Seorang Pemuda Pengangguran di Lembata NTT Cabuli Bocah TK
Merdeka.com - Kasus pencabulan terjadi di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). Korban berinisial LPK (5) yang baru duduk di bangku taman kanak-kanak dicabuli oleh RSM alias Sandro (19), pemuda pengangguran asal Kecamatan Nubatukan.
Kasat Reskrim Polres Lembata, Iptu Jhon Blegur menjelaskan, kasus ini terjadi di rumah pelaku pada Rabu (16/3).
"Korban mengaku kalau pelaku sudah mencabulinya," jelas Jhon Blegur, Jumat (18/3).
-
Siapa yang menjadi korban perundungan? Apalagi saat berkomunikasi melalui panggilan video, R mengaku pada Kak Seto bahwa ia sering menjadi korban perundungan dari teman-temannya maupun guru.
-
Siapa pelaku pemerkosaan? 'Kejadian ini berawal dari kejadian longsor di daerah Padalarang Bandung Barat. Kebetulan keluarga korban ini rumahnya terdampak sehingga mereka mengungsi ke kerabatnya (AR) untuk sementara,' ucap Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, Selasa (3/9).
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Di mana kasus pencabulan pengasuh Ponpes terjadi? Kasus pencabulan kembali terjadi di lingkungan pondok pesantren. Kali ini seorang pengasuh pondok pesantren di Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar diduga mencabuli enam orang santriwati.
Saat itu sekitar pukul 10.00 WITA, korban pulang dari sekolah kemudian singgah di rumah pelaku, yang juga tempat tinggal kerabatnya berinisial N. Kebetulan saat itu N dan ibu kandung korban, sedang memasak untuk makan siang.
Sekitar pukul 12.00 WITA, korban bersama keluarga serta pelaku makan siang bersama. Usai makan siang, korban bermain handphone dan menonton.
Setelah itu korban menyusul kakaknya berinisial E yang sedang duduk di bale-bale (tempat tidur dari bambu), pelaku juga ikut duduk di sana.
Di sana pelaku melakukan pencabulan terhadap korban. Kasus ini terungkap saat korban mengeluh sakit ketika buang air kecil.
Ibu korban membawa korban ke Polres Lembata dan melaporkan kasus pencabulan tersebut. Polisi membawa korban ke rumah sakit, untuk menjalani visum dan selanjutnya diperiksa penyidik unit PPA Satreskrim Polres Lembata.
"Kasusnya sudah kami tangani sesuai laporan polisi nomor LP/B/58/III/2022/ SPKT/Res Lembata/Polda NTT. Kita amankan dan tahan pelaku guna mempertanggungjawabkan perbuatannya," tutup Jhon Blegur.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku terjerat undang-undang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Baca SelengkapnyaPelaku berinisial PS langsung ditangkap. Saat ini sudah diamankan di Polsek Langgam.
Baca SelengkapnyaKepada kepolisian, FM melakukan aksi cabulnya itu secara acak saja dan spontan.
Baca SelengkapnyaPelaku adalah pacar korban. Modusnya tiap beraksi, siap bertanggung jawab jika korban hamil.
Baca SelengkapnyaKorban diperkosa saat membeli jajan di toko milik pelaku
Baca SelengkapnyaSeorang montir di Palembang inisial B (30), diduga melakukan aksi sodomi terhadap lima bocah laki-laki.
Baca SelengkapnyaVideo dugaan pelecehan seksual yang dilakukan remaja terhadap bocah perempuan yang masih duduk di bangku TK viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaUsai dicabuli, para korban kemudian diberi uang Rp5.000 oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPerbuatan bejat tersangka bermula saat korban menonton perlombaan dalam rangka memperingati HUT RI ke-78. Lokasinya persis di depan rumah pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu viral di media sosial setelah di-up oleh sang ibunda
Baca SelengkapnyaPolisi bersama instansi terkait akan melakukan trauma healing kepada semua korban.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca Selengkapnya