolsek Sukasada Kompol Ketut Darmita, Jumat (13/10).
Sementara itu dari puluhan siswa yang mengalami keracunan, kini tersisa 2 orang siswa yang masih dirawat intensif di RSUD Buleleng, karena kondisinya masih lemas.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Siapa saja yang diperiksa polisi? Hari ini, tiga saksi diperiksa unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangerang Selatan, Jumat (23/2).
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa polisi memeriksa yayasan di Bali? 'Saat ini Polda Bali masih melakukan proses lidik dan pengembangan terhadap dugaan perdagangan bayi tersebut dan sudah melakukan pemeriksaan terhadap yayasan Bali Luwih yang berada di Tabanan,' kata Kombes Jansen dalam keterangannya, Jumat (20/9).
Dua siswa berinisial PRCD (7) dan NS (8) dirawat di ruangan berbeda. PRCD dirawat di Ruang Sakura, sedangkan NS masih menjalani perawatan di ruang transit.
Dijelaskannya nasi kuning tersebut mereka beli dengan harga Rp 2 ribu per bungkus berisi ayam, mi dan lauk lainnya. Siswa menyantap sebelum jam pelajaran dimulai.
Sementara itu Kasubag Humas RSUD Buleleng Ketut Budiantara menjelaskan, jumlah siswa yang mengalami keracunan totalnya 41 orang dari data awal 31 siswa.
"Untuk kedua pasien yang diopname memang belum bisa dipulangkan, walau kondisinya memang sudah stabil, namun menurut visite dokter mereka memerlukan perawatan lebih lanjut. Keluhannya rata-rata sama, muntah hampir lima sampai enam kali," jelas Budiantara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dikatakan bahwa pihak sekolah yang diperiksa tersebut mulai kepala sekolah, guru, hingga sejumlah murid yang merupakan rekan korban.
Baca SelengkapnyaBeberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini masih ada yang harus dirawat di beberapa fasilitas kesehatan berbeda.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaPolisi menerbitkan Daftar Pencarian Orang (DPO) terhadap guru les yang diduga mencabuli anak didiknya di Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, siswa siswi SD 1 Klepu Jepara yang keracunan sudah dibawa ke rumah sakit terdekat untuk perawatan.
Baca SelengkapnyaDari 18 siswa siswi yang keracunan, sebanyak 17 orang sudah diperkenankan pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaUntuk memastikan kandungan di dalam minuman, Disdik membentuk tim khusus dan menggandeng BPOM.
Baca SelengkapnyaDia diburu karena diduga melecehkan seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kebayoran Lama, Jaksel.
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaTerkait hal ini, pihak kepolisian langsung turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi.
Baca Selengkapnya