Sering bikin resah, puluhan preman di Terminal Amplas diamankan
Merdeka.com - Keberadaan preman di kawasan sekitar Terminal Terpadu Amplas, Medan, membuat resah masyarakat. Puluhan di antaranya terjaring razia digelar Satuan Sabhara Polresta Medan, Selasa (1/3).
Razia dilakukan puluhan personel Sabhara Polresta Medan. Mengendarai motor trail dan membawa dua unit truk, mereka langsung melakukan penyisiran.
Petugas masuk ke gudang-gudang penyimpanan mobil di Jalan Sisingamangaraja. Mereka juga merazia tempat mangkal sopir di Terminal Amplas. Dari operasi itu, petugas mengamankan puluhan preman dengan modus juru parkir liar.
-
Siapa yang berhadapan dengan preman? Seorang wanita berhadapan dengan aksi preman di kawasan Palmerah, Jakarta Barat.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Bagaimana preman itu bereaksi? 'Pakai ditunjuk-tunjuk, seram banget gue tremor. Tapi papi masih ladenin karena tahu kita benar dan tidak melanggar apa-apa,' lanjutnya.
-
Apa yang dilakukan preman di tahun 1980an? Aksi premanisme, merampok, memalak, hingga kasus pelecehan seksual, selalu dikaitkan dengan Gali. Aksi mereka sudah sangat meresahkan masyarakat.
-
Apa yang dulu dikenal sebagai 'kampung preman'? Kampung Badran merupakan salah satu kampung padat penduduk di pusat kota Yogyakarta. Dulu kampung itu dikenal sebagai 'kampung preman'.
-
Mengapa preman itu menantang ke Polsek? Saat diajak, sang preman justru menantang. 'Diarahin papi ke Polsek Palmerah supaya masalah kelar,' imbuhnya. Bahkan, dia mengaku jika memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) Polri.
"Dari razia di sekitar Terminal Amplas ini, ada 50 orang preman yang kita amankan," kata Kasat Sabhara Polresta Medan, Kompol Siswandi.
Petugas juga mengangkut sejumlah orang tertangkap tangan tengah berjudi dam batu dan kartu joker. Beberapa di antaranya perempuan.
"Ini merupakan kegiatan rutin kita. Setiap hari kita kerahkan 60 personel ke lokasi-lokasi rawan tindak premanisme," ujar Siswandi.
Sempat terjadi cekcok saat razia berlangsung. Namun, banyaknya petugas membuat para preman tidak berkutik. Semuanya dinaikkan ke dalam truk.
Puluhan preman diamankan dari kawasan Terminal Amplas ©2016 merdeka.com/yan muhardiansyah
Petugas melakukan penyisiran sekitar dua jam. Mereka yang terjaring razia kemudian diangkut ke Mako Satuan Sabhara Polresta Medan, di Jalan Putri Hijau untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Mereka kita data dan kita lakukan pembinaan," tutup Siswandi. (mdk/ary)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari tangan para preman, polisi turut mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp580 ribu
Baca SelengkapnyaPelaku membersihkan got tanpa adanya permintaan dari pengurus lingkungan setempat.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca SelengkapnyaAksi pungutan liar di Bekasi ramai disorot karena dinilai sudah tak wajar.
Baca SelengkapnyaTahun 1980an, preman merajalela. Aparat Orde Baru punya satu penyelesaian: Penembak Misterius
Baca SelengkapnyaMomen saat anggota Brimob cegah personel Propam yang akan bawa pendatang yang dicurigai sebagai preman.
Baca SelengkapnyaPolisi berjanji menindak tegas pelaku yang menyerang para pedagang hingga merusak kios pada Minggu (24/9) sore tersebut.
Baca SelengkapnyaSejumlah warga Rempang mengusir petugas yang hendak menawarkan relokasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu tak Satpol PP menyurutkan mereka. Justru semakin menggencarkan penertiban.
Baca SelengkapnyaPondok Pesantren Al-Zaytun di Indramayu, Jawa Barat kembali jadi sasaran demonstrasi.
Baca SelengkapnyaAncaman itu didapatkan agar mereka mau direlokasi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya 43 orang diamankan dan lima orang dinyatakan positif menggunakan narkoba.
Baca Selengkapnya