Seorang Pasien Covid-19 RSUD dr Moewardi Solo Kabur
Merdeka.com - Salah seorang pasien Covid-19 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi Solo yang sedang menjalani perawatan melarikan diri alias kabur. Manajemen rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah itu telah melaporkan kejadian tersebut kepada Pemerintah Kota Solo, padaSelasa (27/10) pagi.
Dikonfirmasi wartawan, Direktur Utama RSUD dr Moewardi, Cahyono Hadi membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solo.
“Iya benar, tadi pagi ada pasien yang melarikan diri. Kami sudah berkoordinasi dan melaporkan ke Dinas Kesehatan," ujar Cahyono.
-
Siapa yang melaporkan kasus ini? Pembeli dan korban pengeroyokan saat saat jual beli mobil, Ahmad Paisal Siregar melaporkan penjual R Acoka ke Polres Metro Jakarta Timur karena diduga telah melakukan penipuan sekaligus penganiayaan massal.
-
Siapa yang menginformasikan kejadian tersebut? Dari informasi yang dibagikan oleh sang adik, Olivia Zalianty, Marcella mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika sedang menjalani latihan untuk pementasan Malahayati.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang disiagakan di pos kesehatan Banyuwangi? Semua layanan kesehatan ini dilengkapi dengan tenaga dokter, paramedis, dan ambulans. Tenaga medisnya diisi oleh dokter dan perawat dari semua rumah sakit dan klinik yang ada di Banyuwangi.
-
Siapa saja yang melarikan diri dari Cilacap? Tak hanya orang Belanda, orang Inggris yang tinggal di Jawa juga berusaha melarikan diri ke Australia lewat Pelabuhan Cilacap.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Terpisah, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo membenarkan kabar tersebut. Pihaknya pun segera melakukan upaya pencarian, termasuk dengan melibatkan Jogo Tonggo.Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil.
“Ini masih dicari, tapi belum ketemu. Kita sudah meminta relawan Jogo Tonggo di wilayahnya untuk mencari informasi keberadaan pasien itu,” jelasnya.
Selain upaya pencarian, pihaknya juga meminta keluarga pasien agar segera melaporkan ke Satgas Penanganan Covid-19, jika pasien tersebut pulang ke rumah.
“Pasien yang melarikan diri dari rumah sakit ini warga Kecamatan Jebres. Kita sudah minta keluarga untuk melaporkan ke Satgas kalau saja pasien pulang ke rumah,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan, Siti Wahyuningsih mengaku sudah mendapat informasi tersebut. Titi mengaku sudah berkoordinasi dengan kecamatan dan puskesmas untuk mencari keberadaan pasien.
"Saya sudah dilapori dari rumah sakit. Puskesmas sudah bergerak menggunakan APD (alat pelindung diri) untuk mencari keberadaan pasien," jelasnya.
Termasuk juga, mencari keberadaan pasien positif Covid-19 ke rumahnya. “Sebenarnya kalau ada pasien positif Covid-19 tidak betah di rumah sakit, bisa menjalani karantina di rumah. Asalkan pasien tersebut tidak bergejala. Tapi kalau pasien bergejala harus dirawat di rumah sakit," pungkas dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah kabur pasien tersebut diduga diperkosa oleh seorang pria. Peristiwa itu terjadi pada Senin (11/12) malam.
Baca SelengkapnyaSuasana RSUD SK Lerik Kota Kupang, Rabu (13/12) pagi, mendadak heboh saat seorang pasien tiba-tiba berlari menabrak pintu kaca lalu terjun dari lantai dua.
Baca Selengkapnya