Serangan balik kubu Mirna & pihak Olivier soal tudingan Amir Papalia
Merdeka.com - Nasib Jessica Kumala Wongso tak lama lagi akan ditentukan Majelis Hakim. Jessica didakwa 20 tahun oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) atas kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin akibat racun sianida di Kafe Olivier, Grand Indonesia Mal, 6 Januari 2016 silam.
Namun, jelang putusan publik dikejutkan dengan munculnya Amir Papalia. Pria yang mengaku berprofesi sebagai wartawan ini dengan lantang mengatakan pernah melihat sosok mirip Arief Soemarko, suami Mirna dan Rangga Dwi Saputra yang merupakan barista Kafe Olivier satu hari sebelum kematian Mirna, 5 Januari 2016 silam.
Setelah sebelumnya disebut Jessica dalam dupliknya, Amir pun langsung menggelar jumpa pers untuk menjelaskan ihwal peristiwa yang diklaim ia saksikan.
-
Siapa tersangka korupsi timah? Berikut daftar 16 tersangka korupsi tata niaga timah: 1. Harvey Moeis, perpanjangan tangan PT RBT2. Helena Lim, crazy rich PIK atau Manajer PT QSE3. Toni Tamsil (TT), pihak swasta4. Achmad Albani (AA) selaku Manager Operasional Tambang CV VIP dan PT MCM5. Tamron (TN) alias AN selaku Beneficial Ownership CV VIP dan PT MCM6. EE alias EML selaku Direktur Keuangan PT Timah tahun 2017-20187. MRPT alias RZ selaku Direktur Utama PT Timah tahun 2016-2021 8. HT alias ASN selaku Direktur Utama CV VIP9. MBG selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang10. SG alias AW selaku Pengusaha Tambang di Kota Pangkalpinang11. RI selaku Direktur Utama (Dirut) PT SBS12. BY selaku mantan Komisaris CV VIP13. RL selaku General Manager PT TIN14. Reza Andriansyah (RA) selaku Direktur Business Development15. Suparta (SP) selaku Dirut PT Refined Bangka16. ALW selaku Direktur Operasional tahun 2017, 2018, 2021 dan Direktur Pengembangan Usaha tahun 2019 s/d 2020 PT Timah Tbk.
-
Siapa tersangka kasus korupsi timah? Adapun yang dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (Kejari Jaksel) adalah tersangka Tamron alias Aon (TN) selaku beneficial ownership CV VIP dan PT MCN.
-
Siapa yang diduga korupsi timah? Dirumorkan bahwa Harvey telah merugikan negara hingga Rp 271 triliun karena dugaan korupsi di sektor timah.
-
Siapa tersangka korupsi timah yang terlibat dalam kasus ini? Video itu juga menampilkan tersangka korupsi timah yang menyeret suami artis Sandra Dewi, Hervey Moeis dan sosialita Helena Lim.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Amir mengaku melihat Arief menyerahkan sebuah kantong plastik hitam yang ia sebut berisi uang senilai Rp 140 juta serta racun sianida kepada Rangga.
"Keduanya sangat mirip. Kalau Rangga 99 persen, Arief 80 persen mirip," kata Amir saat konferensi pers di Hotel Santika, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (22/10).
Amir mengaku yakin, sebab gaya rambut dan perawakan keduanya sangat mirip dengan penampilan Arief dan Rangga selama sidang berlangsung. Dalam pertemuan itu, Rangga dilihatnya memegang plastik warna hitam.
"Di situlah memang ada saya lihat, bungkusan plastik kecil. Cuma satu. Hanya saja, saya saat itu tidak melihat apakah plastik itu dari tangan orang mirip Arif, lalu memberikan plastik itu ke orang mirip Rangga, ya saya enggak tahu," ujarnya.
Di hadapan sejumlah wartawan, dia menyebut pertemuan antara keduanya terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, dan kurang dari 10 menit. Di sana, dia melihat mobil dengan warna silver gelap.
"Kemudian di depan saya, berpapasan, ada seorang pria yang 99 persen mirip sekali dengan Rangga. Sekali lagi, mirip. Nah dia itu (Rangga) berkemeja kotak-kotak, dan lengan panjangnya itu digulung dan gantung. Dua-duanya itu ada di pinggir jalan. Lalu saya lihat dia (Rangga) warna bajunya itu agak kebiru-biruan tua," sambungnya.
Rupanya pernyataan Amir memancing keluarga mendiang Mirna dan pihak Kafe Olivier buka suara.
Berikut pernyataan kubu keluarga Mirna dan Olivier yang mematahkan segala tudingan Amir.
