Sering dipukuli ayah tiri, anak 8 tahun nekat kabur dari rumah
Merdeka.com - Takut karena dipukuli oleh ayah tirinya, seorang anak laki-laki berusia delapan tahun nekat kabur dari rumahnya di Jalan Kuala Mas VIII, Kelurahan Tanah Mas, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah. Anak bernama Edgar Pande Anggareksa itu mengaku pergi dengan berjalan kaki.
"Aku dipukul ayah pakai rotan gara-gara aku dituduh nakali adik. Ya udah aku pergi dari rumah saja dari pada di rumah dipukuli terus. Enggak betah aku makanya pergi," ujar Pande saat di Mapolsek Semarang Tengah, Selasa (24/11).
Kapolsek Semarang Tengah, Kompol M Irfan menjelaskan siswa kelas tiga SD Kuncup Melati itu mengaku pergi dari rumah sejak Senin (23/11), sekitar pukul 16.00 WIB. Lalu berjalan sendirian menyusuri Jalan Hasanudin, kemudian Imam Bonjol dan sampai di Jalan Pemuda Kota Semarang.
-
Siapa yang bertemu dengan istri Kapolri? Di momen yang sama, Listyo bersama istri berkesempatan berinteraksi dengan para Taruna-Taruni Akpol 2024. Salah satunya dengan Fabiola Umaida. Pertemuan istri Kapolri dengan Fabiola pun sukses mencuri perhatian publik.
-
Bagaimana ibu ini merasa sebelum serangan? Segera setelah ledakan emosinya, Dong merasakan sakit kepala yang hebat, diikuti dengan muntah-muntah.
-
Dimana pertemuan keluarga APD dan pelaku berlangsung? 'Ia saya ayah korban bersama kedua orangtua pelaku datang ke Polda Jambi, untuk mencabut laporan polisi,' kata Rikarno Widi saat diwawancarai pada Senin (04/12).
-
Siapa yang mengungkap kekecewaan atas kegagalan anaknya lolos polisi? 'Saya Bhabinkamtibmas Desa Sanur Kauh, Denpasar, Bali sudah mengabdi 20 tahun di masyarakat. Pernyataan ini saya tujukan kepada Bapak Kapolri,' ungkapnya.
-
Kenapa Bhabinkamtibmas merasa anaknya tidak lolos polisi? Dia menduga, ada permainan licik di balik tak diterimanya sang putra menjadi abdi negara. Hal itu diduganya lantaran Polda Bali secara spesifik memberikan kuota khusus kepada para putra-putri yang terpilih.
-
Bagaimana prajurit TNI itu bertemu dengan istrinya? Lebih lanjut ia menceritakan bahwa awal perkenalan keduanya bermula dari media sosial. Menariknya selama berpacaran 3 tahun mereka hanya bertemu satu kali saja di kehidupan nyata.'Kenalnya di media sosial. Cuma 1 kali (ketemu selama tiga tahun pacaran),' timpal dia menceritakan.
"Di jalan tersebut (Jalan Pemuda) Pande ditolong oleh seorang kuli bangunan. Karena waktunya sudah malam, dia pun diajak oleh kuli bangunan untuk istirahat dan dirawat sementara di rumahnya," ungkap Irfan.
Irfan membeberkan hingga akhirnya sampai pagi, Pande diantar oleh seorang sopir angkutan umum ke Kantor Polsek Semarang Tengah.
"Tadinya dia tak mau diajak masuk kantor, namun setelah kita rayu akhirnya dia mau masuk dan ditanyai identitasnya dan kenapa dia bisa pergi dari rumah," ujarnya
Irfan menjelaskan, pihaknya sempat kesulitan mencari siapa orang tua anak tersebut, karena sang anak tak tahu alamat rumahnya dan nama orang tuanya. Namun, anak tersebut mau menyebutkan di mana dia bersekolah.
"Salah seorang anggota kami akhirnya berusaha menyambangi sekolah tersebut, dan benar Pande adalah siswanya, hingga akhirnya bisa menghubungi ibu dari Pande," paparnya.
Ibu Pande, Imanualea Iin Soeparta (26) mengaku sejak anaknya pergi, dirinya sudah berupaya mencari anaknya. Mulai dari kawasan Tanah Mas, Jalan Brotojoyo, Jalan Hasanudin, Kokrosono, Puri Anjasmara, hingga jalan Arteri.
Saat bertemu dengan anaknya di Polsek Semarang Tengah, dia sempat pingsan, karena diduga kelelahan mencari anaknya.
"Saya sudah putar-putar mencari anak saya di mana dia biasanya pergi. Soalnya ini bukan pertama kali dia pergi dari rumah. Saya belum sempat lapor polisi, eh kok tadi saya ditelepon saudara kalau anak saya sudah ditemukan pak polis," katanya.
Imanuela enggan menyebutkan alasan kenapa anaknya pergi dari rumah. Dia juga menyangkal kalau Pande dianiaya oleh bapak tirinya.
"Bapaknya yang asli sudah pergi dari rumah sejak saya mengandung dia dulu," pungkasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pria itu terlihat memegang pisau dan ditempelkan ke leher bocah. Sang anak hanya bisa menangis ketakutan
Baca SelengkapnyaMS merupakan tante korban atau adik kandung dari Bintang Situmorang, ibu korban.
Baca SelengkapnyaPolisi telah mengamankan ayah kandung dari anak tersebut.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaTersangka penyanderaan merupakan ayah dari bocah perempuan tersebut.
Baca SelengkapnyaBocah perempuan tersebut bahkan sempat dikalungi pisau di leher oleh ayah kandungnya.
Baca SelengkapnyaIbu di Gorontalo minta polisi masukan anaknya ke penjara karena kesal sering melawan.
Baca SelengkapnyaSi Pria yang merupakan anak korban mengaku tega memukul sang Ayah yang sudah pikun karena kesal meninggalkan rumah.
Baca SelengkapnyaAtas perbuatannya itu, RY saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana tersebut.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaMengetahui peristiwa itu, ibu korban melaporkan kepada keluarganya dan pihak kepolisian.
Baca SelengkapnyaPelaku telah diamankan di Polres Jakarta Selatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Baca Selengkapnya