Seorang guru ditemukan tewas dalam posisi sujud di kamar mandi
Merdeka.com - Kepolisian Resor Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mengidentifikasi mayat seorang guru yang ditemukan tewas di dalam kamar mandi di sebuah rumah kontrakan No 102 Jalan Bedukang, Kelurahan Pasir Garam, Kecamatan Pangkalbalam, Pangkal Pinang. Saat ditemukan jenazah dalam posisi seperti orang sedang sujud.
"Penemuan mayat itu pada Senin sekitar pukul 06.00 WIB oleh pengelola rumah kontrakan Aris Jatmiko (29) ketika ia mau mengecek air yang sering habis dari masing-masing kamar kontrakan itu. Saat ditemukan korban dalam posisi menungging dengan wajah mencium lantai kamar mandi (seperti orang sujud)," ujar Kapolres Pangkal Pinang AKBP Nur Romdhoni melalui Kabag Ops Kompol Raspandi, seperti dikutip dari Antara, Senin (6/10).
Ia mengatakan, pada proses identifikasi tersebut diketahui korban atas nama Dewiyanti (37) warga asal Jakarta yang merupakan seorang guru di SMP Depati Amir, Kelurahan Pasir Garam, Kecamatan Pangkalbalam.
-
Bagaimana mayat itu ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Bagaimana mayat tersebut ditemukan? Awalnya pekerja bangunan yang sedang membongkar taman kosong di sebuah ruko menemukan karung goni yang sebagian tertanam di dalam tanah. Tetapi saat ditarik dari posisinya ternyata berisi tulang belulang diduga kepala manusia.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Apa yang ditemukan di sekitar mayat? Selain fosil kerangka manusia, pada situs ini ditemukan juga banyak benda mengelilingi mayat-mayat tersebut. Keberadaan benda-benda misterius tersebut diyakini adalah hadiah untuk menemani mayat menjalani hidup setelah mati.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
"Dalam identifikasi sementara pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan yang yang mengarah pada tindak pidana. Pada tubuh korban juga tidak ditemukan luka luar sama sekali. Berdasarkan informasi, korban sebelumnya memang sedang sakit," ungkapnya.
Dikatakannya, pengelola kontrakan sebelumnya pernah bertemu dengan korban pada Sabtu (4/9) malam. Namun sejak Minggu (5/10) pagi hingga malam korban tidak pernah keluar rumah sama sekali.
"Yang menambah kecurigaan pengelola kontrakan ketika dia melihat air di dalam tempat penampungan yang cepat habis. Selain itu, ia juga sempat menelepon korban, namun tidak ada jawaban sama sekali. Ketika dicek ke kamarnya terdengar suara air dan dia langsung membuka kamar korban menggunakan kunci cadangan dan menemukan korban sudah meninggal di dalam kamar mandi," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini mayat korban sudah dibawa ke RSUD Depati Amir untuk dilakukan visum luar guna menentukan penyebab pasti kematian korban. Karena berdasarkan informasi dari kerabatnya, korban memang sedang sakit beberapa hari belakangan ini.
"Untuk dugaan sementara, korban meninggal sejak kemarin siang. Untuk hasil pasti penyebab kematian korban, kami masih menunggu hasil visum dan autopsi dari rumah sakit," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenazah pendamping desa itu ditemukan pemilik kontrakan
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pemeriksaan organ dalam juga untuk melihat indikasi korban tewas akibat diracun.
Baca SelengkapnyaKorban seorang laki-laki Inisial D (47) tinggal di kamar 326, lantai III Lapas Cipinang.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat T itu dilaporkan oleh adik korban, Dedi.
Baca SelengkapnyaDari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas bocah itu diperkirakan meninggal dunia tengah malam
Baca SelengkapnyaSedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca SelengkapnyaPolisi tidak menemukan ada tanda kekerasan di tubuh jenazah tersebut.
Baca SelengkapnyaDokter Kepolisian (Dokpol) Rumah Sakit Bhayangkara Makassar pun telah melakukan autopsi terhadap jasad RF.
Baca SelengkapnyaKoordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaKorban tewas usai melakukan hubungan layaknya suami istri dengan terapis pijat.
Baca SelengkapnyaJasad Dosen UIN Surakarta ditemukan oleh rekan seprofesi tertutup kasur
Baca SelengkapnyaJenazah diketahui berinisial S, usia 57 tahun asal Tambak Wedi Baru Barat, Surabaya.
Baca Selengkapnya