Sepanjang Agustus, Kasus Covid-19 di Sumbar Berasal dari Varian Delta
Merdeka.com - Kasus positif Covid-19 di Sumatera Barat (Sumbar) berasal dari varian Delta sepanjang Agustus 2021. Hal itu disampaikan Kepala Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) dr Andani Eka Putra di Padang, Jumat (3/9).
Dia mengatakan, virus Covid-19 varian Delta itu sendiri sudah mulai terdeteksi di Sumbar dari Juni 2021 lalu. Di mana saat itu angkanya 53 persen, kemudian pada Juli 2021 mencapai 93 persen.
“Berdasarkan data yang ada, Positivity Rate atau PR kita berada di 100 persen itu di varian Delta sepanjang Agustus 2021 kemarin,” kata dr Andani.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
Dia menjelaskan, jika saat ini untuk tren kasus sendiri sudah menurun, karena telah melewati masa puncaknya. “Makanya, kita sekarang Positivity Rate di Sumbar turun, karena sudah lewat puncaknya, kemungkinan sudah tercapai Herd Immunity terhadap varian Delta tersebut,” jelas dr Andani.
Dia menguraikan jika tercapainya herd immunity itu karena sebagian besar populasi telah kebal terhadap varian virus tertentu. “Sehingga, terjadi perlindungan tidak langsung, atau kekebalan secara kelompok bagi mereka yang tak kebal dengan virus tersebut,” kata dr Andani.
Menurut dr Andani, seandainya 80 persen populasi kebal terhadap varian Delta, maka dengan demikian empat dari setiap lima orang yang bertemu itu, akan tidak berdampak lebih jauh.
“Pasalnya herd immunity tersebut, penyebaran varian Delta kita lihat sudah bisa dikendalikan. Oleh karena itu, penyebab kasus meledak pada tiga bulan terakhir, kalau sekarang kan sudah turun hingga 10 persen,” kata dr Andani.
Sementara itu, saat ini menurutnya yang harus diwaspadai ialah kemunculan dari varian baru Covid-19.
“Kita saat ini harus waspadai adanya varian baru, kita saat ini terus melakukan monitoring, mendata, menganalisa Sequen Gen, memprediksi dan langkah mitigasi dari potensi penyebaran varian baru yang lebih luas,” sebut dr Andani.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Varian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaWHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaPenemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaTemuan kasus Covid-19 kembali memantik kekhawatiran. Di Bali, ditemukan 43 kasus sejak awal Desember 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya