Sepak terjang Nanang terduga teroris sebelum tewas dibedil Densus
Merdeka.com - Penyergapan dilakukan aparat Densus 88 di Ciwandan, Kota Cilegon, Kamis (23/3) siang. Nanang Kosim, satu terduga teroris tewas ditembak aparat.
Karopenmas DivHumas Mabes Polri Brigjen Rikwanto mengungkapkan sepak terjang Nanang semasa hidupnya. Nanang pernah mengikuti pertemuan Anshor Daulah di Batu Malang pada tanggal 20-25 November 2015 lalu.
"Di situ Nanang berperang sebagai pengajar teknik persenjataan," ujar Rikwanto.
-
Kenapa Densus 88 menangkap terduga teroris? 'Kita tidak ingin persoalan di medsos yang dipicu oleh orang-orang seperti itu memberikan kegaduhan di dunia maya yang tidak hanya didalam negeri tapi bisa di luar negeri karena tokoh sekelas atau figur sekelas seperti Paus keramaian di medsos akan mengganggu kegiatan,' ucap dia
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat penangkapan terduga teroris? 'Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya,' kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 mengantisipasi ancaman teroris? 'Kita akan lanjutkan penyelidikan dan penyidikan untuk menjawab salah satunya pertanyaan seperti tadi,' ucap dia.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88? Aswin mengatakan, Densus 88 Antiteror akan menggali lebih jauh keterangan dari para pelaku, termasuk mencari barang-barang lain yang berhubungan dengan aksi teror.
-
Siapa yang memimpin Tim Nanggala? Tim ini dimpin oleh Letnan Poniman Dasuki.
-
Siapa pelaku pembunuhan NKS? Polisi berhasil menangkap pelaku inisial IS, pelaku pembunuhan dan pemerkosaan terhadap NKS (18), seorang gadis penjual gorengan yang merupakan warga Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat (Sumbar).
Selain itu, lanjutnya, Nanang juga pernah menjadi otak pelatihan militer di Halmahera yang akan dijadikan sebagai basis pelatihan militer kelompok Anshor Daulah pengganti Poso.
"Ia (Nanang) menyembunyikan Abu Asybal selama dalam pelarian pasca bom Thamrin lalu. Kemudian, Nanang bersama Fajrun melakukan pelatihan membuat bom di Gorontalo tahun 2016," ungkapnya.
Tidak sampai di situ, tambah Rikwanto, Nanang juga mengetahui dan menyembunyikan Andi Bakso pelaku bom gereja Samarinda. "Selanjutnya, Nanang juga pernah membeli senjata M16 untuk kelompok Anshor Daulah yang sudah direncanakan sejak tahun 2015," pungkas Rikwanto.
Selain mengamankan terduga teroris, aparat juga menyita satu mobil Toyota Avanza warna hitam tanpa pelat nomor di lokasi area Pabrik Semen Merah Putih, dengan kondisi kaca pecah, dan ban sebelah kanan belakang kempes.
Kepolisian dan aparat TNI masih melakukan pengamanan di lokasi. Masyarakat juga berkumpul di lokasi untuk melihat secara dekat penangkapan tersebut.
Maftui, salah seorang warga mengatakan, penyergapan terduga teroris terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu mobil Avanza yang dikendarai para terduga teroris melaju dari Anyer menuju Kota Cilegon.
"Saya juga terkejut melihat mobil Avanza langsung dikepung. Kemudian ada suara tembakan. Kelihatannya satu orang tewas. Satu lagi masih hidup," terangnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penangkapan kepada dua terduga teroris inisial LHM dan DW di dua tempat berbeda
Baca SelengkapnyaKetiga terduga pelaku teroris merupakan jaringan Anshor Daulah yang beroperasi di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaUntung Sangaji mencoba peruntungan dalam dunia politik dengan menjadi caleg DPR Aceh lewat NasDem.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaMenurut Bayu, soal hubungan keduanya juga diakui oleh Anan sendiri yang sering dikasih sembako oleh Lettu Oktovianus Sogalrey untuk keluarganya.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dilakukan pada Jumat (14/7) lalu. Kedua terduga teroris tersebut berinisial HSN alias UL dan OS alias O.
Baca SelengkapnyaKabagbanops Densus 88 Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengungkapkan, pegawai BUMN terduga teroris ISIS berinisial DE berencana melancarkan aksi.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri kembali mengamankan satu orang anggota teroris di Sulawesi Tengah Sulteng.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaSatgas Damai Cartenz menangkap pembunuh Danramil Aradide, Lettu anumerta Oktovianus Sogalrey.
Baca SelengkapnyaRamadhan belum bisa mengungkap terkait detail penangkapan dan kronologi belasan tersangka teroris.
Baca Selengkapnya