Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serba serbi mengantarkan jemaah yang tersesat di Tanah Suci

Serba serbi mengantarkan jemaah yang tersesat di Tanah Suci Jemaah haji Indonesia di Tanah Suci. ©2016 Merdeka.com/anwar khumaini

Merdeka.com - Setiap hari, ada puluhan hingga lebih dari seratus jemaah haji tersesat di Masjid Nabawi. Biasanya mereka tersesat lantaran terlepas dari rombongannya, atau lupa jalan pulang, mengingat Masjid Nabawi memiliki 40 pintu keluar yang bentuknya mirip semua. Meski tertulis pintu 1-40, namanya juga orang tua, tak sedikit mereka lupa apalagi di kerumunan ribuan manusia.

Saya dan beberapa teman dari Media Center Haji (MCH) biasanya ikut membantu petugas yang biasa mengantarkan jemaah haji yang tersesat di malam hari. Selain malam longgar agenda liputan, saat-saat setelah salat isya atau sekitar pukul 21.00 waktu Arab Saudi adalah waktu 'peak sesons' atau lagi banyak-banyaknya jemaah haji yang tersesat. Jika cuma mengandalkan petugas sektor khusus Masjid Nabawi, mereka akan kewalahan.

Seperti yang terjadi pada 18 Agustus malam lalu. Usai salat isya di Masjid Nabawi, saya dan teman saya mampir ke Sektor Khusus PPIH Arab Saudi yang terletak di bagian depan Masjid Nabawi. Belum lama salat isya usai, ternyata di sana sudah 'menunggu' sekitar 5 jemaah haji manula yang tersesat dan ingin segera diantarkan pulang ke hotel masing-masing.

Sebelum diantarkan, mereka didata terlebih dahulu oleh petugas sektor yang disebut Linjam, atau perlindungan jemaah. Dari sekian banyak jemaah, saya memilih Mbah Sadzali (76) untuk saya antarkan ke hotel, karena kebetulan juga, satu orang yang sama juga tinggal satu hotel yang sama dengan Mbah Sadzali. Jadi sekali antar langsung dua jemaah.

Hotel yang ditempati Mbah Sadzali lumayan agak jauh dengan Nabawi, yang bisa dilewati melalui pintu 6 Masjid Nabawi. Di tengah perjalanan saat kami mengantar, salah satu kakek yang kami antarkan mengaku tidak tinggal di hotel yang sama. Namun oleh Mbah Sadzali ditegaskan bahwa si kakek tersebut tinggal sehotel, akhirnya si kakek tersebut ikut lagi.

Namun semakin jauh jalan kaki, si kakek makin gak yakin kalau dirinya satu hotel dengan Mbah Sadzali. Karena kasihan, saya dan teman saya berbagi, satu membawa kembali ke posko untuk dipastikan hotelnya, sementara saya tetap mengantarkan Mbah Sadzali ke hotel tempat dia menginap.

Beberapa puluh meter kami melangkah, dan masih di sekitar kompleks Nabawi, tiba-tiba kami disapa oleh 3 nenek yang juga kebingungan mencari tempat mereka menginap. Usut punya usut, ketiga nenek tersebut juga satu hotel dengan Mbah Sadzali. Akhirnya saya keempat manula tersebut saya antarkan ke hotel mereka. Kurang lebih 15 menit jalan kaki, sampailah kami ke hotel tempat mereka menginap. Lega...

Tapi ternyata di depan hotel mereka menginap ada satu kakek yang bingung muter-muter nyari hotelnya tidak ketemu. Sekalian balik ke posko, saya antarkan kakek tersebut. Namun sayangnya si kakek tidak membawa identitas lengkap dan alamat hotel dia menginap. Dia cuma memakai gelang khusus yang dikenakan oleh jemaah haji. Saya pun tidak hafal bagaimana mendeteksi di mana hotel jemaah haji berada dengan cuma bermodalkan gelang. Tanya sana-sini tak berhasil, untungnya ada salah satu orang yang mendekati kita dan mengaku tinggal di hotel yang sama dengan si kakek tersebut. Alhamdulillah.

Waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 waktu Arab Saudi, saya sudah lapar belum makan malam dan hendak pulang ke Wisma Haji Madinah untuk makan malam. Tapi lantaran jam makan malam tutup pukul 22.00 waktu setempat, saya berencana nyari makan di luar. Tapi belum selesai saya balik kanan dari hotel terakhir tempat jemaah yang tersesat, tiba-tiba ada seorang kakek bawa tongkat sendirian kelihatan bingung.

"Mau ke mana kek," tanya saya. Si kakek tersebut mengaku bingung mencari hotelnya. Sama seperti kakek sebelumnya, dia tidak membawa identitas, dan cuma bawa gelang. Saya menghubungi teman saya untuk menanyakan ke sektor khusus. Dari situ baru diketahui bahwa si kakek yang mengaku berasal dari Jakarta tersebut tinggal di hotel yang lumayan agak jauh dari tempat dia tersesat. Setelah dibantu teman saya mencari alamat via telepon, akhirnya si kakek saya antarkan. Masih banyak cerita-cerita yang lain soal mengantarkan para jemaah haji yang tersesat, yang tentunya tak akan habis seharian kalau ditulis.

Menurut Kepala Sektor Khusus Masjid Nabawi PPIH Arab Saudi, Slamet Budiyono, banyak tingkah yang kadang tidak nalar yang dilakukan oleh para jemaah haji yang tersesat. Misalnya, saat ditanya habis dari mana, jemaah haji tersebut ngaku habis main golf. Ada juga yang lagi mau nyangkul.

"Padahal jelas-jelas dia sedang berada di Masjid Nabawi dan memakai seragam jemaah haji," cerita Slamet sambil tertawa.

Bahkan tak jarang ada jemaah haji yang ngamuk-ngamuk tidak jelas, lantaran depresi menghadapi banyak orang dan tinggal di tempat yang baru yang sebelumnya sama sekali tak pernah mereka bayangkan. Oleh karenanya sangat dibutuhkan kesabaran para petugas haji, yang bekerja 24 jam menangani para jemaah yang tersesat ini.

Ada cerita lucu saat salah seorang teman saya mengantarkan jemaah haji yang ternyata dia adalah istri dari mantan Kapolsek di salah satu kecamatan di Bandung, Jawa Barat. Saking takutnya sama suami, ibu yang sebenarnya belum terlalu tua tersebut meminta agar jika ditanya suaminya nanti, si ibu tidak tersesat. Melainkan sedang belanja.

"Nanti kalau ditanya suami saya bilangnya saya sedang shopping ya," pinta si ibu kepada teman saya. Di hotel, sang suami ternyata sudah was-was menunggu. Si ibu itu pun mengaku sedang belanja, dan tidak tersesat.

Tak jarang juga ada kisah yang mengharukan. Setelah kita mengantarkan nenek-nenek tersesat, biasanya mereka terharu dan menangis, setelah kita antarkan ke hotel. Mereka pun memeluk kita sebagai rasa terima kasih.

Satu lagi, saat saya sedang mengantarkan seorang kakek usia 80 tahun ke hotelnya yang lumayan jauh dari Masjid Nabawi, ternyata si kakek bernama Mustajap tersebut adalah orang banyuwangi, satu daerah dengan saya. Tak cuma itu, ternyata si kakek ini satu almamater pesantren dengan saya di Banyuwangi. Sambil jalan kaki, kami pun akhirnya nostalgia zaman di pesantren dulu. Tiba di lantai 8 Hotel Madinah Movenpick, si kakek sambil berkaca-kaca bilang terima kasih, dan mempersilakan saya mampir ke rumahnya jika pulang ke Banyuwangi nanti.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Banyak Jemaah Tersasar di Masjid Nabawi, PPIH Arab Saudi Tugaskan Tim Khusus
Banyak Jemaah Tersasar di Masjid Nabawi, PPIH Arab Saudi Tugaskan Tim Khusus

Petugas ini yang akan membantu pemulangan jemaah ke tempat penginapannya.

