Serangan Kera Misterius Lukai 8 Warga Situbondo
Merdeka.com - Warga Kecamatan Jangkar, Situbondo beberapa waktu terakhir dibuat resah. Musababnya, kera berkeliaran dan melukai sejumlah warga. Berdasarkan catatan Polsek Jangkar, total delapan warga yang terluka karena serangan kera liar yang hingga kini belum berhasil ditangkap.
Serangan pertama menimpa warga Dusun Beringin, Kecamatan Jangkar, Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur, pada pertengahan Mei 2019 lalu. Kemudian serangan berlanjut hingga saat ini tanpa bisa diatasi.
Salah satu korban warga RT 03 RW 02 Dusun Beringin, Zaini alias Bu Yeye (65) yang digigit saat akan ke kamar mandi. Saat itu korban hendak menghidupkan pompa air listrik yang ada di dapur rumahnya.
-
Bagaimana kera di hutan itu menyerang? 'Walaupun ada tanaman sebidang, kalau diserang sehari habis. Jadi pengamanan pertana lahan tanaman ini diberi pagar,' kata Pak Nurhadi terkait dengan serangan para kera ke lahan pertanian dia dan para penduduk lain.
-
Kenapa kera ekor panjang serbu pemukiman? Kawanan monyet itu diduga turun dari gunung karena persediaan makanan di tempat mereka mulai menipis. Musim kemarau yang panjang menjadi penyebab persediaan makanan di hutan terus menyusut.
-
Bagaimana warga mengusir kera ekor panjang? Sebagian warga menggunakan letusan senapan angin untuk membuat para monyet ketakutan. Sedang warga lain memasang ban kendaraan agar monyet-monyet tidak mendekati rumah.
-
Dimana kera ekor panjang menyerang? Di Desa Cikakak, Banyumas, sekelompok kera ekor panjang turun dari gunung dan menyerbu permukiman warga.
-
Kenapa kera ekor panjang masuk ke permukiman warga? “Kera karena kelaparan berani mengganggu warga. Menyerbu ke dalam rumah untuk mengambil makanan,“
-
Kenapa warga Semarang panik soal kucing liar? Sementara itu kejadian yang muncul dalam beberapa hari terakhir sebenarnya dipicu ketakutan masyarakat karena banyaknya hewan liar.
"Korban tidak menyadari jika dibuntuti oleh kera liar tersebut. Lalu kera liar itu tiba tiba menarik rambut dan menggigit korban hingga luka robek di kepala dengan kedalaman 5 sentimeter," tutur Kapolsek Jangkar Iptu Sadali saat dikonfirmasi Merdeka.com, Rabu (21/08).
Korban yang berteriak lantas membuat anggota keluarganya datang. Saat itu juga kera liar berlari tanpa bisa dikejar. Korban lantas dibawa ke Puskesmas Jangkar. Karena tidak memungkinkan, pengobatan kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Daerah (RSD) Abder Raheem Situbondo.
Selain Zaini, korban-korban yang lainnya adalah Mahrida (60). Mahrida digigit di bagian pantat. Sedangkan Jaja (55), digigit kaki dan dicakar punggungnya. Hida (40) dicakar punggungnya serta Defi (7) digigit di dahi dan Rizki (5) digigit pahanya.
Aparat Polsek bersama Koramil Jangkar dengan dibantu masyarakat berupaya menangkap kera tersebut, namun hasilnya masih nihil. Setiap usai melukai korbannya, kera tersebut langsung lari ke ladang atau kebun tanpa bisa dikejar.
"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dengan keberadaan kera tersebut. Terutama tidak membiarkan putra-putrinya bermain sendiri di luar rumah," ujar Iptu Sadali.
Salah seorang warga yang enggan disebut namanya menyatakan, kera tersebut sudah berhasil ditembak oleh warga menggunakan senapan angin. Meski darah berceceran di lokasi, namun kera masih tetap berhasil lari. "Keranya tetap misterius. Mungkin bisa jadi dia mati karena luka-luka tembak itu," ujar seorang warga yang tak mau ditulis namanya karena khawatir terkait hal mistis.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang warga bernama Rusli (62) meninggal dalam upaya penangkapan kera liar di Desa Wanakerta, Kecamatan Cibatu, Garut, Jawa Barat, Kamis (21/3) pagi.
Baca SelengkapnyaDiduga mereka kekurangan makanan di tempat asalnya.
Baca SelengkapnyaKejadian harimau masuk permukiman di Desa Sodong, Kabupaten Batang membuat resah warga.
Baca SelengkapnyaTujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.
Baca SelengkapnyaWarga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaBeruntungnya tidak ada korban dalam upaya evakuasi ketiga ular tersebut.
Baca SelengkapnyaSalah seorang pencari rumput mengaku pernah melihat sosok kera putih yang besarnya seukuran kambing dewasa.
Baca SelengkapnyaPeristiwa terjadi pada Jumat dinihari pukul 01.00 WIB, di Dusun Talang Sindang, Kecamatan Bandar Negeri Suoh.
Baca SelengkapnyaAnak-anak itu bahkan takut ke sekolah karena khawatir akan menjadi sasaran meski tak tahu apa-apa.
Baca SelengkapnyaKemunculan gajah di Muratara pertama kali dilaporkan warga Kelurahan Karya Makmur.
Baca SelengkapnyaSebelum gajah menyerang, seorang warga melakukan pengusiran terhadap gajah tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.
Baca Selengkapnya