Sehari sebelum tewas, Mirna selalu bersama Arief
Suami almarhum Wayan Mirna Salihin, Arief Soemarko, mengelak disebut kenal dengan barista Kafe Olivier, Rangga. Bahkan dia membantah pernah melakukan pertemuan dengan Rangga di daerah Sarinah, Jakarta Pusat.Tuduhan itu mencuat setelah salah seorang bernama Amir Papalia mengaku pernah memergoki adanya pertemuan Arief dan Rangga."Tanggal 5 Januari saya sama kerabat saya sedang berkunjung ke apartemen jam 15.00 WIB sampai jam 16.00 WIB, terus di situ kami pergi ke rumahnya di Sunter karena Mirna mau ngedekor (dekorasi) temannya yang punya baby shower," kata Arief dalam jumpa pers di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Senin (24/10).Menurut Arief, kala itu tengah bersama Mirna hingga malam hari. Sehingga mustahil dia bertemu dengan Rangga. "Di situ ada supirnya (teman Mirna) juga dan ikut sama kami dan sampai malam," jelas Arief.
Dengan tegas, Rangga bantah pernah bertemu Arief
Barista Kafe Olivier, Rangga Dwi Saputra secara tegas membantah dirinya pernah mengenal Arief Soemarko serta Wayan Mirna Salihin."Sebelumnya belum pernah kenal yang namanya Mas Arief. Saya juga belum pernah kenal yang namanya almarhum Mirna," bantahnya."Dan saya tidak kenal yang memesan es Kopi Vietnam table 54," tegas Rangga.
Beda ucapan Amir kepada Manajer Olivier dengan jumpa pers
Manajer Kafe Olivier, Devi mengaku jika Amir pernah mendatangi tempatnya bekerja. Saat itu, Amir mencari sosok Rangga."Waktu sebulan setelah kejadian itu ada orang yang datang ke Olivier. Dia (Amir) bilang ketemunya itu di Lobby Grand Indonesia yang mana Olivier itu di sebelah lobby," ungkap Devi."Dia (Amir) sampai tunjuk di lobby sebelah situ. Saya bilang saya bisa panggil manajemen GI dan menyediakan CCTV pada tanggal 5 Januari. Tapi dia berkelit dia bilang dia punya bukti sendiri dan dia bilang akan kasih ke polda setelah ketemu Rangga," tuturnya.Makanya, Devi pun merasa bingung akan perubahan keterangan yang diucapkan Amir."Saya tegaskan bukan di Sarinah waktu dia bilang kepada saya. Jadi dia bilang dia ketemunya di lobby GI," tegasnya.
Rekan seprofesi sebut Amir dapat bisikan paranormal
Pengakuan kontroversial Amir turut mengusik Agung, rekan seprofesinya di Tabloid Bhayangkara Indonesia (Bharindo)."Waktu itu saya dengan Bang Aziz ada acara sertijab di Mabes Polri ketemu dengan Pak Amir. Waktu itu bercerita dengan kita bertiga dia bicara saya tahu pembunuh Mirna saya jawab Amir apa buktinya," ungkap Agung.Saat itu, Agung melihat Amir begitu yakin mengetahui pembunuh sebenarnya Mirna. Untuk itu, ia mengajak Amir untuk menemui Edy Dharmawan Salihin untuk menyerahkan bukti-bukti tersebut."Kalau ada bukti berupa foto atau video kita bersama-sama menemui bapaknya almarhum. Apa bukti itu bareng-bareng kita bawa ke Polda Metro Jaya," tanya Agung kepada Amir saat itu."Terus, Amir jawab Oh tunggu dulu saya ada buktinya. Buktinya apa Pak Amir setelah saya cecar-cecar terus dia bilang orang tua saya tanya orang tua itu siapa ya. Orang tua hebat saya berkesimpulan berarti Paranormal," tuturnya."Kemudian saya tegaskan lagi kalau begitu pak Amir Jangan sembarangan kita sebagai jurnalis harus jelas akurat dan akuntabel ternyata tidak ada buktinya ternyata tidak ada buktinya dan Saya abaikan omongan itu," ungkapnya.
Â
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku merupakan warga negara Malaysia yang tinggal di Samarinda bersama istrinya.
Baca SelengkapnyaPantauan di lokasi, terlihat Harvey maupun Helena mengenakan rompi merah muda dengan borgol yang membelit kedua tangan
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan saksi dalam sidang kasus dugaan korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk.
Baca SelengkapnyaMirza menjelaskan soal ihwal uang Rp300 juta yang diterimanya dari Windi.
Baca SelengkapnyaEdi dipolisikan lantaran dianggap pelapor terlibat menghilangkan barang bukti rekaman CCTV kematian Mirna.
Baca SelengkapnyaUang itu ditemukan penyidik Kejagung saat menggeledah rumah di kawasan Senayan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaHarvey Moeis, suami Sandra Dewi jadi salah satu tersangka dalam kasus megakorupsi tersebut
Baca SelengkapnyaSaksi mengungkapkan Ammar Zoni memodali bisnis jual-beli barang narkoba tersebut.
Baca Selengkapnya