Seorang Kader Demokrat di Bandung Tewas Dianiaya Preman
Merdeka.com - Dua warga Kabupaten Bandung, menjadi korban pembacokan preman. Salah seorang korban merupakan kader Partai Demokrat meninggal dunia.
Peristiwa tersebut terjadi di Kampung Ranckuya, Desa Sangiang, Kecamatan Rancaekek, Senin (4/7). Korban diketahui meninggal dunia bernama Misa Munggara, rekannya Dede Koswara menderita luka dan menjalani perawatan.
Sedangkan tersangka berinisial IS sudah ditangkap. Polisi saat ini masih mencari satu tersangka berinisial AP.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa korban MR? 'MR ini mau mengambil tiga celana dalam yang belum dicuci sama korban di kamar kosnya,' kata Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudha, Senin (1/7).
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Kronologi
Kapolsek Rancaekek, Kompol Nanang mengatakan, peristiwa itu bermula saat tersangka dalam keadaan mabuk datang ke rumah korban. Mereka memanggil korban sedang menjahit.
"Korban diajak keluar oleh pelaku sesudah itu korban kembali masuk ke rumah selang beberapa menit pelaku datang dan masuk ke rumah korban dan langsung melakukan penganiayaan terhadap korban M dengan menggunakan golok yang mengakibatkan luka di bagian muka, kepala belakang dan pundak," ucap Nanang, Selasa (5/7).
Sementara korban lainnya terluka di pundak kanan dan tangan kanan akibat dibacok.
Pelaku Bikin Resah Warga
Adik korban, Santi (23) mengatakan, kondisi para pelaku dalam keadaan mabuk. Mereka pun sudah terkenal sebagai preman yang kerap meresahkan warga.
"Lagi mabuk parah, sudah terkenal lah sebagai preman kampung. Awalnya ngobrol biasa, sebelumnya emang kakak saya sudah kenal sama mereka. Setelah ngobrol, mereka sempat pulang, enggak lama balik lagi, sambil bawa senjata,” terang Santi.
Santi melanjutkan, salah satu pelaku kemudian berteriak di depan rumah bahwa kakaknya pernah memukul adiknya. Namun menurut Santi keterangan pelaku tersebut tak benar.
"Tapi itu ceritanya enggak benar. Lalu membacok dan kabur,” ucap dia.
Keluarga sempat membawa korban ke rumah sakit. Namun dinyatakan meninggal dunia. Dalam kasus ini, dia memastikan korban tak memiliki permasalahan dengan pelaku.
"Emang orang itu sama adiknya suka bikin onar jadi semua warga juga sudah tahu. Tapi sebenarnya emang enggak ada masalah satu sama lain, secara keluarga juga enggak,” kata dia.
Ketua DPC Demokrat Kabupaten Bandung, Saeful Bachrie menyatakan bahwa korban meninggal adalah salah seorang kader Partai Demokrat. Mewakili pengurus partai, ia menyampaikan belasungkawa untuk keluarga korban.
"Mudah-mudahan polisi bisa mengusut tuntas dengan kita juga menyiapkan lawyer untuk mendampingi bagaimana mengawal kasus ini. Korban ini ketua ranting di Sangiang, di desa. Kemudian alumni taruna akademi Demokrat juga di Kogasma di pusat. Jadi aktivitasnya tidak diragukan lagi. Kader berprestasi, langsung Kogasma dengan mas AHY, mas ketum," terang dia.
"Anaknya yang kelas 1 SD ini kita dorong untuk menerima beasiswa dari DPC sampai sekolah selesai. Rencana kita juga usul rumahnya di dapat bantuan rutilahu dari fraksi Demokrat kabupaten Bandung. Belum ada kabar ke AHY, Cuma udah sampai ke pusat DPP, DPD udah kita laporkan,” pungkasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menjelaskan kronologi penganiayaan yang dilakukan sekelompok orang terhadap dua anggota TNI yakni Prada DSK dan Pratu AS di Medan.
Baca SelengkapnyaSaksi yang sudah diperiksa terkait kasus tersebut berjumlah 11 orang.
Baca SelengkapnyaHasto kini tengah menunggu laporan dari Yogyakarta terkait insiden kekerasan yang menimpa kader Repdem tersebut.
Baca SelengkapnyaPengeroyokan terjadi di dekat stasiun KAI Pondok Ranji, Sabtu (23/9) dini hari.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut bermula dari saling tantang kedua kelompok.
Baca SelengkapnyaTawuran terjadi di Jalan Raya Sawangan, Kecamatan Pancoran Mas pada Kamis (13/6) malam
Baca SelengkapnyaIM secara sadis disiksa dengan benda tumpul di bagian punggungnya saat berada di dalam mobil oleh para pelaku.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia mengalami sejumlah luka akibat benda tajam.
Baca SelengkapnyaAkibat penikaman tersebut, korban tewas di tempat kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.
Baca SelengkapnyaKedua rekannya pun segera membawa korban ke klinik terdekat RSJC Kemang.
Baca Selengkapnya