Baca Selengkapnya
Usai Umrah Wajib, Banyak Jemaah Indonesia Terpisah dari Rombongan hingga Kelelahan
Usai Umrah Wajib, Banyak Jemaah Indonesia Terpisah dari Rombongan hingga Kelelahan

Beberapa apa jemaah yang dianggap membutuhkan obat diberikan obat pereda nyeri.

Baca Selengkapnya
Penuh Haru, 300 Jemaah Safari Wukuf Kembali Bergabung dengan Kloter di Hotel Mekkah
Penuh Haru, 300 Jemaah Safari Wukuf Kembali Bergabung dengan Kloter di Hotel Mekkah

Sebanyak 300 jemaah haji yang mengikuti safari wukuf lansia dan disabilitas nonmandiri telah kembali bergabung dengan kloternya di Mekkah.

Baca Selengkapnya
Momen Keberangkatan Jemaah Haji Kloter Terakhir asal Mojokerto, Tangis Keluarga Pecah saat Bus Berangkat
Momen Keberangkatan Jemaah Haji Kloter Terakhir asal Mojokerto, Tangis Keluarga Pecah saat Bus Berangkat

Keberangkatan ribuan jemaah calon haji diiringi isak tangis keluarga

Baca Selengkapnya
Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Jemaah Haji Jika Tersesat di Masjidil Haram
Jangan Panik, Ini yang Harus Dilakukan Jemaah Haji Jika Tersesat di Masjidil Haram

Kementerian Agama telah menempatkan sejumlah petugas yang berjaga di kawasan Masjidil Haram.

Baca Selengkapnya
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.

Baca Selengkapnya
Demensia Bisa Muncul Tiba-Tiba, Jemaah Lansia Diminta Istirahat Cukup & Tak Dehidrasi
Demensia Bisa Muncul Tiba-Tiba, Jemaah Lansia Diminta Istirahat Cukup & Tak Dehidrasi

Demensia merupakan kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang yang umumnya terjadi pada lansia

Baca Selengkapnya
Kakek Usia 80 Tahun Asal Indonesia Tersesat ke Bawah Tanah Masjid Nabawi di Madinah, Sendirian di Tempat Gelap & Sepi
Kakek Usia 80 Tahun Asal Indonesia Tersesat ke Bawah Tanah Masjid Nabawi di Madinah, Sendirian di Tempat Gelap & Sepi

Kakek berusia 80 tahun tersesat di bawah tanah Masjid Nabawi yang gelap dan sepi. Ia pun diantar pulang oleh pasutri asal RI tinggal di Madinah.

Baca Selengkapnya
Cerita Serma Sugandi Jadi Kepala Terminal di Mekkah Ada Sopir yang Keturunan Nabi Musa dan Firaun
Cerita Serma Sugandi Jadi Kepala Terminal di Mekkah Ada Sopir yang Keturunan Nabi Musa dan Firaun

Serma Sugandi ungkap pengalamannya bertugas di terminal Mekkah layani jamaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya
3 Jemaah Indonesia Hilang Saat Puncak Haji, Masih Dalam Pencarian
3 Jemaah Indonesia Hilang Saat Puncak Haji, Masih Dalam Pencarian

Awalnya ada 10 jemaah yang dilaporkan hilang. Namun tujuh jemaah berhasil ditemukan sehingga tersisa tiga jemaah yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya
Viral Kondisi Muzdalifah Setelah Jemaah Haji Berpindah ke Mina, Begini Penampakannya
Viral Kondisi Muzdalifah Setelah Jemaah Haji Berpindah ke Mina, Begini Penampakannya

Terlihat beberapa bus yang masih terjebak dan tidak bisa bergerak, sehingga sebagian para jemaah haji memutuskan untuk berjalan kaki menuju Mina.

Baca Selengkapnya