Serangan Balik Jenderal Dudung Balas Cibiran Effendi Simbolon
Merdeka.com - Pernyataan Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon di rapat dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pekan lalu menuai kecaman dari prajurit TNI. Gara-garanya Effendi mengungkapkan, ada disharmoni hubungan antara Panlima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kasad Jenderal Dudung Abdurachman.
Bahkan, politikus PDIP itu menyamakan TNI sebagai gerombolan organisasi masyarakat (Ormas). Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dibuat meradang akibat ucapan Effendi. Diikuti perwira-perwira TNI di sejumlah daerah. Mereka tidak terima dan mengecam Effendi.
Puncaknya beredar video berdurasi 2 menit 45 detik yang memperlihatkan Dudung meminta prajurit TNI tak diam saja atas pernyataan Effendi. Dia meminta prajurit TNI membalas ucapan Effendi.
-
Apa yang Mahfud MD pesan kepada Pangdam dan Kepala Daerah? Untuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
-
Kapan Jenderal Dudung Abdurachman pensiun? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman akan memasuki masa pensiun pada 19 November 2023.
-
Bagaimana reaksi Duta saat diserbu? Duta tampak sangat ramah saat diajak berfoto bersama para penggemar. Ia dengan sabar melayani permintaan foto dari penggemar yang antusias. Senyumannya yang khas menambah kehangatan momen tersebut.
-
Apa instruksi TKN Prabowo-Gibran kepada para relawannya? Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta para relawan mengampanyekan Prabowo-Gibran di seluruh wilayah Indonesia menggunakan cara-cara santun, dan tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya.
-
Apa yang terjadi di video tersebut? Dalam video tersebut, pasukan Israel menembak mati empat warga sipil Palestina menggunakan drone. Empat warga sipil dipastikan tidak bersenjata dan ditembak saat sedang berjalan di sebuah tempat.
-
Siapa yang memberikan instruksi kepada para relawan TKN Prabowo-Gibran? Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meminta para relawan mengampanyekan Prabowo-Gibran di seluruh wilayah Indonesia menggunakan cara-cara santun, dan tidak menyerang pribadi Capres Cawapres lainnya.
"Jangan kita diam saja, dia itu siapa? Gak berpengaruh. Harga diri, kehormatan kita, kok diinjak-injak sama dia," kata Dudung dalam video berdurasi 2 menit 45 detik dilihat merdeka.com, Rabu (14/6).
Dudung memberikan dukungan penuh bagi prajurit TNI yang tidak terima dan hendak protes terhadap Effendi. Dalam video tersebut, Dudung tak ingin harkat dan martabat TNI AD yang diinjak-injak oleh mereka yang tidak berwenang. Dudung lantas meminta jangan ada pihak yang menyalahkan prajurit TNI yang mengamuk.
"Jangan salahkan nanti prajurit kita ngamuk gitu lho," wanti Dudung.
Awal Mula Kisruh Effendi dan TNI
Panas cibiran Effendi Simbolon dengan TNI bermula saat rapat Komisi I DPR terkait Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2023 dan isu-isu lainnya. Mitra Komisi I DPR yang hadir yakni Menhan Prabowo, panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan para kepala staf di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (5/9). Pada rapat tersebut, anggota Komisi I ini mengucapkan sejumlah pernyataan menyinggung institusi TNI.
Pertama, Effendi mengungkapkan adanya disharmoni antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kasad Jenderal Dudung Abdurrachman.
"Ini semua menjadi rahasia umum pak, rahasia umum Jenderal Andika. Di mana ada Jenderal Andika, tidak ada Kasad. Jenderal Andika membuat Super Shield, tidak ada Kasad di situ," ucap Effendi.
Ego tersebut bisa merusak jalin hubungan antara senior dan junior di institusi TNI. "Ego bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior, pak. Dengan segala hormat saya, pak, saya dekat dengan Pak Andika, saya dekat dengan Pak Dudung," kata dia.
Anggota DPR RI tiga periode ini turut membahas kabar putra Kasad Dudung dinyatakan tidak lulus dari Akademi Militer (Akmil). Dia mengatakan, anak Dudung gagal masuk Akmil lantaran faktor usia dan tinggi badan.
Tak hanya itu lontaran dengan nada memojokkan TNI terucap dari mulut Effendi. Dia juga sempat menyamakan TNI seperti gerombolan yang tidak punya kepatuhan. Bahkan, dia membandingkan TNI dengan ormas.
"Tidak ada kepatuhan," kata Effendi.
Isu disharmonisasi telah dibantah Jenderal Andika Perkasa. Andika menepis kabar tak akur antara dirinya dengan Kasad. Selain itu, Andika juga menyebut putra Dudung sudah masuk Akmil.
"Ya dari saya tidak ada, karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-perundangan, tetap berlaku selama ini, jadi tidak ada kemudian yang berbeda," ujar Andika.
