Seorang WN Swiss di Jembrana Masuk dalam DPT Pemilu 2019
Merdeka.com - Warga Negara Asing (WNA) Swiss, Beat Thomas Beuhler ditemukan masuk Daftar Pemilihan Tetap (DPT) di Kabupaten Jembrana, Bali.
"Dari hasil pengawasan kita dan dapat data. Kemudian kita kroscek dengan DPT yang sudah ditetapkan oleh KPU. Dari data yang kita dapatkan, dari sejumlah 13 nama WNA yang memegang KTP elektronik, ternyata ada satu orang yang masuk dalam DPT," ucap Pande Made Ady Muliawan, selaku Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Jembrana, Bali saat dikonfirmasi via telpon, Selasa (5/3).
Warga asing tersebut, dari hasil pengecekan tercatat masuk di TPS 26, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali. Sementara pria asing tersebut bertempat tinggal di Banjar Melaya Pantai, Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jembrana.
-
Siapa penduduk Kampung Melikan? Mayoritas warganya merupakan petani pisang dan penyadap getah pinus.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Apa yang dilakukan WNA tersebut? Selama tinggal di kampung, Mojorejo, Modo, Lamongan, dia kerap buat onar.
-
Siapa yang pernah singgah di Desa Mertelu? Konon, dahulu ada seorang wali yang datang ke desa tersebut.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa yang tinggal di Desa Budaya Pampang? Desa ini menjadi tempat tinggal tetap masyarakat Suku Dayak Apokayan.
"Kemudian, dari dugaan itu kita lakukan verifikasi faktual, kita cek ke rumah yang bersangkutan hanya tidak ketemu dengan yang bersangkutan," ujar Ady Muliawan.
Muliawan juga menjelaskan, untuk tindaklanjutnya, pihaknya menunggu arahan dari Bawaslu RI karena DPT itu sudah terkunci dan tidak bisa diotak-atik lagi.
"Kalau dikeluarkan mengubah jumlah DPT, kalau tidak dikeluarkan berpotensi disalahgunakan. Jadi langkah, yang kita ambil menunggu arahan dari (Bawaslu), tapi yang jelas kita akan kawal betul di TPS untuk memastikan yang bersangkutan tidak menggunakan hak pilihnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," ujarnya.
Saat ditanya tentang dugaan warga asing tersebut bisa tercatat di DPT, Muliawan hanya mengatakan tidak mau berandai-andai tentang dari mana warga asing tersebut bisa tercatat di DPT.
"Kalau itu saya tidak berani berandai-andai, kira-kira kesalahannya di mana. Tetapi yang jelas kita kawal saja, kita memastikan orang yang tidak berhak memilih itu tidak menggunakan hak pilihnya nanti di TPS," ujarnya.
"Kita melakukan pengawasan itu, sejak dari 4 hari yang lalu. Secara lisan kita sudah sampaikan (KPU Jembrana) hanya secara formal kita masih menunggu dari formula dari RI itu seperti apa," tambah Muliawan.
Muliawan juga mengutarakan, dengan ditemukannya warga asing di DPT Jembrana, Bali, tidak lanjutnya adalah berkomunikasi dengan KPU Jembrana, Bali.
"Kita sudah komunikasikan dengan KPU Jembrana. Iya mudah-mudahan dari KPU bisa melakukan langkah-langkah antisipasi. Sekiranya, apa yang bisa dilakukan oleh KPU untuk memastikan tidak menggunakan hak pilihnya nanti di 17 April mendatang," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bawaslu pastikan WNI yang tinggal tepat berada di tapal batas negara Indonesia dan Malaysia, tetap memiliki hak untuk memilih
Baca SelengkapnyaBule Rusia tersebut juga sudah dilakukan pemeriksaan kejiwaan di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaTengku Adnan diduga membentangkan spanduk caleg di salah satu rumah Malaysia yang dijadikan lokasi Kotak Suara Keliling (KSK)
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaLY ditangkap di rumahnya Perumahan Concerto, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan pada Selasa (13/2) sore.
Baca SelengkapnyaGanjar meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) segera turun tangan mencari tahu kebenarannya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria WN Rusia, LK (51) ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Bali, karena kerap bikin onar dan meresahkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaImigrasi telah melakukan penyidikan keimigrasian kepada yang bersangkutan.
Baca SelengkapnyaMenurut KPU setempat, Luhut memang telah masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb) di Cemagi.
Baca SelengkapnyaDemi untuk nyoblos di Jawa Tengah, Andika Perkasa dan istri memutuskan untuk pindah kependudukan.
Baca SelengkapnyaSBY, Ibas dan keluarga tetap akan mengantre giliran mencoblos sesuai nomor urut.
Baca SelengkapnyaWarga PNG ini berharap bisa menetap di Kampung Mosso, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua.
Baca Selengkapnya