Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sepi pembeli, pedagang bendera di Solo mengeluh

Sepi pembeli, pedagang bendera di Solo mengeluh Penjual bendera di Surakarta. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia ke 70, banyak dimanfaatkan oleh pedagang dadakan. Mereka menggelar dagangan berupa bendera merah putih, beserta atribut lainnya untuk memeriahkan hari lahir Bangsa Indonesia, 17 Agustus mendatang.

Tak hanya dari Kota Solo dan sekitarnya, puluhan pedagang bendera juga berasal dari luar Jawa Tengah, seperti Tasikmalaya, Ciamis dan lain sebagainya. Mereka datang secara berkelompok, dengan dibiayai oleh seorang sponsor atau bos.

Meski pedagang telah menjamur, namun tak dibarengi dengan jumlah pembeli yang datang. Sejumlah pedagang atribut kemerdekaan tersebut bahkan harus gigit jari, lantaran sepi pembeli. Mereka yang mulai menggelar dagangan akhir Juli lalu, hingga awal bulan Agustus ini belum menerima hasil sesuai yang diharapkan.

penjual bendera di surakarta

"Saya sudah jualan dari tanggal 25 Juli mas. Tapi sampai sekarang masih sepi sekali. Sehari hanya maksimal 2 orang yang datang," ujar Didik (51 tahun) pedagang asal Tasikmalaya, saat ditemui merdeka.com, Senin (3/8).

Didik yang berjualan di Jalan Slamet Riyadi, Timuran tersebut mengaku datang ke Solo bersama 10 orang temannya dari Tasikmalaya, Jawa Barat. Dengan bermodalkan Rp 7 juta, ia berharap akan mendapatkan keuntungan besar untuk membiayai anak istrinya.

"Ini masih sepi sekali, nanti tanggal 5 ke atas semoga banyak yang datang ke sini," katanya.

Didik mengaku berdagang atribut kemerdekaan sejak tahun 2001 ini menjelaskan, tahun ini tak seperti tahun sebelumnya, karena peminat bendera merah putih dan atribut tak seperti tahun lalu. Pada tahun lalu, awal bulan Agustus sudah banyak yang datang membeli bendera dan umbul-umbul.

Mukhlis pedagang lainnya di Solo baru menyampaikan hal senada. Pria yang biasanya bekerja sebagai buruh bangunan ini datang dari Ciamis membawa sekitar 20 kodi atribut dan bendera. Meski demikian ia hanya bermodalkan tenaga. Barang-barang yang ia jual adalah milik orang lain.

"Saya hanya buruh saja mas, menjualkan. Kadang saya menerima 30 hingga 40 persen dari total semua penjualan. Kami datang ke Solo 20 Juli dan kembali ke Ciamis. pada 17 Agustus nanti," pungkasnya. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut
Kesal Benderanya Tak Laku, Pedagang Jalanan Ngamuk Rusak dan Lempari Rumah Penjual Online di Garut

Setidaknya tiga rumah warga yang berada di Desa Cangkuang, Salamnunggal, dan Kandangmukti mengalami kerusakan akibat aksi tersebut

Baca Selengkapnya
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak
Pedagang Kecil Sampai Banting Meja, Penghasilan Krisis karena Usaha Sepi Malah Ditegur Pemerintah soal Pajak

Seorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.

Baca Selengkapnya
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak
Keluh Pedagang Tanah Abang ke Menteri Teten: Penjualan Sudah Enggak Laris Lagi Pak

Teten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Perlihatkan Suasana Pasar yang Sepi Pengunjung Jelang Lebaran, Sebut Jadi Sejarah Baru
Wanita Ini Perlihatkan Suasana Pasar yang Sepi Pengunjung Jelang Lebaran, Sebut Jadi Sejarah Baru

Wanita ini perlihatkan kondisi pasar yang sangat sepi jelang Lebaran.

Baca Selengkapnya
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi
Jerit Kuli Panggul Tak Punya Penghasilan Karena Pasar Tanah Abang Sepi

Padahal pasar pusat kota ini merupakan pasar tekstil terbesar se-Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000
Nasib Pedagang Pasar Tanah Abang: Jualan Seharian Cuma Dapat Rp110.000

Sepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.

Baca Selengkapnya
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung
Nasib Memilukan Pasar Tanah Abang, Pusat Grosir Terbesar di ASEAN Kini Sepi Pengunjung

Beberapa kios di sekitar pasar juga tampak tutup, sementara pedagang yang buka hanya terlihat duduk di depan tokonya karena tidak ada pengunjung yang singgah.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang
FOTO: Menyusuri Lorong Gelap Pasar Tanah Abang

Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.

Baca Selengkapnya
FOTO: Situasi Pasar Senen Sepi Akibat Deflasi, Pedagang Lebih Banyak Tidur
FOTO: Situasi Pasar Senen Sepi Akibat Deflasi, Pedagang Lebih Banyak Tidur

BPS menyatakan, deflasi September 2024 sebesar 0,12% month-to-month. Kondisi ini menyebabkan pasar-pasar menjadi sepi.

Baca Selengkapnya
Kios Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Ditagih Bayar Retribusi
Kios Sepi Pembeli, Pedagang Pasar Tanah Abang Tetap Ditagih Bayar Retribusi

Sejumlah pedagang mengaku masih diminta untuk membayar retribusi pasar kepada pengelola, yaitu Pasar Jaya.

Baca Selengkapnya
Rela Jauh-Jauh Datang ke Kudus, Begini Semangat Difabel Asal Ciamis Jualan Bendera
Rela Jauh-Jauh Datang ke Kudus, Begini Semangat Difabel Asal Ciamis Jualan Bendera

Makin ketatnya persaingan di antara para pedagang bendera tak menyurutkan semangatnya berjualan.

Baca Selengkapnya
Pedagang ITC Cempaka Mas 'Ngadu' ke Mendag Zulhas: Pak Ada WNA Datang Pakai Visa Turis tapi Jualan di Sini
Pedagang ITC Cempaka Mas 'Ngadu' ke Mendag Zulhas: Pak Ada WNA Datang Pakai Visa Turis tapi Jualan di Sini

Tak hanya berjualan, warga negara asing (WNA) tersebut bahkan datang ke Tanah Air menggunakan visa turis.

Baca Selengkapnya