Seragam militer Arie Setya terkenal hingga Eropa
Merdeka.com - Siapa yang menyangka seragam militer buatan Indonesia ternyata menarik minat tentara-tentara dari negara-negara di benua Eropa hingga Amerika. Terlebih pembuatnya cuma seorang mahasiswa. Tapi seperti itulah kenyataanya.
Bermula dari usaha kecil-kecilan menjual kacamata air softgun lewat internet, kini Arie Setya Yudha mampu melebarkan sayap bisnisnya dengan menjual seragam militer melalui dunia maya. Pelanggannya beragam mulai dari lokal hingga mancanegara mulai dari Italia, Swedia, Irlandia, Canada, Brasil, Uni Emirat Arab, hingga negeri Sakura, Jepang.
Sebagai mahasiswa perantauan dari Pekan Baru, Kalimantan, Arie, demikian dia akrab disapa, merasa keteteran memenuhi segala kebutuhan hidup semasa kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta. Meski biaya kuliah tidak pernah telat, tapi dia kerap menunggak biaya membayar kosan. Uang kiriman orang tua sebesar Rp 2 juta sebulan belum cukup memenuhi biaya sewa kosan, makan dan jajan.
-
Bagaimana Satria dapat omzet tinggi? Untuk di weekend 100 sampai 200 porsi bisa terjual, sedangkan weekday itu 100 porsi. Sebulan itu, omzetnya lumayan, bisa di angka Rp50 sampai Rp100 juta per bulannya,' ungkap Satria.
-
Kapan usaha seblak Mu'adhim mengalami peningkatan omzet? Sejak berhentinya masa pandemi COVID-19, omzet warung seblak milik Mu’adhim terus meningkat.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
-
Siapa yang membantu Infantri mengembangkan usaha? Berdasarkan data yang diberikan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kantor Regional Yogyakarta, Sedoeloer Kopi merupakan salah satu klaster usaha BRI.
-
Apa yang diwakili oleh seragam militer? Seragam militer dianggap menandakan banyak hal dari seorang pria. Salah satunya adalah penghasilan stabil. Jika memiliki penghasilan yang stabil, artinya si pria berseragam mampu menghidupi istri dan anak-anaknya kelak.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
24 November 2009 mungkin menjadi hari bersejarah bagi Arie. Berbekal modal uang kiriman orang tua, dia mulai bisnis kacamata untuk permainan air softgun. "Kacamata saya jual di kaskus," kata Arie.
Benar saja, usaha jual kacamata itu lumayan menguntungkan. Meski keuntungan bulanan tidak rutin, tapi rata-rata pada bulan-bulan awal usahanya itu, dia meraup untung sebesar Rp 2,4 juta, atau rata Rp 72 juta setahun. Untuk ukuran bisnis kacamata kecil-kecilan yang dipasarkan lewat internet, bisnis itu sudah lumayan besar, kata dia.
Setelah merasa cukup sukses dengan bisnis penjualan kacamata, dia belajar mendesain sendiri seragam militer. Mula-mula seragam didesain khusus untuk permainan Air softgun pula. Lama kelamaan, pesanan justru dari datang para anggota militer.
Strategi pemasaran seragam militer itu juga melalui jejaring sosial. Satu set seragam militer dibanderol dengan harga Rp 280.000. Perlahan tapi pasti, usaha penjualan perangkat perang militer terus tumbuh.
Setahun kemudian, pangsa pasarnya pun makin luas. Pesanan mulai berdatangan dari luar negeri. Begitu juga dengan pesanan dari tentara yang tidak cuma anggota militer dalam negeri, tapi juga dari luar negeri. Untuk memenuhi kualitas seragam militer buatannya, lima persen dari bahan bakunya diimpor, semisal emblem dan jenis kain. "Tapi tempat produksinya tetap di Yogya," ujarnya.
Pada 2010, omzet usahanya masih dalam kisaran Rp 72 juta. Namun pada 2011, omzet usahanya melonjak hingga Rp 280 juta per tahun. Untuk strategi pemasaran, Arie mengaku memanfaatkan situs jual beli online luar negeri. Dia juga aktif dalam aneka forum-forum internasional.
Selain pesanan dari orang-orang yang gemar permainan air softgun dan tentara, pemesan produk-produk militer buatan Arie juga datang dari para penghobi balap sepeda motor dan mobil (rider), gang motor, hingga para petualang. Mereka memesan melalui kaskus dan forum-forum internasional itu.
Namun demikian, hingga kini Arie masih konsisten berbisnis on line. Dia belum memiliki rencana membuka toko sendiri yang khusus menjual seragam-seragam tersebut. Tahun ini dia malah berencana membuat situs khusus penjualan seragam-seragam militer buatanya itu.
"Saya masih nyaman, dan masih fokus di bisnis online saja. Belum ada rencana buka toko. Tapi kalau rumah produksi sudah ada di Yogyakarta," ujar urusan Ilmu Komunikasi UGM. Selain berbisnis, bungsu dari empat bersaudara itu juga tengah merampungkan masa belajarnya di UGM tahun ini.
Jiwa bisnis lelaki kelahiran 31 Maret 1990 ini mungkin mengikuti jejak ayahnya Shofyan yang merupakan pebisnis di dunia advertising. Dia berencana terus mengembangkan usahanya dengan modal hasil usaha. Untuk bekerja, selama ini dia hanya memanfaatkan jaringan internet di dalam kosan. Sebab itu, dia bercita-cita mengembangkan usahanya itu ke bisnis tersebut.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini potret Bintara TNI AL gondrong, Sertu Mes Saiful Anwar diganjar pangkat baru usai gagalkan penyelundupan sabu.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapatkan dari baju anak unik untuk satu kali ekspor bisa mencapai Rp100 juta. Sedangkan untuk omzet dalam negeri biasanya Rp30 juta.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaMeski pernah berada di titik terendah, namun bukan berarti Anda harus menyerah.
Baca SelengkapnyaDari ide kreatifnya ini, Ia berhasil meraup omzet hingga Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaDi sela-sela kesibukannya berkuliah di Universitas Boyolali, Dimas mengisi waktu dengan menggeluti usaha topeng reog gedruk.
Baca SelengkapnyaTak hanya menguasai pasar Indonesia, pabrik ini berhasil mengekspor produknya
Baca SelengkapnyaIndustri Fesyen di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaPara pemain Timnas Indonesia menerima bagian royalti dari hasil penjualan jersey Erspo.
Baca SelengkapnyaKurang dari 10 menit pertama live di Shopee Live, penggemar JKT48 langsung menyerbu berbagai produk yang ditawarkan, membuat Erigo meraup omzet Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaIndustri tekstil Tanah Air pernah berjaya. Bahkan perusahaan Indonesia sempat menyuplai seragam militer untuk 30 negara.
Baca SelengkapnyaTotal nilai ekspor atas kegiatan eksportasi ini mencapai USD 666.581.
Baca Selengkapnya