Sepak terjang pentolan ISIS Indonesia, Chep Hernawan
Merdeka.com - Gerakan Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS atau ISIS) telah menjadi fenomena membetot perhatian banyak pihak. Di dalam negeri pun jejak-jejak mereka sudah terungkap.
Salah satu pihak paling disorot adalah Ketua Umum Gerakan Reformis Islam (Garis) Cianjur, Chep Hernawan. Pria paruh baya itu mengaku dia adalah pimpinan ISIS cabang Indonesia.
Chep pun pernah dibui Agustus tahun lalu. Saat itu, petugas gabungan dari TNI dan Polri menangkap tujuh orang diduga anggota ISIS, salah satunya Chep Hermawan. Penangkapan terhadap Chep Hermawan bersama enam rekannya itu, dilakukan personel TNI/Polri di kompleks Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Cilopadang, Kecamatan Majenang, Cilacap, Selasa (13/8).
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Siapa saja yang ditangkap? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Kenapa Kejaksaan Agung tahan tersangka? Setelah ditetapkan sebagai tersangka, RD dilakukan penahanan di Rumah Tahanan Negara Salemba Cabang Kejaksaan Agung selama 20 hari ke depan.'Terhitung dari tanggal 29 Maret sampai dengan 17 April,' tutup Ketut.
-
Dimana penjara ditemukan? Arkeolog mengumumkan penemuan penjara dalam toko roti di reruntuhan kota kuno Pompeii di Italia.
Salah seorang saksi mata, Wahyono mengatakan bahwa saat itu ada sebuah mobil Toyota Land Cruise warna perak (silver) berpelat nomor D 6 CC yang ditumpangi sekitar tujuh orang mengisi bahan bakar di SPBU Cilopadang.
"Setelah mengisi bahan bakar, mobil itu keluar dari SPBU dan berhenti di depan sebuah toko mebel yang berada di kompleks SPBU. Tidak lama kemudian, beberapa orang anggota TNI/Polri segera mendatangi mereka, dan menggeledah mobil tersebut dan menemukan bendera ISIS," katanya.
Menurut dia, seluruh penumpang mobil itu kemudian dibawa ke Markas Kepolisian Resor Cilacap.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di Polres Cilacap, tujuh orang yang diduga anggota ISIS itu adalah H Chep Hermawan (58), warga Kelurahan Muka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Dani Rahdani (30), warga Desa Desa Nguraja, Kecamatan Cihideng, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Ludy Burdah Muslim (30), warga Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.
Selanjutnya, Aeb Lukman Nulhakim (30), warga Desa Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Syaiful Bahri (39), warga Desa Kebonpedes, Kabupaten Sukabumi, Jabar, dan Didin Samsudin (44), warga Desa Sayang, Kabupaten Cianjur, dan Ade Saefullah (belum diketahui alamatnya).
Penangkapan terhadap tujuh orang itu dilakukan setelah Polres Cilacap menerima informasi jika ada sejumlah orang yang diduga anggota ISIS telah membesuk napi di Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan. Oleh karena itu, petugas pun segera melacak keberadaan mereka. Hingga akhirnya, mereka diketahui sedang berada di Majenang dalam perjalanan pulang ke Jabar.
Petugas gabungan dari Polres Cilacap dan Komando Distrik Militer (Kodim) Cilacap yang telah membututi mobil Toyota Land Cruiser yang mengangkut tujuh orang itu segera mengamankan mereka dan menggeledah isi mobil.
Dari hasil penggeledahan, petugas menemukan sejumlah barang bukti berupa atribut ISIS, yakni dua lembar bendera, lima topi, empat kaos, satu buah pin, dan tiga lembar sebo (penutup muka).
Seluruh penumpang mobil dan barang bukti segera diamankan ke Markas Kepolisian Sektor Majenang dan selanjutnya dibawa ke Mapolres Cilacap dengan pengawalan ketat personel TNI/Polri pada pukul 17.20 WIB.
Kali ini, Chep dikabarkan kerap menjenguk narapidana terorisme di Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan, Cilacap Jawa Tengah. Gerak-gerik pria paruh baya semakin disorot karena diduga sebagai donatur para pemberangkatan simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) ke medan perang.
Sementara itu, juru bicara Ustadz Abu Bakar Ba'asyir, Hasyim Abdullah mengatakan, Chep Hernawan kerap mengunjungi Ba'asyir kini berada di LP Pasir Putih Pulau Nusakambangan. "Iya (Chep Hernawan) memang kerap mengunjungi Ustadz Abu. Namun setahu saya tidak pernah membicarakan soal ISIS. Terutama kalau bertemu dengan Ustadz Abu," kata Hasyim.
Sementara itu, saat ditemui beberapa waktu lalu usai mengunjungi beberapa terpidana di Pulau Nusakambangan, Chep menegaskan hingga saat ini dia masih menjadi Presiden ISIS untuk wilayah Indonesia. Selain itu, dia mengemukakan selama ini pemerintah selalu membesarkan isu ISIS.
"Isu (ISIS) yang (ada saat ini) memang kebablasan, kata bahasa anak muda sekarang itu lebay. Sekali lagi, kita pesankan kepada ulama-ulama yang mengatakan ISIS teroris, hanya justifikasi. Pun seharusnya mereka tabbayun kepada kami, kepada saya bagaimana ISIS sebenarnya," kata Chep.
Hingga kini, lanjut Chep, dia masih memperjuangkan hak Suriah dan Irak. "Kami sendiri masih memperjuangkan bagaimana mereka di sana mengimplementasikan bentuk solidaritas terhadap umat Islam yang dibantai di Irak maupun di Suriah dilakukan oleh Amerika dan para sekutu-sekutunya," ujar Chep.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebelum menjadi staf khusus, Herry bertugas sebagai Direktur Penyidikan Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap Marthen Iba ini merupakan hasil sweeping yang dilakukan oleh TNI-Polri.
Baca SelengkapnyaTiga narapidana terorisme (napiter) mengucapkan ikrar setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Baca Selengkapnya"Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad. Yang bertanda tangan dibawah ini saya nama munarman," lanjut Munarman.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya akan memberikan pernyataan terkait ini nanti sore
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaTotal tersangka penculikan dan pembunuhan Imam Maksyur sebanyak enam orang.
Baca SelengkapnyaDetasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang pria berinisial DE. Pegawai BUMN itu ditangkap Densus 88 di Harapan Jaya, Bekasi Utara.
Baca SelengkapnyaSalah satu simpatisan ISIS bergerak sendiri adalah DE, karyawan BUMN yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri.
Baca SelengkapnyaPelajar berinisial HOK itu merupakan pendukung Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masuk dalam jaringan teroris Daulah Islamiyah.
Baca SelengkapnyaDi usianya yang masih muda, Chaerul sudah ikut dalam beberapa perhimpunan pergerakan nasional dalam melawan penjajah.
Baca Selengkapnya