Sepanjang 2015, BNN gagalkan peredaran 2,8 ton sabu
Merdeka.com - Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN), Dedi Fauzi Elhakim mengatakan, pihaknya telah menggagalkan pengiriman 2,8 ton sabu sepanjang Januari hingga Desember 2015. Jumlah itu termasuk pengungkapan 161 kilogram sabu yang baru dilakukan BNN pada 19 November lalu.
"Total Januari-Desember sudah 2,8 ton, termasuk yang 161 kilogram ini," ujar Dedi kepada awak media di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (4/12).
Jenderal polisi bintang dua itu menambahkan, BNN mensinyalir para produsen sabu tidak lagi memproduksi barang haram dari Ghuangzou, Cina. Bahkan, dia menegaskan, para bandar telah membangun industri sabu di kawasan Asia Tenggara dan mulai mendekati Indonesia.
-
Di mana sabu ditemukan? “Jadi pada tanggal 5 Agustus anggota berhasil mengamankan salah satu tersangka yang menyimpan sabu di plafon sekolah dasar di Kota Jambi.“
-
Bagaimana WN Malaysia mengendalikan pabrik narkoba? WN Malaysia itu memandu para pekerja membuat narkoba hanya lewat video conference.
-
Dimana lokasi pabrik narkoba di Malang? Pabrik narkotika sintetis yang ditengarai terbesar dan tercanggih di Indonesia ini terletak di kawasan Jalan Bukit Barisan Kota Malang, Jawa Timur.
-
Apa yang diproduksi di pabrik narkoba di Malang? Para pelaku memproduksi narkotika jenis tembakau gorila, ekstasi, dan xana.
-
Apa jenis narkoba yang diproduksi? Saat diringkus, polisi menemukan berbagai macam alat yang digunakan memproduksi ekstasi tersebut dan siap untuk diedarkan. Salah satunya yakni 416 gram serbuk warna biru (Methafetamine)
-
Kapan pabrik narkoba di Malang beroperasi? Fasilitas ilegal ini diduga sudah beroperasi kurang lebih 2 bulan.
"Gampang sekali masuk ke Asia Tenggara, produsen tidak lagi di Ghuangzhou, mereka bikin pabrik di Malaysia," terangnya.
Namun sejauh ini, lanjut Dedi, BNN termasuk lembaga yang diperhitungkan di Asia lantaran keberhasilannya menggagalkan peredaran sabu di Indonesia.
"Tapi kita bisa bangga, BNN nomor satu dalam pengungkapan, lalu Polri, dan negara lain seperti Thailand dan Taiwan," jelasnya.
Sebab itu, Dedi menambahkan, pihaknya bakal meningkatkan antisipasi jelang penutupan tahun. Terlebih di momen-momen tersebut kerap dimanfaatkan para bandar lantaran pasar peredaran narkoba semakin meningkat.
"Kita akan semakin siaga, antisipasi operasi narkoba jelang tahun baru," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam operasi kali ini, polisi mengamankan lima orang pelaku.
Baca SelengkapnyaBNN berhasil mengamankan 110 kilogram sabu dari 6 tersangka di dua lokasi berbeda, yakni Aceh dan Kalimantan Barat.
Baca SelengkapnyaPetugas turut mengamankan dua orang inisial AB dan FA di dalam boat itu
Baca SelengkapnyaSindikat ini telah berhasil menjual 140 kilogram sabu hanya dalam kurun waktu 7 bulan.
Baca SelengkapnyaNarkotika yang dimusnakan hasil penangkapan di Kalimantan Barat dan DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaPabrik tersebut sudah beroperasi selama kurang lebih 2 bulan di Kota Malang.
Baca SelengkapnyaGanja tersebut diseludupkan dari daerah Aceh Gayo Lues untuk disebarluaskan di wilayah Sumatera Barat.
Baca SelengkapnyaPelaku sudah membuang sebungkus sabu dengan berat sekitar 500 gram ke dalam lubang closet pada toilet Bandara Pekanbaru saat akan ditangkap.
Baca SelengkapnyaPetugas curiga dengan paket tersebut saat melewati proses x-ray
Baca SelengkapnyaNarkotika jenis sabu di Kabupaten Pekalongan yang diamankan BNN Jateng mencapai 775 gram.
Baca SelengkapnyaRatusan kilogram narkoba jenis sabu hendak diselundupkan melalui perairan Kepulauan Riau
Baca SelengkapnyaTim mengejar hingga ke semak belukar yang tidak jauh dari kediamannya di pesisir sungai Kahayan, Kalimantan Tengah.
Baca Selengkapnya