Sepekan Digelar, Cakupan Vaksinasi Anak 6-11 Tahun di Sumsel Masih Rendah
Merdeka.com - Vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Sumatera Selatan masih rendah. Hal ini disebabkan larangan orangtua karena khawatir kesehatan anaknya terganggu usai divaksin.
Secara keseluruhan, Pemerintah Provinsi Sumsel menargetkan 899.662 anak kelompok itu yang divaksin. Sepekan bergulir, cakupannya baru mencapai 16,34 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Sumsel Lesty Nuraini mengakui cakupan vaksinasi anak 6-11 tahun masih rendah. Dari laporan yang diterimanya, orangtua tidak setuju anaknya divaksin karena termakan isu hoaks tentang bahaya vaksin Covid-19.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Siapa saja yang bisa jadi pengirim surat izin sekolah? Pengirim surat menuliskan nama serta jabatannya (dalam hal ini sebagai orang tua/wali murid) di bagian akhir surat, biasanya di sebelah kanan bawah. Jika perlu, bisa juga menambahkan tanda tangan.
-
Kenapa vaksin dalam negeri penting? Hal ini disampaikannya saat meresmikan fasilitas produksi vaksin PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia di Kabupaten Bogor, pada Rabu (11/9). Menkes Budi menekankan bahwa pengalaman sukses dalam mengembangkan Vaksin Merah Putih menunjukkan betapa krusialnya memiliki berbagai jenis vaksin untuk memastikan keamanan kesehatan masyarakat.
"Ya masih rendah karena ada kekhawatiran para orangtua. Mereka tidak setuju anaknya divaksin, mereka takut terjadi apa-apa," ungkap Lesty, Jumat (14/1).
Padahal, kata dia, vaksinasi anak bertujuan untuk melindungi anak-anak tertular virus corona. Jenis vaksin yang digunakan sudah mendapatkan persetujuan penggunaan pada masa darurat (Emergency Use Authrization), yakni Biofarma dan Coronavax dengan interval vaksinasi 28 hari setelah suntikan pertama.
"Vaksin itu aman, orantua semestinya tidak termakan isu menyesatkan," ujarnya.
Karena itu, pihaknya akan terus menggencarkan sosialisasi agar percepatan vaksinasi anak untuk mendorong syarat vaksinasi primer dan penguat atau booster. Agar lebih optimal, vaksinasi anak 6-11 dilakukan di sekolah masing-masing secara massal.
"Sekarang pasokan vaksin sudah bertambah, tembus 900 ribu dosis per bulan. Jika tidak segera diserap dikhawatirkan akan banyak vaksin yang terbuang karena sudah kedaluarsa," kata dia.
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Palembang Emiliya mengatakan, pihaknya menyebarkan surat pernyataan persetujuan kepada wali murid untuk vaksinasi anaknya sebelum vaksinasi digelar. Dari 683 siswa, hanya 50 persen yang setuju divaksin, 40 persen belum mengembalikan surat pernyataan, dan 10 persen sisanya sudah vaksinasi secara mandiri.
"Memang banyak wali murid yang masih khawatir, masih takut. Kita perlu memberikan pemahaman lagi," kata dia.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Vaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaPemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaJika 1 provinsi saja ada 10 anak yang menderita hepatitis, maka 34 provinsi lain bisa mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaKegiatan imunisasi bagi siswa SD ini ditujukan untuk memperpanjang antibodi atau kekebalan, terutama terhadap penyakit difteri, tetanus, campak, dan rubella.
Baca SelengkapnyaTerkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca Selengkapnya