Seorang Mahasiswa UNS Meninggal Usai Ikuti Diksar Menwa
Merdeka.com - Seorang Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta bernama Gilang Endi dikabarkan meninggal dunia usai mengikuti Diksar Menwa (Pendidikan Dasar Resimen Mahasiswa) pada Senin (25/10). Belum diketahui apa penyebab meninggalnya warga Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Karanganyar tersebut.
Kasatreskrim Polres Karanganyar, AKP Kresnawan Husein mengatakan, pihak keluarga korban pada awalnya melapor ke Polres Karanganyar. Namun karena lokasi kejadian berada di wilayah Solo, pihaknya mengarahkan agar keluarga melaporkannya ke Polresta Surakarta.
“Sedang dalam penyelidikan polisi khususnya Polresta Surakarta untuk menemukan penyebabnya. Ada beberapa luka, tapi untuk kepastiannya kita tunggu hasil autopsi dari RSUD dr Moewardi Solo,” katanya di Karanganyar, Senin (25/10).
-
Apa yang terjadi di Polres Solok Selatan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Apa yang dilakukan polisi pada korban? Sesampainya di ruangan, pintu malah dikunci dari dalam'Sedangkan kedua teman korban menunggu di ruangan lainnya, singkat cerita di ruang tersebut terjadi dugaan tindak pencabulan itu,' kata KBO Satreskrim Polres Belitung, IPDA Wahyu Nugroho dalam konferensi pers di Polres Belitung.
-
Bagaimana Kapolda Jateng menanggapi kasus Sukolilo? 'Salah satu penegak hukum adalah Polisi, Polri adalah representasi negara di masyarakat, Kita ndak boleh main hakim sendiri. Kita (masyarakat) tidak boleh bertindak seperti Polisi. Kalau ada permasalahan lapor polisi,' tegasnya.
-
Apa yang dialami korban? 'Dia alami luka cukup serius. Setelah kejadian, korban kemudian dilarikan ke RSUD Dekai, guna mendapatkan penanganan medis,' kata Kapolres Yahukimo AKBP Heru Hidayanto.
-
Apa yang terjadi pada korban? Korban pun akan terpanggang di dalamnya. Sebagai bagian dari desain hukuman yang kejam, saat perunggu yang panas membakar korban dan membuatnya berteriak.
-
Siapa yang menjadi korban? Renu Singh, salah satu korban yang terjebak, telah melapor ke polisi dengan klaim bahwa ia telah ditipu sebesar USD 21.000 dan mengungkapkan bahwa ratusan orang lainnya juga mengalami kerugian total mencapai USD 4,1 juta.
Menurut dia, Polres Karanganyar hanya memberikan atensi saja karena korban merupakan warga Karanganyar.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, diklat menwa dilakukan di sekitar sungai Bengawan Solo. Tepatnya di bawah Jembatan Jurug yang menghubungkan Kota Solo dan Kabupaten Karanganyar. Seusai pelatihan, korban merasakan sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia.
Dihubungi terpisah, Kasatreskrim Polresta Surakarta AKP Djohan Andika membenarkan adanya kejadian itu. Korban tercatat sebagai warga Dusun Keti, Desa Dayu, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar.
"Ya benar ada kejadian mahasiswa UNS meninggal. Penyebab kematian kita masih melakukan penyelidikan," katanya.
Untuk mengungkap kasus tersebut berkoordinasi dengan Polres Karanganyar karena korban tercatat sebagai warga Karanganyar. Polresta Surakarta juga masih menunggu dari pihak keluarga korban dilakukan autopsi di RSUD dr Moewardi.
"Acara Diklat UKM Menwa diadakan Minggu kemarin. Lokasi kegiatan ada di Jurug oleh Mahasiswa," terang dia.
Saat disinggung kemungkinan adanya penganiayaan, ia belum berani menyimpulkan, karena belum ada bukti kuat. Pihaknya masih menunggu hasil otopsi dari RSUD dr Moewardi.
"Kita akan melaksanakan klarifikasi kepada pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan tersebut. Jumlah saksi dari panitia diksar masih masih kita dalami," tutup dia.
Dari pihak Rektorat sendiri belum memberikan keterangan resmi menyangkut insiden tersebut.
Saat dihubungi wartawan, Wakil Rektor III UNS Kuncoro mengaku tidak menangani kasus tersebut. Namun demikian pihaknya yang membenarkan peristiwa itu, masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan RSUD dr Moewardi.
"Maaf bukan saya yang menangani, tapi yang menangani Wakil Rektor I," ungkapnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaDitanya kondisi kesehatan korban, pihaknya enggan menjelaskan lebih detail.
Baca SelengkapnyaBEM Undip mempertanyakan proses investigasi yang dilakukan dengan singkat dan tidak melibatkan perwakilan BEM. Hasilnya juga berbeda dengan pernyataan Kemenkes.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga menyebut kasus perundungan di dunia pendidikan pencetak dokter ini sebagai fenomena gunung es.
Baca SelengkapnyaAparat Polres Ogan Ilir, Sumatera Selatan menetapkan kekasih mahasiswi Universitas Sriwijaya yang tewas usai mengkonsumsi pil aborsi sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, dari pemeriksaan luar tubuh korban, tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Baca SelengkapnyaAkun Instagram @FOLKSHIT menunggah isi buku Harian ARL yang diduga bunuh diri karena tekanan dari dokter senior.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami motif dari korban yang menjatuhkan diri lantai enam gedung kampus itu.
Baca SelengkapnyaTiga korban perundungan PPDS Undip bakal lapor polisi usai ada jaminan pendidikan dari Kemenkes.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Baca SelengkapnyaDekan FK Undip Yan Wisnu Prajoko diberhentikan sementara dari aktivitasnya di RS Kariadi Semarang. Keputusan ini memunculkan protes dari sivitas akademika Undip
Baca SelengkapnyaPelaku utama hanya satu inisial AS (22) dan saat ini sudah diamankan.
Baca Selengkapnya