Sepak terjang tiga dara 'pemanis' di geng motor 'Jepang'
Merdeka.com - Tiga wanita berpose sambil memperlihatkan kertas putih. Di situ tertulis nama mereka. Para wanita ini diketahui terlibat kejahatan yang dilakukan geng motor.
Pada Minggu (24/12) malam, terjadi penjarahan toko baju di Jalan Sentosa Raya, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Berandalan bermotor masuk mengambil sejumlah barang.
Tiga wanita muda AF (17), BL (16) dan YF (17) diamankan di dua tempat berbeda. Ada yang di bengkel dan kontrakan daerah Pancoran Mas, Depok.
-
Apa yang dilakukan gerombolan motor? Mereka juga menggeber-geber knalpot sepeda motornya sebelum meneror warga.
-
Siapa yang merekam video aksi para wanita tersebut? Video yang diunggah oleh pemilik akun @memomedsos ini mencuri perhatian warganet.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Mereka merupakan anggota geng motor Jembatan Mampang (Jepang). Di kelompok itu ketiganya memiliki peranan sentral. Mereka bertugas merekrut anggota baru. Perekrutan dilakukan melalui sosial media.
"Peran ketiga wanita ini dominan. Mereka melakukan perekrutan geng baru melalui sosmed," kata Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Putu Kholis Aryana, Selasa (26/12).
Selain itu, saat beraksi pun ketiganya terlihat dalam rekaman CCTV di toko baju. Mereka ikut melakukan pencurian dan pengancaman. "Sehingga kita lakukan penahanan terhadap mereka," tuturnya.
Ketiganya juga menjadi pemikat agar anggota geng baru mau bergabung. "Bisa dikatakan mereka pemanis di geng ini," tuturnya.
Soal wanita yang menjual senjata tajam di geng ini, polisi masih mendalami. Penjualan juga dilakukan di sosmed. "Ini masih kita lidik," tuturnya.
Total delapan orang menjadi tersangka. Selain tiga wanita itu, mereka adalah AB (18), EAF (18), AP (20), AG (16). 19 Orang dipulangkan karena tidak terbukti terlibat penjarahan.
Sedangkan satu orang lagi diamankan Selasa pagi tadi. Saat ini satu orang tersangka yang belum diketahui identitasnya itu masih diperiksa secara intensif.
Para berandalan bermotor ini ternyata sudah beberapa melakukan tindakan kriminal. Sebelum melancarkan aksinya di Jalan Sentosa, mereka sudah membuat ulah di kawasan Sawangan dan Limo, Depok. Selain toko, mereka juga menjarah tukang gorengan dan tukang nasi goreng.
"Di Sawangan mereka beraksi Kamis malam. Kemudian berlanjut di Jumat dinihari di Limo. Pada Minggu dinihari baru mereka beraksi di Sukmajaya," kata Putu.
Geng motor mereka terbagi dalam tiga kelompok. Yakni, Geng Jembatan Mampang (Jepang), Geng Rawamaya Beji Rasta (RBR) dan Geng Manusia Tahan Dobrakan (Matador).
Geng ini selalu mempersenjatai diri dengan benda tajam. Tujuannya untuk menakuti korban agar aksinya mulus. "Darimana senjata itu didapat masih kami dalami. Saat ini fokus kami menangkap terduga lain yang masih buron," tandasnya.
Selain pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti. Antara lain enam sepeda motor, barang hasil curian dan senjata tajam. "Kami amankan motor dan senjata tajam. Hasil curian yang diamankan berupa jaket, celana dan kaos berjumlah puluhan," ujarnya.
Setelah diperiksa secara intensif, ke-26 pelaku dinaikkan statusnya menjadi tersangka. Empat di antaranya positif narkotika.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapolsek Tanjung Priok Kompol Nazirwan menerangkan, kejadian bermula saat korban berjanjian dengan perempuan yang dikenal lewat facebook.
Baca SelengkapnyaTerkait kejadian ini, dua orang inisial U dan A telah ditangkap di Lebak, Banten.
Baca SelengkapnyaPasutri asal Probolinggo jadi spesialis curanmor dan telah beraksi di 20 tempat berbeda. Modusnya naik motor pelat merah untuk intai motor korban.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda memakai jaket hitam berboncengan menggunakan motor pelat EA 3243 EE. Tiba-tiba saja korban didekati dan diremas bokongnya.
Baca SelengkapnyaPembacokan itu berawal saat Tim URC Polrestabes Medan mendapatkan informasi adanya geng motor yang akan tawuran dan melintas.
Baca SelengkapnyaPara pelaku mengaku-ngaku sebagai petugas leasing untuk membegal satu unit vespa milik seorang bocah SMA.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaSaat dilakukan penggeledahan, mereka membawa senjata tajam jenis keling, minuman alkohol, atribut geng motor, hingga minuman berenergi.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan sepeda motor dan barang bukti berupa 1 buah celurit dan penggaris besi.
Baca SelengkapnyaMereka terjaring operasi saat tim Reskrim Polsek melakukan observasi kewilayahan
Baca Selengkapnya12 Anggota geng motor itu ditangkap saat hendak melakukan tawuran.
Baca SelengkapnyaKelimanya merupakan warga Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten.
Baca Selengkapnya