Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sepi Pelanggan Akibat Covid-19, WTS di NTT Hanya Makan Pisang Rebus

Sepi Pelanggan Akibat Covid-19, WTS di NTT Hanya Makan Pisang Rebus Ilustrasi PSK. ©2013 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pandemi virus corona atau covid-19 yang melanda Indonesia empat bulan terakhir, membuat dunia bisnis berantakan, tak terkecuali prostitusi. Orang-orang diminta berdiam diri di rumah, untuk mencegah munculnya kerumunan massa agar penyebaran virus dapat dikendalikan, termasuk mereka yang terbiasa "'jajan' di luar.

WTS yang menghuni kos-kosan di pinggiran kota Lewoleba, kini dihimpit kesulitan biaya hidup. Pelanggan tak lagi datang, ranjang sepi dan berimbas pada hilangnya pendapatan.

Mawar (nama samaran) mengaku, sepinya pelanggan menguras isi dompetnya. Di saat bersamaan, dia tetap harus mengirimkan uang untuk keluarga, membayar kos, utang, hingga mencukupi urusan perut sehari-hari.

Selama pandemi covid-19, tempat hiburan malam tempat dia bekerja tutup. Kondisi ini jelas akan menghilangkan penghasilan hariannya sebagai WTS.

"Bahkan, untuk makan sehari-hari pun kadang kami terpaksa mengonsumsi beberapa buah pisang mentah yang direbus hanya untuk menahan rasa lapar," ungkap Mawar sambil meneteskan air mata.

Wanita berusia 38 kelahiran Jawa ini mengatakan, anak-anaknya yang selama ini menggantungkan hidup mereka tanpa mengetahui pekerjaannya, hanya sanggup dan pasrah memahami kondisi ini.

Saking takut akan virus corona, WTS lainnya, Melati menyebut bahwa mereka bahkan terpaksa menolak pelanggan, lantaran takut terpapar. Menurutnya, covid-19 telah menghilangkan penghasilan mereka, yang sebagian digunakan untuk membiayai hidup anak-anak, yang saat ini masih menempuh pendidikan.

"Biasanya semalam bisa dapat satu atau dua pelanggan. Tetapi, akhir-akhir ini tidak ada sama sekali. Ada juga yang nekat datang, hanya kami tolak," ungkapnya.

Bantuan Komunitas Taman Daun

Relawan Komunitas Taman Daun Lembata pun menyisiri beberapa lokasi hiburan malam di Kota Lewoleba dan sekitarnya. Mereka datang membagikan sembako bagi para Wisatawan itu.

Satu diantara relawan Taman Daun, John S J Batafor mengungkapkan, awalnya banyak pihak yang tidak setuju bantuan sembako ini diberikan kepada kelompok wanita itu. Namun John berkeras, para WTS ini harus dibantu.

Menurutnya, selain petani, nelayan, tukang ojek dan lain-lain, para WTS ini juga masuk dalam kelompok rentan terdampak pandemi virus corona atau covid-19.

"Saya dan teman-teman sama sekali tidak melihat praktik negatif yang mereka lakukan. Namun, mereka ini manusia yang berhak mendapat perhatian dan kasih sayang. Kami tidak melihat siapa dia, karena kami hanya fokus melihat masalah kemanusiaan," jelas John.

Dengan wajah sumringah penuh senyum, sebanyak 21 wanita pekerja dunia malam, menerima bantuan 40 kilogram beras dan empat papan telur dari Relawan Komunitas Taman Daun.

"Semoga sedikit dari keikhlasan kami ini dapat mengurangi penderitaan yang sedang dihadapi," ungkap Wilda, yang juga anggota Relawan Komunitas Taman Daun.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam
Sedih, Kisah Sosok Wanita Buka Warung di Tengah Hutan 24 Jam

Seorang wanita paruh baya pilih berjualan di tengah hutan dan gunung selama 24 jam sehari untuk penuhi kebutuhan keluarganya.

Baca Selengkapnya
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi

Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
Dagangan Belum Laku, Kakek Penjual Perabot Ini Tukar Barang Jualan demi Sepiring Nasi
Dagangan Belum Laku, Kakek Penjual Perabot Ini Tukar Barang Jualan demi Sepiring Nasi

Ia hendak menukar beberapa sendok dagangannya dengan sepiring nasi.

Baca Selengkapnya
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli
Melihat Suasana Pasar Terpencil di Pelosok Pacitan, Pedagang Menjerit Karena Sepi Pembeli

Walaupun sepi pengunjung, para pedagang pasar memilih bertahan tetap berjualan

Baca Selengkapnya
Hanya Ingin Makan Ayam, Kisah Ibu Pemulung dan Lima Anaknya Ini Bikin Haru
Hanya Ingin Makan Ayam, Kisah Ibu Pemulung dan Lima Anaknya Ini Bikin Haru

Kisah ibu pemulung dan lima anaknya ini viral. Mereka anya ingin makan ayam saat ditawari.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya