Seorang Pengawas dan Petugas KPPS di Pilkada Solo Meninggal Dunia
Merdeka.com - Usai perhelatan akbar Pilkada serentak, Rabu 9 Desember lalu, dua TPS (Tempat Pemungutan Suara) di Kota Solo meninggal dunia. Petugas pertama yang meninggal bernama R Bagus Budiono (56) warga Nayu Timur, RT. 05 RW. 18, Kelurahan Nusukan. Pengawas TPS 31 tersebut meninggal dunia pada Kamis (9/12) kemarin akibat gangguan pernapasan.
Ketua Bawaslu Budi Wahyono mengatakan, Bagus mengalami gangguan kesehatan saat tahapan penghitungan dan sempat dibawa ke RS Brayat Minulyo.
"Dia tiba tiba lemas dan jatuh, kemudian langsung kita bawa ke rumah sakit Brayat Minulyo. Hasil diagnosa dari rumah sakit ada kerusakan di saluran pernapasan," ujar Budi, Jumat (11/12).
-
Kapan Pilkada serentak pertama? Pilkada serentak pertama kali digelar pada tahun 2015 lalu.
-
Di mana Pilkada Serentak 2020 diselenggarakan? Berikut adalah daftar provinsi-provinsi yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 9 Desember 2020 tersebut:Sulawesi UtaraSulawesi TengahKalimantan UtaraKalimantan SelatanKalimantan TengahSumatera BaratKepulauan RiauJambiBengkulu
-
Apa itu Pilkada Serentak? Pilkada Serentak merujuk pada pemilihan kepala daerah yang dilaksanakan secara bersamaan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk pemilihan gubernur, bupati, dan wali kota.
-
Kapan Pilkada Serentak pertama? Pilkada Serentak pertama kali dalam cakupan nasional di Indonesia dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2015.
-
Kapan Pilkada Serentak terakhir? Pilkada terakhir yang diselenggarakan di Indonesia adalah Pilkada Serentak 2020, yang berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020.
Menurut Budi, dari awal perekrutan sampai bimbingan teknis, almarhum mengikuti semua kegiatan dengan baik dan tidak ada keluhan.
Sementara itu seorang petugas lainnya yang meninggal dunia bernama Ardani Dharmawan (44). Saat Pilkada Ardani bertugas sebagai Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 18 Kelurahan Kerten, Kecamatan Laweyan. Almarhum mengembuskan napas terakhir usai bertugas di TPS, Rabu (9/12) lalu.
Ketua KPU Solo, Nurul Sutarti, mengatakan saat pagi bertugas di TPS, Ardani dalam kondisi baik. Bahkan, saat melakukan perhitungan suara juga tidak ada tanda-tanda sakit dan bekerja seperti biasanya.
"Sekitar pukul 17.00 WIB dia pulang ke rumah setelah proses rekapitulasi di TPS selesai," terang Nurul, Jumat (11/12).
Nurul mengaku kaget saat diberi tahu anggota KPPS lainnya, bahwa Ardani meninggal dunia di rumahnya pukul 21.00 WIB. Ia pun datang melayat di rumah duka serta memberikan santunan pada keluarga yang ditinggalkan.
"Saya sempat melayat ke rumah duka pada hari Kamis. Dari keluarga memberitahu saya kalau memang almarhum memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi," jelasnya.
Status almarhum sebagai anggota KPPS, dikatakannya, seharusnya berakhir pada tanggal 23 Desember. Ia mengucapkan terima kasih atas jasanya yang telah membantu menyukseskan Pilkada Solo.
Ketua KPPS 018 Kelurahan Kerten, Maryani Elok Sayekti, membenarkan adanya anggotanya meninggal duni usai bertugas di TPS Pilwakot Solo. Menurutnya, almarhum sudah dua kali ini menjadi anggota KPPS.
"Dia bertugas sangat baik, cekatan dan cerdas. Kami merasa kehilangan," pungkas dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak petugas yang mengalami kelelahan sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPetugas yang meninggal dunia akan mendapatkan santunan sebesar Rp36.000.000
Baca SelengkapnyaTiga petugas KPPS yang meninggal dunia ini tersebar di tiga kabupaten yakni Alor, Belu dan Malaka.
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca SelengkapnyaDua orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKeduanya meninggal usai melakukan serangkaian proses persiapan pencoblosan.
Baca Selengkapnya137 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit, 2 Meninggal Dunia
Baca SelengkapnyaWakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo mengucapkan bela sungkawa terhadap petugas keamanan TPS yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeorang lagi anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) meninggal dunia, Sabtu (17/2).
Baca SelengkapnyaKetua KPPS di Jakut itu meninggal dunia setelah mengeluh sakit saat bertugas.
Baca SelengkapnyaLima petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten, meninggal dunia seusai mengawal pelaksanaan Pemilu 2024. Mereka diduga kelelahan.
Baca SelengkapnyaSeorang petugas KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten meninggal dunia setelah pingsan saat penghitungan suara di TPS, Rabu (14/2) malam.
Baca Selengkapnya