Emosi Prajurit TNI
Tanggapan Andika itu ternyata tidak bisa meredam emosi anak buahnya. Komandan Kodim (Dandim) 0623/Cilegon, Letkol Inf Ari Widyo Prasetyo menilai pernyataan Effendi telah melukai para serdadu TNI.
Ari geram lantaran Effendi sempat menyebut dan mengibaratkan TNI layaknya gerombolan ormas. Sambil menggebrak meja, Ari pun kemudian menuntut permintaan maaf secara terbuka dari Effendi kepada keluarga besar TNI.
"Saya Dandim 0623 Cilegon bersama seluruh prajurit keluarga besar Kodim 0623 Cilegon tidak terima ucapanmu. Kami di sini dari unsur paling rendah sampai paling tinggi unsur-unsur TNI. Kami di sini kompak jangan kau ganggu kami, jangan kau rusak kami dengan pernyataanmu. (Brakk) Kami tunggu permintaan maaf kamu secara terbuka," kata Ari dikutip dari Instagram @jktnewss (14/9).
Turut pula Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa memberikan respons. Dia menegaskan, jajaran Kodam patuh kepada kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
"Saya sampaikan kepada prajurit saya, terkait adanya komentar bahwa prajurit TNI adalah gerombolan ormas. Bahwasannya prajurit Kodam XVII/Cenderawasih sejatinya punya satu komando, yaitu asas komando dalam operasi penggunaan kekuatan, kita loyal pada bapak Panglima TNI," kata Saleh Mustafa.
Effendi Simbolon Minta Maaf
Effendi Simbolon menyampaikan klarifikasi terkait pernyataannya yang menyebut TNI gerombolan dan berujung menjadi polemik. Politikus PDIP itu mengaku tidak ada niat tidak menghormati TNI.
“Sejatinya, sejujurnya saya tidak pernah menstigma TNI gerombolan, tapi lebih kepada kalau tidak ada kepatuhan itu sepeti gerombolan,” kata Effendi saat konferensi pers di Fraksi PDIP.
Effendi lantas menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh prajurit TNI hingga Punawirawan. "Dari lubuk hari terdalam saya mohon maaf atas apapun perkataan saya yang menyingung, meyakiti, tidaknyaman di hati para prajurit. Dari mulai tamtama hingga perwira bahkan hingga sesepuh yang tidak nyaman," kata dia.
Effendi juga menyampaikan permintaan maaf pada Kasad Dudung hingga panglima TNI Jenderal Andika Perkasa terkait pernyataannya yang menuai protes.
"Sekali lagi saya mohon maaf, kepada selurub prajurit baik yang bertugas maupun purna, juga pada panglima saya minta maaf, juga kepada Kasad saya mohon maaf, juga Kasal," kata dia.
Respons Dudung Abdurachman
Jenderal Dudung Abdurachman memerintahkan anak buahnya di seluruh Tanah Air untuk berhenti marah ke anggota DPR RI Effendi Simbolon. Sebab, Effendi telah meminta maaf ke TNI karena ucapannya beberapa waktu lalu.
"Saya dengar hari ini pak Effendi Simbolon meminta maaf. Artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan, tapi kami TNI, khususnya TNI Angkatan Darat punya kehormatan dan harga diri," ujar Dudung saat kunjungan ke Riau
Menurut Dudung, kehormatan dan harga diri TNI tidak boleh diganggu oleh siapapun. Apalagi, kata Dudung, TNI disibukkan dengan kegiatan operasi di daerah dan membantu rakyat.
"Ini yang tidak boleh diganggu, kami TNI AD melaksanakan tugas-tugas. Baik di daerah operasi maupun tugas-tugas lainnya untuk membantu rakyat ini luar biasa. Kasihan prajurit-prajurit kita," jelasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa itu diketahui terjadi di Desa Jaharun B, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Rabu (29/5) sore.
Baca SelengkapnyaDua relawan memainkan gas saat melintas di jalan Perintis Kemerdekaan, sehingga menimbulkan kebisingan dan terjadi cekcok.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan Mayor Teddy yang memperingatkan agar tak menginjak tanaman warga saat tugas.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPolitikus Effendi Simbolon menerima pemberian peringatan dari PDIP.
Baca SelengkapnyaMabes TNI memberikan klarifikasi instruksi Panglima TNI Laksamana Yudo.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI Serka Edison menceritakan pengalamannya saat ia bertugas mendampingi Mayjen Kunto.
Baca SelengkapnyaKapendam IV Dipenogoro Kolomel Inf Richard Harison saat ini mengaku tengah mengecek peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaMomen saat Kepala Staf Angkatan Darat (kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman masih berpangkat mayor dan bertugas berantas Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Baca SelengkapnyaPDIP Boyolali mengecam keras tindakan kekerasan yang dilakukan terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud Md
Baca SelengkapnyaJulius menjelaskan, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan, video tersebut diunggah oleh akun Snack Video @yusufcreator204.
Baca SelengkapnyaKabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca Selengkapnya