Sepekan hilang, 3 cewek ini dijadikan pemandu musik di Padang
Merdeka.com - P (18), D (12), dan SZ (15), menghilang hampir selama satu pekan dari kediaman mereka di Jakarta, dan akhirnya ditemukan berada jauh di salah satu kabupaten di Sumatera Barat. Tiga bocah tersebut diduga dipekerjakan di kafe hiburan sebagai pemandu lagu untuk para tamu-tamu hidung belang.
"Jadi tiga anak ini untuk menemani para tamu, karaokean. Selain itu mereka juga disuruh nyuci piring, nyuci pakaian," ujar Ketua Bidang Sumber Daya Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Indonesia Henny Rusmiati, di Kantor Kelurahan Duren Tiga, Jalan Minyak I, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (2/9).
"Mereka juga nyuci baju maminya," sambungnya.
-
Mengapa pelaku memperdagangkan bayi? Motif ketiga pelaku memperdagangkan bayi-bayi malang itu hingga kini masih diselidiki.
-
Apa pekerjaan anak ini? Di usianya masih masih belia, RA yang duduk di kelas 6 Sekolah Dasar (SD) ini harus merasakan kerasnya hidup. Ia harus menjadi tulang punggung keluarga dan merawat orang tuanya.
-
Dimana pemuda itu bekerja? Pada Minggu malam, biro pegawai negeri Suzhou, sebuah kota di Provinsi Anhui bagian barat daya, mengumumkan penerimaan rekrutmen kedua untuk tahun ini.
-
Dimana anak ini bekerja? Tiga anak berdiri di persimpangan sudut Jalan Taman Siswa, Yogyakarta.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana bocah itu tertangkap? 'Itu kayak ditangkep aja sama TNI. Ketahuan, karena rumahnya deket dari warnet. Anak-anak situ,' jelasnya, menambahkan bahwa penangkapan itu berlangsung cepat berkat kedekatan lokasi tempat tinggal anak tersebut dengan warnet.
Kasus ini, kata Henny, berawal dari perkenalan di media sosial (medsos). Sehingga mereka diiming-iming pekerjaan juga uang yang menggiurkan.
"Anak-anak zaman sekarang mereka ingin tidak mau kalah bersaing. Sehingga mereka tergiur. Dengan hilangnya mereka, sesuai laporan orangtua, akhirnya kita bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk ungkap ini," bebernya.
Di tempat yang sama, Kabagpenum Divihumas Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, kalau pihaknya sudah mengamankan satu tersangka yang disebut 'mami'.
"Tanggal 24 Agustus dapat info dari ibu Henny, 29 kita tangkap tersangka dengan inisial B, sehari-hari dipanggil ibu B. Menurut korban dipanggil 'mami'," katanya.
Atas perbuatannya, pihak kepolisian mengancam dengan Undang-Undang No 23 Tahun 2002, Tentang Perlindungan Anak.
"Tentu kita upayakan dikenakan undang-undang perdagangan orang supaya lebih lama (penjara). Tapi dipastikan undang-undang perlindungan anak," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
53 Wanita jadi Korban TPPO, Disekap dan Dipekerjakan jadi Pemandu Lagu sampai Pagi
Baca SelengkapnyaKasus ini berhasil diungkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaAksi hipnotis itu dilakukan oleh 3 warga negara asing (WNA) pada siang bolong.
Baca SelengkapnyaTiga muncikari ditangkap terkait tindak perdangan orang ini.
Baca SelengkapnyaPembongkaran berawal dari adanya laporan Anak Baru Gede (ABG) hilang. Hasilnya, muncikari dan Pekerja Seks Komersial (PSK) ditangkap.
Baca SelengkapnyaKejadian bermula saat tiga orang laki-laki tak dikenal menghampiri Warkop tersebut pada Selasa, 24 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaTersangka R memerintahkan korban agar meminta izin kepada orang tua bahwa pergi ke rumah nenek agar aksinya berjalan lancar.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan 3 orang terkait kasus kematian seorang perempuan inisial R (35) di Dermaga Pulai Pari, Kepulauan Seribu
Baca SelengkapnyaKetiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.
Baca SelengkapnyaSalah satu korban mengaku diimingi kerja di klinik kecantikan oleh perekrut sebelum dijadikan PSK.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan warga, korban ditemukan dalam kondisi yang sangat mengenaskan. Setelah diidentifikasi, diketahui korban berinisial R (35).
Baca Selengkapnya4 Anak asal Sumsel diperbudak jadi pekerja seks komersial (PSK) dan dipaksa melayani tamu 10 sampai 20 orang per hari.
Baca Selengkapnya