Sepekan Longsor Sukabumi, 31 Orang Meninggal Dunia & 2 Masih Dicari
Merdeka.com - Sepekan pascalongsor yang terjadi di Kampung Cimapag, Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat, tercatat 31 orang meninggal dunia. Sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga Minggu (6/1) pagi, tercatat 100 orang terdampak longsor.
"Tim SAR gabungan telah menemukan 64 orang selamat, 31 orang meninggal dunia, 2 orang hilang dan masih dalam pencarian, dan 3 orang luka. Dari 3 orang luka tersebut 1 orang luka berat masih dirawat di RS Pelabuhan Ratu dan 2 orang sudah diperbolehkan pulang," kata Sutopo dalam keterangannya.
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang mencari korban longsor di Bandung Barat? ‘’Tim K-9 Polda Jabar sudah diterjunkan untuk membantu Tim SAR dalam mencari korban yang tertimbun,’’ kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono, di lokasi kejadian, Senin (25/3) petang.
-
Siapa saja yang menjadi korban longsor? Empat korban itu yakni; Caisar Sofian (28), Putri Amanda (26), Sofia Putri (10) dan Ghibran Naufa (5).
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
31 korban meninggal dunia semuanya sudah berhasil teridentifikasi oleh petugas medis. Berikut data korban meninggal dunia yang sudah ditemukan dan diketahui identitasnya:
Senin 31/12/2018:
- Hendra (Lelaki)
- Sasa (Perempuan)
Selasa 1/1/2019:
- Ukri (L) 50 tahun
- Riska (P) 27 tahun
- Rita (P) 15 tahun
- Yanti (P) 38 tahun
- Ahudi (L) 60 tahun
- Suryani (P) 35 tahun
- Jumhadi (L) 47 tahun
- Yami (P) 26 tahun
Rabu 2/1/2019:
- Sukiman (L) 70 tahun
- Umih (P) 70 tahun
- Endu (L) 43 tahun
Kamis 3/1/2019:
- Mulyani (P) 60 tahun
- Madtuha (L) 50 tahun
- Andra Maulana (L) 8 tahun
- Adsa (L) 45 tahun
- Miah (P) 40 tahun
Jumat 4/1/2019:
- Nanih (P) 45 tahun
- Sugandi (L) 41 tahun
- Artemah (P) 85 tahun
- Ernawati (P) 14 tahun
Sabtu 5/1/2019:
- Ecih (P) 15 tahun
- Serly (P) 3 tahun
- Sukiat (L) 56 tahun
- Asep (L) 38 tahun
- Lina Wati (P) 13 tahun
- Suyeti (P) 20 tahun
- Adsih (P) 40 tahun
- Mirha (L) 60 tahun
- Armi (P) 45 tahun
Sutopo menambahkan, hingga kini tim SAR gabungan masih bekerja mencari korban hilang. "Kondisi cuaca yang cerah sangat mendukung operasional di lapangan," katanya.
Dalam 10 Tahun, Ada 132 Kali Longsor di Sukabumi
Sutopo menambahkan, dalam 10 tahun terakhir terjadi 132 kali longsor di Sukabumi. "Kondisi topografi perbukitan dengan batuan penyusun yang porus, gembur dan lepas menyebabkan mudah longsor. Banyaknya penduduk yang tinggal di daerah rawan longsor menyebabkan tingkat risiko longsor tinggi," katanya.
"Selama 10 tahun terakhir telah terjadi 132 kali longsor di Sukabumi dengan beberapa kejadian diantaranya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan bangunan," tambah Sutopo.
Salah satunya, seperti yang terjadi di Kecamatan Cireunghas 28 Maret 2015 silam. Kala itu, 12 orang meninggal dunia, 293 orang terdampak, dan 11 rumah rusak.
"Mitigasi longsor masih memerlukan banyak perhatian, baik mitigasi struktural seperti penguatan tebing, pemasangan sistem peringatan dini longsor, penghijauan dan lainnya, juga mitigasi non struktural seperti pemetaan, sosialisasi, tata ruang, pendidikan kebencanaan, gladi dan lainnya. Puncak musim penghujan sebagian besar wilayah Indonesia adalah Januari hingga Februari. Masyarakat dihimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya."
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebanyak 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi telah ditemukan. Di antara korban yang sudah ditemukan terdapat 22 orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaBanjir tersebut akibat tingginya intensitas curah hujan di wilayah itu pada Sabtu (11/5) malam, sehingga membawa material bebatuan besar serta ranting kayu.
Baca SelengkapnyaKorban erupsi Gunung Marapi ada yang merupakan warga Jambi dan Pekanbaru.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal yang ditemukan di Kecamatan Simpenan Palabuhanratu diketahui bernama Daffa (10).
Baca SelengkapnyaSaat ini, 74 dari 75 pendaki Gunung Marapi berhasil ditemukan, 22 di antaranya meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban tewas akibat terjangan banjir bandang di Sumbar ini tercatat sebanyak 50 orang. Sementara, 27 orang lainnya dilaporkan hilang.
Baca SelengkapnyaBanjir dan Longsor Terjang Pesisir Selatan, 23 Korban Meninggal Dunia & 4 Orang Hilang
Baca SelengkapnyaLima di antaranya sudah ditemukan lebih dulu dan sudah selesai diidentifikasi.
Baca SelengkapnyaKepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan, 12 pendaki masih hilang, dan 11 meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal merupakan pasangan suami-istri, bernama Ida Bagus Eka Widya Cipta (40) dan Ida Ayu Putu Mutiari (38).
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca SelengkapnyaSalah satu polisi gugur saat bertugas mengevakuasi para korban.
Baca Selengkapnya