Seorang Mahasiswa Kupang Pakai Toga Wisuda saat Demo di Kantor Gubernur NTT
Merdeka.com - Ratusan warga Besipae, Desa Linamnutu, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) demonstrasi di depan gedung Sasando (Kantor gubernur), Kamis (8/12). Mereka menuntut penyelesaian sengketa lahan.
Para demonstran mendesak Pemprov NTT segera menunjukkan sertifikat kepemilikan lahan, serta batas-batas wilayah. Warga Besipae menilai pemerintah provinsi NTT mengklaim sepihak lahan tersebut, tanpa kesepakatan bersama.
Unjuk rasa kali ini berbeda dari biasanya. Warga Besipae mendirikan sebuah tenda di depan kantor gubernur. Bahkan mereka membawa peralatan dapur untuk memasak dan makan bersama di lokasi.
-
Apa tujuan warga demo? Dilansir dari akun Instagram @merapi_uncover, mereka mengadakan arak-arakan itu dengan tujuan 'Mberot Jalan Rusak' di sepanjang Jalan Godean.
-
Dimana warga demo jalan rusak? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Kenapa warga berebut gunungan dan tenongan di Sadranan? 'Acara ini memang digelar setiap tahun. Di dalamnya ada buah, ada sego liwet. Warga yang mendapatkannya boleh makan di tempat atau dibawa pulang. Semua itu demi keberkahan di kampung kami,' kata Rahmat Arifin, tokoh masyarakat setempat.
-
Dimana demo buruh berlangsung? Elemen buruh melakukan rasa di daerah Bekasi, Jawa Barat dan sekitarnya.
-
Kapan demo RUU Desa terjadi? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Selain orang dewasa, sejumlah anak kecil juga ikut dalam rombongan tersebut. Namun ada yang lebih mencolok, karena seorang peserta aksi menggunakan toga, seolah-olah sedang mengikuti prosesi wisuda.
Pria bertoga dalam rombongan aksi unjuk rasa tersebut bernama Umbu Tamu Praing. Dia mengatakan, kehadirannya bukan untuk mengikuti prosesi wisuda namun ikut aksi.
"Saya hadir di sini untuk bersama-sama berjuang agar hak masyarakat Besipae bisa terpenuhi," kata Umbu Tamu.
Menurutnya, mahasiswa memiliki tanggung jawab besar dalam melihat persoalan yang dialami rakyat. Sehingga Umbu Tamu Praing berharap, pemerintah serius melihat hal ini sebagai persoalan kemanusiaan.
"Pada hari ini saya turun mengenakan toga untuk menegaskan pada mahasiswa, agar tidak menutup mata atas apa yang telah dipelajari di bangku kuliah, karena itu menjadi bekal dan bermakna bagi masyarakat luas," tuturnya.
"Rumah warga Besipae sudah digusur dan tempat tinggal jauh dari kata layak. Karena itu pemerintah wajib memberikan perhatian bagi masyarakat Besipae, baik dari sisi hunian, maupun pendidikan dan ekonomi," lanjutnya.
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol Rishian Krisna Budhiaswanto mengatakan, pihaknya melakukan pengamanan dengan menurunkan personil sebanyak 150 orang.
"Saya berharap dalam penyampaian aspirasi ini warga tidak anarkis tetapi tetap menjaga keamanan dan ketertiban," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban merupakan mahasiswa baru asal Fakultas Kehutanan Untad.
Baca SelengkapnyaPada aksi yang kelima ini jumlah massa terlihat semakin sedikit dan anak-anak yang ikut juga semakin berkurang.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDemonstrasi terkait RUU Pilkada di Semarang berakhir ricuh. Puluhan mahasiswa harus dirawat di rumah sakit dan puluhan lainnya ditahan polisi
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaDelapan mahasiswa yang melakukan demo ditetapkan polisi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaAksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaSeorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, massa yang berjumlah sekira seribuan orang mendatangi kantor bupati dan DPRD setempat.
Baca SelengkapnyaRatusan warga Air Bangis, Kabupaten Pasaman Barat, melanjutkan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Sumbar, Jalan Sudirman, Padang, Rabu (2/8).
Baca SelengkapnyaDemo yang dilakukan mahasiswa Universitas Pancasila , Selasa (27/2) sempat diwarnai aksi blokade Jalan Raya Srengseng Sawah yang memicu kemacetan.
Baca SelengkapnyaDemo ini menuntut DPR agar tidak mengesahkan RUU Pilkada.
Baca SelengkapnyaHingga malam hari, massa demonstran tolak Revisi UU Pilkada masih bertahan di depan Gedung DPR.
Baca Selengkapnya