Serangan Dirdik KPK ke Novel soal email yang dianggap menghina
Merdeka.com - Saat rapat dengar pendapat dengan Pansus angket DPR, terungkap bahwa Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Brigjen Aris Budiman telah melaporkan penyidik senior KPK Novel Baswedan ke polisi. Brigjen Aris melaporkan Novel atas tuduhan pencemaran nama baik.
Ini semua bermula dari email yang dikirim Novel Baswedan pada 14 Februari 2017. "Isinya menyerang secara personal awalnya menahan. Saya marah, tersinggung, terhina dikatakan gitu. Tak berintegritas," ungkap Aris di depan pansus angket KPK, Selasa (29/8).
Aris mengaku sudah melapor kejadian itu ke pimpinan KPK. Namun sampai seminggu tidak ada tindakan yang diambil. Aries juga mengaku sempat mengadu ke koleganya ingin melaporkan pihak penyidik senior KPK Novel Baswedan. Namun urung dilakukan.
-
Siapa yang mengirim karangan bunga ke KPK? “Jadi kita tidak tahu, tapi yang pasti betul ada kiriman karangan bunga kepada pejabat pimpinan KPK, termasuk juga dalam struktural KPK itu kami tidak bisa bantah memang ada,“ kata Firli di CIlangkap.
-
Siapa yang menulis surat? 'Lentera ini didirikan oleh insinyur James Wells, millwright John Westwood, insinyur James Brodie, buruh David Scott, dari firma James Milne & Son Engineers, Milton House Works, Edinburgh, selama bulan-bulan Mei hingga September dan dinyalakan kembali pada hari Kamis malam tanggal 15 September 1892.'
-
Siapa yang menulis surat itu? Surat itu sebenarnya ditulis oleh fisikawan Hungaria, Leo Szilard dengan bantuan ilmuwan lain, namun ditandatangani Einstein untuk menarik perhatian presiden karena statusnya sebagai salah satu ilmuwan terbesar sepanjang masa.
-
Kenapa surat tersebut ditulis? Kertas lainnya adalah surat dari Lorange yang secara kasar diterjemahkan sebagai: Gundukan ini digali Anno Domino 1874. Dari Anders Lorange, Antiqvarius Norvegiæ. Gundukan ini dibangun di atas Manusia yang gugur. Mereka dibakar di kapal mereka bersama senjata dan dekorasi mereka.
-
Dimana surat ditemukan? Arkeolog menemukan surat yang disimpan di dalam botol ketika menggali gundukan kuburan Viking di Norwegia.
"Waktu itu saya katakan enam bulan belum diputuskan seperti saya sampaikan kolega saya sebenarnya waktu itu saya ingin melaporkan ke polisi tapi kemudian ada peristiwa itu. Kalau saya katakan itu seperti seorang tidak manusiawi ketika ada orang terkena musibah seperti itu," jelasnya.
Aris merasa tersinggung dengan surat elektronik yang dibuat Novel. Email itu disebutnya dikirim ke seluruh pegawai KPK. Aris membeberkan itu saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Kamis (31/8) malam. Pemeriksaan ini terkait dengan laporan pencemaran nama baik yang dilakukan Novel Baswedan.
"Nama saya dicemarkan. Seperti saya katakan, seperti tak berintegritas dan lainnya." katanya di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (31/8).
Dia tidak ingin mengungkapkan materi pemeriksaan. Namun Aris mengaku, pertanyaan yang diajukan polisi terkait email yang dikirimkan Novel. Email tersebut dikirim ke internal KPK dan diduga dilakukan secara sengaja. Bahkan, dia menyebut email itu juga disebar ke luar KPK.
"Jadi disebarkan ke dalam, kepada pimpinan dan dan lain-lain. Kepada Sekjen, Karo, kemudian wadah pegawai sekitar 30-an orang. Saya sangat dilecehkan. Orang-orang jadi tahu. Di Kepolisian tahu, karena menyebar lewat jalur WA. Kolega kolega saya di Kejaksaan menyebar ke mana mana. Kalau saya nanti keluar dari (KPK). Mereka jadi sebut 'oh ini mantan dirdik KPK yang tak berintegritas'," katanya kesal.
Dia tak terima dengan perlakuan Novel yang membuat citranya buruk. Walaupun merasa terhina, Aris mengaku tidak bisa mengintervensi Polda Metro Jaya untuk mempercepat kasus ini selesai.
"Saya tak desak mendesak di Polri. Apa adanya berlaku. Silahkan jalan apa adanya. Saya tak menuntut. Ada hak saya sebagai warga negara yang dilanggar warga negara lainnya. Jadi polri mengambil tindakan sebagai hukum negara ini," tutup Aris.
Isi detail email Novel masih tanda tanya. Meski merasa dilecehkan, Aris tidak menyebutkan isinya secara jelas. Begitu juga dengan polisi. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono juga tidak merinci materi email yang dianggap mencemarkan nama baik Aris. Dia hanya beberikan sedikit bocoran.
"Berisi direktur tidak punya integritas dan direktur terburuk sepanjang sejarah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Kamis (31/8).
Soal laporan itu sudah diketahui oleh Novel yang masih menjalani perawatan di Singapura. Pensiunan polisi itu menjalani operasi usai matanya disiram air keras oleh orang tak dikenal. "Akan kita hadapi laporan itu," ujar kuasa hukum Novel, Haris Azhar kepada merdeka.com di Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (31/8).
Haris menegaskan, pesan elektronik yang dipermasalahkan Aris tidak diisi dengan kata-kata kasar. Menurutnya, itu adalah masukan karena ada perbedaan pendapat soal rencana merekrut penyidik dari perwira polisi.
"Memang keras, tapi tidak kasar (email Novel)," kata mantan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) itu.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pimpinan dan penyidik KPK mendapatkan teror usai mengungkap kasus suap di Basarnas. Apa saja teror yang datang?
Baca SelengkapnyaBuntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.
Baca SelengkapnyaDiketahui Johanis sempat menjabat Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara, serta Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
Baca Selengkapnya"Saya cuma khawatir bila ternyata itu tidak ada uangnya, tetapi KPK mau buat framing saja," kata Novel.
Baca SelengkapnyaDalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.
Baca SelengkapnyaRossa diduga melanggar etik saat menyita ponsel dan buku catatan milik sekjen PDIP
Baca SelengkapnyaLaporan Ghufron di Mabes Polri juga telah diketahui oleh pimpinan KPK lainnya.
Baca SelengkapnyaPegawai berinisial NAR dipecat usai diperiksa pihak Inspektorat lembaga antirasuah.
Baca SelengkapnyaTumpak mengaku belum mengetahui lebih detail soal laporan yang dilayangkan oleh Ghufron dengan dugaan pencemaran nama baik.
Baca SelengkapnyaKetua Dewan Pengawas KPK Tumpak Panggabean mengungkapkan adanya perlawanan dari pimpinan KPK.
Baca SelengkapnyaKPK segera mengecek terkait dengan aduan dugaan seorang Jaksa KPK melakukan pemerasan terhadap saksi
Baca SelengkapnyaAlex dilaporkan sekelompok massa mengatasnamakan Forum Mahasiswa Peduli Hukum terkait pertemuan dengan mantan Kepala Kantor Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto.
Baca Selengkapnya