Seorang Ibu di Sumatera Utara Tega Lempar Anaknya ke Sungai
Merdeka.com - Seorang bocah perempuan berusia delapan tahun berinisial HP ditemukan tidak bernyawa di Sungai Denai, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (3/7) malam. Sebelumnya bocah malang itu dilempar ibunya ke sungai pada Minggu (26/6) pekan lalu. Sempat hilang selama sepekan, HP akhirnya ditemukan warga yang kebetulan sedang mencari belut.
Kapolsek Percut Sei Tuan, Kompol M Agustiawan, mengatakan bocah yang ditemukan oleh warga itu merupakan jasad HP yang dicari selama sepekan di Sungai Denai.
"Setelah mencocokkan keterangan saksi termasuk paman korban bernama Faisal, bahwa benar mayat tersebut adalah HP yang dibuang oleh ibunya," kata Agustiawan, Senin (4/7).
-
Siapa yang menemukan bayi tersebut? Bayi mungil yang diberi nama Bella oleh ART Nana Mirdad, yang pertama kali menemukannya, akhirnya bisa tenang dan tertidur setelah merasa hangat dan kenyang setelah minum susu.
-
Dimana gadis itu ditemukan? Seorang pria yang kebetulan lewat dan sedang mengemudi sebuah mobil menemukan gadis malang tersebut.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Kapan korban ditemukan? Korban tergantung tali nilon warna biru yang ikatkan ke tiang penahan atap tenda terbuat dari besi ukuran 2x4 cm, Kamis (3/10) dini hari.
-
Bagaimana ekor manusia hilang? Dalam studi ini, para peneliti menemukan mutasi DNA unik yang terkait dengan hilangnya ekor leluhur pada gen TBXT, yang berperan dalam pengaturan panjang ekor pada hewan berekor.
-
Di mana kerangka bayi itu ditemukan? Penggalian berakhir tahun ini Tekin, mengatakan dua kerangka itu adalah milik seorang bayi dan seorang anak yang berusia sekitar 6-7 tahun yang ditemukan 2 pekan lalu di area yang sama selama proses penggalian berlangsung.
Lanjut Agustiawan, jasad bocah itu telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi. Sementara, ibu korban bernama Tika Ramadhani sedang menjalani pemeriksaan di rumah sakit lantaran diduga mengalami gangguan jiwa.
"Ada riwayat gangguan jiwa. Sekarang ibunya masih dalam rangka observasi di rumah sakit," ucapnya.
Seperti diketahui, kejadian itu berawal saat korban dan ibunya yang merupakan warga Pasar IV Tembung Gang Sepakat V Kecamatan Percut Sei Tuan, berjalan di sekitaran jembatan rel kereta api kawasan Perumnas Mandala. Lalu seorang warga melihat korban dilempar oleh ibu kandungnya ke sungai. Akibatnya korban dilaporkan hilang terbawa arus sungai.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaKasi Operasi Kantor SAR Padang, Hendri mengatakan, empat orang tersebut terdiri dari Ibu dan 3 anaknya.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKondisi bayi lahir prematur dengan panjang 47 centimeter dan berat badan 2,8 kilogram.
Baca SelengkapnyaJasad bayi itu sudah dimakamkan di pemakaman keluarga H. Uspu Dusun Kampung Beru.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaDiduga, sebelum dibuang ke saluran irigasi, bayi tersebut mendapatkan penyiksaan dari orang tuanya.
Baca SelengkapnyaPolisi pun kini turun tangan mencari sosok sang ibu.
Baca SelengkapnyaPenemuan bayi bersama surat wasiatnya ini terjadi di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaSaat ditemukan, jasad bayi berjenis kelamin perempuan itu sudah dalam kondisi membusuk.
Baca Selengkapnya