Sepi Pengunjung, Hotel di Depok Bersedia Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19
Merdeka.com - Salah satu hotel di Depok bersedia menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19 berstatus orang tanpa gejala. Hotel tersebut bersedia menerima tawaran pemerintah karena okupansi hotel tersebut sangat kecil.
"Ya betul. Yang mengajukan dari perusahaan sekitar 3-4 hari lalu. Dari PHRI Jawa Barat mengajukan ke kita. Kita isi data-datanya bersedia, gitu," kata Manajemen Hotel Sifaana Depok, April ketika dikonfirmasi, Selasa (22/9).
April mengatakan hotel bakal menjadi tempat isolasi bagi pasien Covid-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala. Salah satu alasannya juga untuk menutupi biaya operasional karena okupansi hanya 15 persen saja.
-
Siapa pemilik hotel? Pemilik hotel, Jim dan Whit Hanks, mengatakan mereka merasa terhormat memiliki peran dalam sejarah lokal.
-
Bagaimana cara hotel itu diurus sekarang? Kini wisma itu diakuisisi oleh Bapak Samuel Sugito dan namanya diubah menjadi 'Wisma Kaliurang'.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Dimakan kamar lesehan cocoknya? Desain semacam ini umumnya diterapkan pada kamar kos atau kamar berukuran kecil untuk menciptakan kesan lapang dan terorganisir.
-
Siapa pemilik hotel di Bali yang terbengkalai? Hotel yang memiliki luas wilayah yang sangat besar ini disebut-sebut sebagai kepunyaan Hutomo Mandala Putra yang juga dikenal sebagai Tommy Soeharto.
"Ini dari manajemen. Kita enggak bisa jawab. Mungkin juga kondisi sekarang ini kan sepi juga mungkin kalau dipakai itu ada pendapatan lah karyawan kita kan juga. Enggak semua dipakai (kamar)," ujar dia.
Sejak pandemi Covid-19, kata April, Hotel Sifaana merugi. Karena menajemen harus tetap membayar karyawan, namun tidak ada pemasukan dari tamu yang biasa berkunjung.
"Iya (untuk pemasukan). Sekarang ini kan kita rugi untuk operasional, bayar karyawan. Sudah turun jauh, hancur, okupansinya cuma 15 persen sekarang. Januari dan Februari masih mending. Tapi sudah ke sananya sudah ancur. Maret kita sudah tutup Pertengahan Maret sampe Juli," ucapnya.
Kamar yang tersedia di Hotel Sifaana sekitar 50 unit. Harga rata-rata per kamar Rp300ribu. Untuk saat ini kata April pihak manajemen masih menunggu keputusan dari pemerintah apakah hotelnya diberi izin atau tidak. Ditegaskan bahwa pihak manajemen hanya bersedia menerima pasien dengam gejala ringan saja.
“Sampai saat ini belum (ada keputusan). Kayak OTG itu kita masih berani mau. Cuma APD-nya yang sulit,” tutupnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pengusaha hotel kini hanya bisa mengandalkan event dari pemerintah untuk mempertahankan keterisian kamar hotelnya.
Baca SelengkapnyaSusananya mencekam, hotel milik Tommy Soeharto ini terbengkai sejak 1997
Baca SelengkapnyaGunawan telah bekerja sebagai penjual di Blok M sejak tahun 2015, awalnya di lantai atas sebelum lantai itu ditutup.
Baca SelengkapnyaMereka berpelukan dan saling menguatkan satu sama lain usai mendengar keputusan dirumahkan secara mendadak.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca Selengkapnya