Seorang jemaah haji asal Sulsel meninggal dunia di pesawat
Merdeka.com - Seorang jemaah haji Indonesia asal Kabupaten Bulukumba yang tergabung di Kelompok Terbang (Kloter) 5 bernama Bando Duppai Tinriang, (61) meninggal dunia di atas pesawat Garuda yang mengangkutnya dengan nomor penerbangan GA 1305. Bando meninggal sesaat setelah pesawat lepas dari bandara King Abdul Azis, Jeddah, Jumat, (23/9).
"Pesawat tiba di bandara internasional Sultan Hasanuddin sekira pukul 15.00 WITA tadi. Jenazah almarhumah langsung dibawa ke kampung halamannya di Desa Bonto Bangun, Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulsel," kata Abdul Wahid Thahir, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel.
Adapun dr Ihwan, salah satu tim medis pendamping Kloter 5 mengatakan, almarhumah Bando Duppai Tinriang meninggal dunia, Jumat, (23/9) pukul 00.35 waktu Arab Saudi. Meninggal dunia karena penyakit asma dan jantung yang dideritanya.
-
Kapan jemaah haji meninggal? Tercatat per 12 Juli 2024, ada 420 orang jemaah haji asal Indonesia yang meninggal di tanah suci.
-
Kenapa jemaah haji meninggal di Arab Saudi? Lebih dari 50 persen jemaah haji asal Jateng dan DIY yang meninggal dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
-
Apa yang menyebabkan jemaah haji meninggal? Pemerintahan Arab Saudi menyatakan 1.301 jamaah haji meninggal selama ibadah haji tahun ini, sebagian besar adalah jemaah yang berjalan jauh dalam cuaca sangat panas.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Bagaimana penanganan jemaah haji yang meninggal? Mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
"Sejak di Mekkah, gejala penyakit almarhumah sudah pernah kambuh dan sempat dalam perawatan," ujar dr Ichwan.
Ditambahkan, dari 450 orang total jemaah haji Kloter 5, tersisa 445 orang yang kembali dengan selamat ke tanah air karena lima orang lainnya ada yang meninggal dunia dan ada pula yang sakit.
Yang meninggal dunia masing-masing Bando Duppai Tinriang, (61) asal Kabupaten Bulukumba yang baru saja meninggal dunia di pesawat, lalu Bustan, (82) dan Bahtiar, (60) juga asal Bulukumba keduanya meninggal dunia di Mekkah dan dimakamkan di sana.
Lalu dua lainnya jemaah haji dari Bulukumba dan Makassar masih berada di Arah Saudi karena sakit. Mereka atas nama Amir Papida, (50) dan Ros, (82). Kini mereka masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jemaah atas nama Nurasiah Ladalle meninggal dunia saat akan masuk pemondokan.
Baca SelengkapnyaPatimah meninggal karena serangan stroke dengan pendarahan pada pukul 01.05 WIB dalam penerbangan dari Kota Jeddah Arab Saudi ke Medan.
Baca SelengkapnyaTiba-Tiba 'Drop' Setiba di Asrama Haji Jelang Keberangkatan ke Tanah Suci, JCH Asal Palembang Wafat
Baca SelengkapnyaLansia pria itu sempat mendapatkan perawatan medis, namun nyawanya tak tertolong
Baca SelengkapnyaSebanyak 72 jemaah haji asal Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaIa menyebut karena masalah pesawat, membuat 448 jemaah haji harus kembali ke hotel.
Baca SelengkapnyaOperasional pemulangan jemaah haji ke Tanah Air hari ini, Sabtu (22/6) dimulai
Baca Selengkapnya441 jemaah haji kelompok terbang 14 Debarkasi Palembang tiba di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Baca SelengkapnyaUntuk jamaah haji reguler wafat pada musim haji tahun ini berjumlah 461 orang.
Baca SelengkapnyaSaat ini total dua jemaah haji dari Embarkasi Makassar meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAkibatnya penundaan keberangkatan, jemaah tersebut harus dipindahkan ke kloter 11.
Baca SelengkapnyaRombongan jemaah haji yang tergabung dalam Kelompok Terbang 43 tiba di Asrama Haji Sudiang, Kamis (3/8). Ini merupakan kloter terakhir Debarkasi Makassar.
Baca Selengkapnya