Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Seorang warga Sukoharjo positif terjangkit flu burung

Seorang warga Sukoharjo positif terjangkit flu burung Flu Burung. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Seorang warga Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah berinisial S dinyatakan positif suspect virus flu burung (avian influenza/AI). Saat ini, kakek berusia 70 tahun tersebut, mendapatkan perawatan khusus di ruang isolasi RSUD Dr Moewardi Solo.

Humas RSUD Dr Moewardi, dr Eliza, mengatakan S sudah tiga hari lalu mendapatkan perawatan intensif. S sebelumnya pernah punya riwayat kontak dengan unggas yang mati terjangkit AI.

"Sebelumnya dia memang melakukan kontak dengan puluhan ayam yang mati terkena AI. Setelah itu, S sakit dan dirujuk ke sini untuk mendapatkan perawatan khusus," ujar Eliza kepada wartawan, Jumat (10/5).

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter, lanjut Eliza, lekosit darah S jauh di bawah normal. Namun dari pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan pneumonia. Sementara untuk hasil tes laboratorium dan hasil swab tenggorokan belum keluar.

"Selama kita rawat tiga hari ini, perkembangannya kondisinya bagus. Meski demikian kami akan tetap menerapkan status suspect flu burung terhadap pasien tersebut hingga ada hasil laboratorium dan swab," ungkapnya.

Untuk status berikutnya, kata Eliza, pihak Rumah Sakit masih menunggu hasil test laboratorium dan swab. Mengenai biaya perawatan selama pasien masih dinyatakan suspect, Eliza mengungkapkan seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh negara.

Dua warga dirujuk ke RS

Dua warga Mojolaban, Sukoharjo juga dirujuk ke RSUD Dr Moewardi Solo oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, sejak Rabu (8/5). Dirujuknya dua warga tersebut, menyusul gejala flu yang diderita pasca matinya sejumlah ayam di wilayah Desa Wirun, Mojolaban dalam 3 hari terakhir.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo, dr Guntur Subiyantoro mengatakan, dua warga yang dirujuk ke RS Moewardi Solo di antaranya bernama Mardi (73), warga Ngambak Kalang, Desa Wirun, Mojolaban, serta satu warga yang masih dikonfirmasi nama dan alamatnya.

"Awalnya hanya atas nama Mardi yang kami rujuk ke RS Moewardi. Namun ada laporan lagi jika ada satu warga yang menderita gejala yang sama, dan sudah dirujuk juga ke RS Moewardi. Sementara ayam yang mati mendadak positif flu burung," ujar Guntur, Kamis (9/5).

Sebelumnya, puluhan ayam di Ngambak Kalang, Wirun, Mojolaban diketahui mati mendadak dalam satu pekan terakhir. Puluhan ayam mati itu positif Flu Burung (Avian Influenza/ AI).

Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Giyarti mengatakan, saat ini, kasus Flu Burung di wilayah Mojolaban tersebut masih dalam penanganan. Selain mengambil sampel ayam untuk di-rapid test di Balai Besar Verteriner Yogyakarta, dinas terkait juga sudah mengambil langkah preventif.

Dinas Pertanian sudah melakukan vaksinasi terhadap ayam di wilayah Ngambak Kalang dan sekitarnya. Dinas pertanian juga mensosialisasikan kepada warga tentang cara pemusnahan ayam yang terjangkit Flu Burung sesuai gejalanya dengan membakar ayam atau menguburnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Warga Gunungkidul Meninggal karena Antraks, Berawal dari Sembelih Sapi Mati
Kronologi Warga Gunungkidul Meninggal karena Antraks, Berawal dari Sembelih Sapi Mati

Seorang warga Gunungkidul meninggal karena Antraks. Korban sempat dirawat di rumah sakit

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya
Kemenkes Sebut Pasien Antraks Tak Perlu Karantina, Ini Alasannya

Kemenkes mengatakan, pasien antraks tak perlu dikarantina karena penyakit tersebut tidak menular kepada orang lain.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan

Korban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Gunungkidul Meninggal Karena Antraks, Ini Kronologinya
Satu Warga Gunungkidul Meninggal Karena Antraks, Ini Kronologinya

Antraks merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan oleh bakteri B.antrachis. Biasanya, antraks menyerang hewan herbivora.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Gunungkidul Suspeks Antraks, Kini Dirawat di RS
Satu Warga Gunungkidul Suspeks Antraks, Kini Dirawat di RS

Dinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.

Baca Selengkapnya
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.

Baca Selengkapnya
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks
Profesor UMM Bagikan Cara Penanganan Bangkai Hewan Kasus Antraks

Wabah antraks di Gunungkidul, Yogyakarta menjadi sorotan. Sekurangnya tiga orang meninggal dan 93 lainnya positif antraks setelah mengonsumsi daging sapi.

Baca Selengkapnya
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan
Lokasi Antraks di Gunungkidul, Desa Terpencil Berbatasan dengan Hutan

Hingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.

Baca Selengkapnya
Warga Boyolali Meninggal karena Leptospirosis, Begini Penjelasan Kemenkes
Warga Boyolali Meninggal karena Leptospirosis, Begini Penjelasan Kemenkes

Pasien tersebut meninggal di RSUD Fatmawati, Solo, Kamis (21/3).

Baca Selengkapnya
Bahaya Penularan Antraks dari Konsumsi Bangkai Hewan Terinfeksi
Bahaya Penularan Antraks dari Konsumsi Bangkai Hewan Terinfeksi

Antraks bisa menular melalui konsumsi daging atau susu sapi yang terinfeksi.

Baca Selengkapnya
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia
Waspada, Virus Flu Babi Afrika Sudah Masuk Indonesia

Masuknya virus flu babi ke Sulut karena ada unsur kelalaian manusia yang membawa ternak babi masuk ke Sulut melalui jalan tikus.

Baca Selengkapnya