Serpihan Pesawat Twin Otter Hilang di Papua Ditemukan Pada Ketinggian 13.453 Kaki
Merdeka.com - Posko utama operasi SAR di Bandara Mozes Kilangin Timika memastikan lokasi kecelakaan pencarian pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC milik PT Carpediem yang hilang kontak sejak Rabu (18/9) berada pada ketinggian 13.453 kaki di wilayah Distrik Hoeya, Kabupaten Mimika.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika Monce Brury mengatakan, lokasi serpihan badan pesawat tersebut diketahui berada pada koordinat 4 derajat 7 menit 27,11 Lintang Selatan dan 137 derajat 29 menit 18,39 Bujur Timur.
"Jarak dari lokasi tersebut ke Timika diperkirakan 44 notical mile pada radial 58 derajat dari Timika," kata Monce saat menggelar konferensi pers di Bandara Mozes Kilangin Timika, terkait penemuan serpihan pesawat Twin Otter DHC6-400 PK-CDC, Minggu (22/9).
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Bagian pesawat apa yang lepas? Ketika pesawat berada di ketinggian 17.300 kaki, panel kaca depan pesawat tiba-tiba meledak dengan hebatnya.
-
Di mana lokasi kecelakaan helikopter? Kecelakaan ini terjadi di hutan Dizmar, yang berada di antara kota Varzaqan dan Jolva di Provinsi Azerbaijan Timur.
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Dimana paus pilot terdampar? Lebih dari 30 paus pilot terdampar di pantai Selandia Baru dan berhasil diselamatkan pada 25 November 2024.
Monce mengatakan, pencarian pesawat tersebut hingga petang tadi telah memasuki hari kelima. Operasi SAR ini melibatkan personel SAR gabungan dari Basarnas Timika, unsur TNI dan didukung sejumlah armada pesawat maupun helikopter milik TNI AU, PT Carpediem, PT Freeport Indonesia dan sejumlah maskapai penerbangan lainnya.
Pada pagi hari, beberapa armada pesawat dikerahkan untuk melakukan pemantauan dari udara seperti pesawat CN 235 TNI AU yang berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 06.18 WIT. Kemudian diikuti helikopter SGI PK-ZGM milik PT Freeport Indonesia yang berangkat dari Bandara Mozes Kilangin Timika pada pukul 06.33 WIT.
"Hari ini kami melaksanakan pemantauan melalui udara sebanyak enam kali. Titik yang selama ini sering tertutup awan pada pencarian pagi tadi terbuka sehingga memudahkan tim pencari memantau secara visual dari udara sehingga dapat menemukan tanda-tanda atau potongan-potongan yang diduga bagian dari pesawat PK-CDC," kata Monce.
Dia mengatakan titik ditemukannya serpihan pesawat Twin Otter PK-CDC itu agak melenceng dari jalur yang biasanya dilalui pesawat tersebut dalam rute penerbangan dari Timika menuju Ilaga.
"Kemungkinan pesawat itu menghindari awan sehingga terjadilah crash di daerah tersebut. Namun, untuk lebih jelasnya akan diketahui setelah tim melakukan evakuasi para korban dan mengambil data flight recorder pesawat. Kami hanya memastikan bahwa benar itu merupakan serpihan milik pesawat PK-CDC," kata Monce. Seperti diberitakan Antara.
Komandan Pangkalan TNI AU Yohanes Kapiyau Timika Letkol Penerbang Sugeng Sugiharto menambahkan, untuk mengetahui penyebab pasti kecelakaan pesawat Twin Otter PK-CDC itu harus menunggu hasil penyelidikan dilakukan oleh Komite Nasional Kecelakaan Transportasi/KNKT.
Pihak KNKT telah mengutus seorang investigatornya atas nama Chaeruddin sejak beberapa hari lalu ke Timika untuk menyelidiki kasus tersebut.
Pesawat Twin Otter DHC6-400 dengan nomor registrasi PK-CDC milik PT Carpediem Air itu hilang kontak dalam penerbangan dari Timika menuju Ilaga pada Rabu (18/9) sekitar pukul 10.56 WIT.
Pesawat yang mengangkut beras dengan kapasitas 1.700 kilogram milik Perum Bulog itu dikemudikan Kapten Pilot Dasep Ishak dengan Copilot Yudra Tetuko dan mekanik Ujang Suhendar membawa serta seorang penumpang yaitu Bharada Hadi Utomo, anggota Brimob yang bertugas di Ilaga.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua pesawat dengan registrasi TT-3111 dan TT-3103 itu jatuh di areal pertanian warga.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kejadian tergelincirnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPetugas Basarnas mengkonfirmasi kalau titik dugaan helikopter hilang tersebut berada di kawasan hutan.
Baca SelengkapnyaDeputi Area Manager Trigana Irwan Rochendi mengatakan pesawat memuat 42 penumpang dengan 6 kru pesawat. Salah satu penumpang istri Pj Gubernur Papua.
Baca SelengkapnyaDua pesawat itu diterbangkan oleh empat perwira menengah TNI AU.
Baca SelengkapnyaLantas, dimana sebenarnya letak dari rute penerbangan unik tersebut?
Baca SelengkapnyaInformasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTNI Angkatan Udara (AU) menjelaskan kronologi kecelakaan dua pesawat pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano di Pasuruan.
Baca SelengkapnyaBangkai dua pesawat Super Tucano yang jatuh di Pasuruan, Jawa Timur, dipotong-potong menjadi bagian lebih kecil untuk memudahkan proses evakuasi.
Baca SelengkapnyaDua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Taman Nasional Bromo, Tengger, Semeru, Pasuruan.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat Smart Air yang jatuh di Hutan Kalimantan Utara ditemukan selamat di Binuang, Nunukan.
Baca Selengkapnya