Seorang siswi SD di Lampung Timur tewas, diduga diperkosa & dibunuh
Merdeka.com - Tak jauh berbeda dengan kasus Yuyun (14), di Lampung Timur seorang siswi sekolah dasar berinisial M (11) diduga menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan. Peristiwa berawal dari laporan keluarga tinggal di Desa Labuhan Ratu VII, Kecamatan Labuhan Ratu, menyatakan M hilang pada Jumat (15/4) lalu.
Pada Minggu (17/4), M ditemukan tewas di Sumbermarga. Kapolres Lampung Timur, AKBP Juni Duarsyah mengatakan, hingga saat ini polisi mengalami kesulitan mengungkap pelaku pembunuhan. Minimnya saksi dan alat bukti menjadi kendala mengungkap pembunuhan terhadap M.
"Kendala dalam kasus ini karena saksi-saksinya minim, di antaranya saksi teman korban yang masih berumur delapan tahun," ujar Juni, di Lampung Timur, Selasa (10/5) dikutip dari Antara.
-
Kenapa proses pencarian korban sulit? 'Para korban tertimbun longsor tanah tebal disertai material kayu,' ungkap Ali Imran.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Mengapa anak-anak dikorbankan? Pemakaman anak-anak di gundukan ini mungkin merupakan persembahan untuk memberi energi pada ladang,' kata Prieto, seperti dikutip Live Science.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa anak-anak dikorbankan? Arkeolog Ungkap 1000 Tahun Lalu Ratusan Anak Jadi Tumbal Pengorbanan untuk Dewa Hujan, Ternyata Ini Tujuannya atau dikorbankan untuk mendukung siklus pertanian jagung dan sebagai korban persembahan kepada dewa hujan oleh penduduk pada masa kejayaan Chichén Itza .
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
Menurut Juni, keterangan saksi yang merupakan anak-anak itu sering berubah. Sehingga membuat polisi kesulitan mengidentifikasi para pelakunya.
"Karena masih anak-anak. Mungkin trauma sehingga sering memberikan keterangan yang berubah-ubah," kata Juni.
Meski demikian, Juni yakin dalam waktu segera menangkap pelaku pembunuhan M. "Pelakunya sepertinya bukan orang yang jauh, karena penyelidikan kami sudah ada yang mengarah kepada para pelaku, mohon doanya saja semoga secepatnya bisa ditangkap," ungkap Juni.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca Selengkapnyadalam video itu, seorang siswi SMA diduga dipaksa beraksi di luar norma oleh rekan-rekannya
Baca SelengkapnyaAksi keji kelakuan 4 bocah di bawah umur yang perkosa dan bunuh seorang siswi SMP di Palembang.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki kasus meninggalnya DKW siswi SD berusia 12 tahun di Semarang lantaran diduga korban pelecehan seksual.
Baca SelengkapnyaTotal ada empat pelaku yang ditangkap polisi. Keempatnya masih berusia tak jauh berbeda dengan korban.
Baca SelengkapnyaPelaku diduga membunuh korban dengan cara membekap mulutnya. Setelah tewas, korban disetubuhi secara bergiliran.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat kehilangan oksigen dan adanya bekas benda tumpul di bagian leher.
Baca SelengkapnyaKasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation.
Baca SelengkapnyaHanya satu tersangka yang dipenjara di lapas anak dengan waktu separuh masa hukuman orang dewasa.
Baca SelengkapnyaMereka siap melakukan sumpah pocong karena berdalih bukan pelakunya.
Baca SelengkapnyaWarga menemukan tubuh siswi SMP itu tergeletak di pinggir jalan
Baca SelengkapnyaSemua pelaku masih seusia korban. Mereka masih menjalani pemeriksaan oleh penyidik.
Baca Selengkapnya