Seorang WN Malaysia Tewas saat Menyelam di Kepulauan Derawan
Merdeka.com - WN Malaysia, Yong Foong May (44), ditemukan tewas saat menyelam di perairan Kakaban, kepulauan Derawan, Berau, Kalimantan Timur. Jenazahnya masih berada di RSUD Abdul Rivai di Tanjung Redeb, untuk keperluan visum.
Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.00 Wita. Bersama dua temannya turis Amerika dan juga dari Malaysia, May diving di perairan Kakaban. Sekitar 15 menit setelah diving, May muncul ke permukaan dalam kondisi tak sadarkan diri.
Teman-temannya pun panik, dan bergegas membawa May ke Puskesmas Tanjung Batu, menggunakan speedboat. Namun nahas, May dinyatakan meninggal dunia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Dimana mayat ditemukan? 'Awalnya saksi melintas di jalan tersebut, saksi menemukan bungkusan kasur yang menghalangi jalan,' kata Kapolresta Tangerang Kombes Pol Baktiar Joko Mujiono di Tangerang.
-
Di mana mayat tersebut ditemukan? Kerangka mayat terbungkus karung goni ditemukan oleh para pekerja bangunan di Kawasan Jalan Simpang Galunggung Kota Malang.
-
Di mana mayat ditemukan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
"Ya benar ada. Korban meninggal saat diving bersama teman-temannya di Perairan Derawan," kata Kapolres Berau AKBP Pramuja Sigit Wahono dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (26/2).
Sigit menerangkan, May memang sempat dibawa ke Puskesmas, dan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat tidak sadarkan diri.
"Dia (Yong Foong May) turis Malaysia. Jadi, dia menggunakan travel dari Tarakan hari Minggu (24/2) kemarin, dan menginap di (resort) di Derawan. Rencananya, Rabu (27/2) besok mau balik," ujar Sigit.
Menurut Sigit, selama tinggal di perairan Derawan yang mencakup tiga pulau Kakaban, Sangalaki dan Maratua, korban memang berencana menyelam. "Dia punya pengalaman. Tujuannya ke sini, memang ingin menyelam," tambah Sigit.
"Ternyata, begitu menyelam, meninggal. Jenazahnya dibawa dari Puskesmas, ke RSUD Abdul Rivai di Tanjung (Tanjung Redeb), untuk lebih tahu sebab kematiannya. Karena, dari Puskesmas tidak berani (memberikan pernyataan)," ungkap Sigit.
Sigit memastikan, telah menginformasikan peristiwa itu ke kantor Imigrasi Tanjung Redeb. "Imigrasi harus tahu, karena mereka (turis) di bawah pengawasan orang asing oleh Keimigrasian. Nanti dari rumah sakit yang mengeluarkan pernyataan sebab meninggalnya," demikian Sigit.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban mendapat masalah di dalam air dan tak sadarkan diri.
Baca SelengkapnyaKorban diduga dalam kondisi mabuk saat berada di pinggir sungai
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSambil memanggil-manggil Azam, ibu ini ikut TIM SAR keliling laut untuk pencarian.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPihak kepolisian masih melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait penemuan mayat tersebut.
Baca SelengkapnyaSosok pria ditemukan tergeletak tidak bernyawa di kolong jembatan Kali Bekasi.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui snorkeling sendirian dan tanpa dilengkapi pelampung
Baca SelengkapnyaKorban ditemukan mengambang oleh warga yang sedang mencari ikan pada 12 Mei 2024 sekitar pukul 12.25 WIB.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSebelum ditemukan tewas, korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024.
Baca Selengkapnya