Sepasang Remaja Tepergok Warga Mesum di Masjid Saree

Merdeka.com - Sepasang kekasih ditangkap oleh warga sedang melakukan mesum di lantai dua Masjid Jamik Baitul Muttaqin Saree, Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Minggu (24/2). Dua remaja itu tepergok sekitar pukul 18.30 WIB.

Warga yang menangkap sejoli di bawah umur ini sempat direkam menggunakan kamera handphone. Video berdurasi 1 menit sempat beredar di media sosial saat sedang melakukan perbuatan tidak senonoh itu.

Kepala Satpol PP-Wilahatul Hisbah (WH) Kabupaten Aceh Besar, Muhammad Rusli membenarkan ada peristiwa tersebut. Kedua pelaku masih di bawah umur, yaitu laki-laki 16 tahun dan perempuan 17 tahun.

"Benar ada kejadian itu di lantai dua masjid di atas. Lantai atas itu modelnya ada setengah tembok," kata Muhammad Rusli saat dikonfirmasi, Senin (25/2).

Mulanya warga curiga dengan gerak-gerik pasangan itu hendak naik ke lantai dua. Warga langsung mencari tahu dan mendapati keduanya sedang melakukan perbuatannya layaknya suami istri.

Peristiwa itu sempat menghebohkan warga setempat. Berdasarkan video yang beredar, pelaku laki-laki sempat dipukul oleh warga hingga terjatuh. Namun anggota Polsek setempat langsung menuju lokasi dan mengamankan keduanya agar terhindar dari amuk massa.

Pihaknya sudah melimpahkan proses hukumnya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Aceh. Sejoli ini sekarang sudah berada di Polda Aceh.

"Kita enggak bisa hukum, karena anak di bawah umur. Maka kita limpahkan ke PPA Polda Aceh," ujarnya.

Usai diperiksa, kedua remaja itu berasal dari kabupaten berbeda. Bertemu di Sare setelah membuat janjian melalui pertemanan di facebook. Hingga akhirnya terjadilah perbuatan yang melanggar hukum di sana.

"Mereka bikin janjian lewat chating di facebook untuk bertemu (di Sare)," ucapnya.

Rusli meminta kepada pihak keluarga untuk menjaga anak-anaknya, terutama yang masih remaja agar tidak melakukan perbuatan yang menyalahi aturan. Termasuk melakukan pengawasan, saat hendak ke sekolah maupun pergi mengaji.

"Awasi anak-anak sendiri, termasuk masukkan ke pesantren agar tau ilmu agama, agar tahu itu perbuatan berdosa," tutup Rusli.