Sering banjir, BPBD latih warga 3 desa di Sukoharjo
Merdeka.com - Sejumlah wilayah di Kabupaten Sukoharjo sering dilanda banjir saat musim penghujan tiba. Buat mengantisipasi datangnya bencana alam itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah memberikan pelatihan menghadapi bencana alam kepada ratusan warga yang berasal dari desa yang berlangganan banjir, Senin (13/10).
"Ratusan relawan tersebut berasal dari 3 desa siaga bencana di Sukoharjo. Mereka mendapat pelatihan untuk menghadapi musim penghujan yang seperti tahun-tahun sebelumnya selalu terjadi banjir," ujar Kasi Kedaruratan dan Penanggulangan Bencana BPBD Sukoharjo, Agus Dianto kepada wartawan.
Agus mengatakan, pelatihan diberikan kepada relawan dari Desa Laban, Desa Gadingan, dan Desa Kadokan. Ketiga desa itu, lanjut Agus sudah dibentuk sebagai Desa Siaga Bencana. Menurut Agus, pelatihan memang diberikan kepada para relawan yang nantinya diharapkan akan menjadi garda terdepan dalam penanggulangan bencana alam, khususnya banjir.
-
Di mana kegiatan sosialisasi mitigasi bencana dilakukan? Dukun Nusupan yang berada di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, merupakan daerah rawan banjir.
-
Bagaimana cara warga mengantisipasi bencana? Warga diminta update informasi Untuk mengantisipasi dampak besar, BMKG kemudian meminta masyarakat agar sering-sering mengupdate informasi, untuk patokan beraktivitas di luar rumah.
-
Siapa yang mengadakan sosialisasi mitigasi bencana di Dukuh Nusupan? Terkait kondisi itu, tim mahasiswa PPK Ormawa ISI Surakarta Program Studi Desain Interior mengadakan sosialisasi edukatif kepada warga Dukuh Nusupan yang bekerja sama dengan BPBD Sukoharjo.
-
Apa yang diajarkan di pelatihan ini? Pada hari pertama, mereka menghadiri kuliah tentang 'hakikat cinta' dan mempelajari teknik mencapai orgasme. Hari kedua menekankan pada ciuman, tarian sensual, dan permainan merobek kaus kaki. Mereka juga terlibat dalam latihan bermain peran yang bertujuan untuk mengajarkan mereka cara menunjukkan pesona mereka dalam situasi intim.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
-
Siapa yang mengimbau warga untuk siapkan Tas Siaga Bencana? Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel, Sutang Suprianto menyebut, salah satu langkah sederhana yang dapat masyarakat lakukan dengan mempersiapkan Tas Siaga Bencana (TSB).
"Pelatihan ini sangat penting untuk menghadapi musim penghujan yang akan turun bulan November atau Desember nanti" ujar Agus.
Agus mengatakan, materi pelatihan diberikan oleh Tim Search And Rescue Sukoharjo, Taruna Siaga Bencana, Palang Merah Indonesia, dan Radio Antar Penduduk Indonesia yang selama ini kerap menjadi relawan saat terjadi bencana. Materi pelatihan diberikan antara lain proses evakuasi, penanganan korban, dapur umum, pendirian tenda dan komunikasi diberikan oleh para instruktur. Dengan pelatihan kemampuan para relawan tersebut, proses penanggulangan bencana alam diharapkan menjadi lebih terkoordinasi dan lebih cepat dilakukan. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumatra Barat, Mahyeldi Ansharullah mengatakan, wilayah Sumatra Barat memiliki potensi bencana yang tinggi.
Baca SelengkapnyaBPBD Sumut gelar pelatihan Jitupasna 2023 bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dalam merekonstruksi pascabencana.
Baca SelengkapnyaKegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan sekolah.
Baca SelengkapnyaBPBD selalu siaga dan melakukan langkah antisipatif agar bencana hidrometeorologi tidak terjadi
Baca SelengkapnyaPj Gubernur mengimbau warga selalu waspada mengingat cuaca hujan masih akan terjadi beberapa saat ke depan.
Baca SelengkapnyaSarasehan digelar untuk mengukur kesiapan masing-masing kabupaten/kota di Jatim
Baca SelengkapnyaBPBD Jatim menyalurkan air bersih ke Situbondo akibat langganan kekeringan.
Baca SelengkapnyaBanjir yang merendam sejumlah wilayah di kabupaten setempat akibat hujan deras.
Baca SelengkapnyaPada SDN tersebut, terdapat enam Tempat Pemungutan Suara (TPS), yakni TPS 13, 14, 15, 16, 17, dan 18 Desa Wonorejo
Baca SelengkapnyaDengan pelatihan ini, Kemendagri berharap setiap desa dapat menjadi lebih maju, mandiri, dan sejahtera.
Baca SelengkapnyaSesi simulasi melibatkan peserta dalam pemadaman api menggunakan peralatan sederhana yang tersedia di sekitar.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca Selengkapnya