Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sertifikat Vaksin Tak Muncul di PeduliLindungi, Ini Penyebab dan Solusinya

Sertifikat Vaksin Tak Muncul di PeduliLindungi, Ini Penyebab dan Solusinya Stiker sertifikat vaksin untuk menarik pembeli. ©2021 Liputan6.com/Johan Tallo

Merdeka.com - Pemerintah mengembangkan aplikasi PeduliLindungi sebagai alat untuk membantu melakukan pelacakan masyarakat yang telah melakukan vaksin. Namun, tak sedikit masyarakat yang tidak mendapatkan sertifikat vaksin di aplikasi tersebut.

Sertifikat vaksin Covid-19 saat ini merupakan salah satu hal terpenting untuk memenuhi mobilitas seseorang dari suatu tempat ke tempat lain. Seseorang yang sudah melakukan vaksinasi biasanya akan mendapat sertifikat melalui aplikasi PeduliLindungi.

Sayangnya, tak sedikit masyarakat yang mengeluhkan sertifikat vaksinasi Covid-19 belum muncul di aplikasi PeduliLindungi. Padahal, mereka sudah mendapatkan suntikan vaksin dosis 1 dan 2.

Dengan tidak adanya sertifikat tersebut akan menghambat masyarakat saat melakukan berbagai kegiatan dari suatu tempat ke tempat lain.

Untuk mengatasi kendala tersebut, merdeka.com merangkum penyebab hingga solusi untuk mengatasi sertifikat vaksinasi yang tidak muncul dalam aplikasi PeduliLindungi sebagai berikut:

Penyebab

Melalui unggahan di akun Instagram resmi @kemenkominfo, Kementerian Komunikasi dan Informatika menjelaskan ada dua kemungkinan mengapa sertifikat vaksin Covid-19 belum keluar. Pertama data belum dimasukkan oleh fasilitas kesehatan penyelenggara vaksin dan kedua sertifikat belum terbit.

Jika data belum dimasukkan oleh fasilitas kesehatan ke sistem PCare, ketika membuka sertifikat vaksin di aplikasi PeduliLindungi tidak ada keterangan tanggal vaksinasi. Dalam kasus ini, petugas kesehatan perlu memasukkan ulang data peserta ke sistem PCare.

Hal kedua, penyebab sertifikat vaksin Covid-19 tidak muncul di aplikasi PeduliLindungi ialah adanya ketidakcocokan data saat vaksin dilakukan. Mulai dari adanya kesalahan pada NIK, nama, alamat tempat tinggal dan lain sebagainya.

Kesalahan dari input data diri ini menjadi penyebab sertifikat vaksin Covid-19 tidak muncul. Masyarakat pun dapat melakukan pemeriksaan data diri usai vaksin melalui website resmi PeduliLindungi.

Solusi

Khusus untuk warga DKI Jakarta yang mengalami kasus tersebut, mereka bisa mengirimkan email ke dki@jakarta.go.id dengan subjek 'SertifikatVaksin_Nama lengkap'. Satu email hanya bisa memuat satu identitas.

Data yang dibutuhkan untuk mengurus sertifikat vaksin tersebut adalah nama lengkap, nomor induk kependudukan (NIK), nomor ponsel, alamat email, lokasi dan tanggal vaksinasi, nomor batch vaksin, tangkapan layar status sertifikat vaksin di PeduliLindungi, foto kartu tanda penduduk (KTP) dan foto kartu vaksinasi yang menampilkan data diri dan status pemberian vaksinasi.

Bagi masyarakat luar Jakarta pun tak perlu khawatir, masyarakat secara menyeluruh yang mengalami kendala ini bisa menyampaikan persoalan yang dihadapi melalui email sertifikat@pedulilindungi.id.

Format dan data yang harus dicantumkan pada email berupa nama lengkap, NIK KTP, tempat tanggal lahir, Nomor HP, serta lampirkan foto dan kartu vaksin. Setelah itu sampaikan keluhan Anda, termasuk jika sertifikat vaksin tidak muncul di aplikasi Pedulilindungi.

Hubungi 119

Cara lain yang bisa dilakukan adalah masyarakat bisa menghubungi Call Center PeduliLindungi di nomor 119 jika memiliki kendala terkait mendapatkan sertifikat vaksin usai melakukan suntik vaksin Covid-19.

Setelah itu, petugas akan melakukan pengecekan data serta memberikan solusi terkait kendala yang sedang dihadapi. Saat menghubungi Call Center PeduliLindungi masyarakat juga bisa mempersiapkan NIK serta data diri untuk mempermudah petugas melakukan pengecekan kendala. Serta pastikan pula nomor yang dimasukkan benar sehingga terhindar dari adanya penipuan yang mengatasnamakan PeduliLindungi.

Reporter Magang: Leony

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis
Vaksin Covid-19 Mulai Berbayar, Ini Kelompok yang Bisa Dapat Gratis

Maxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran
Penjelasan Ahli Kesehatan Usai Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca hingga Ditarik dari Peredaran

Komnas KIPI sebelumnya mengatakan tidak ada kejadian sindrom TTS setelah pemakaian vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
PPLN Kuala Lumpur Buka Suara soal Dugaan WNI Dipersulit Daftar DPT
PPLN Kuala Lumpur Buka Suara soal Dugaan WNI Dipersulit Daftar DPT

Jika juga tak terdaftar, para WNI diminta untuk mendaftar melalui situs ppln.co.id.

Baca Selengkapnya
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

Baca Selengkapnya
Pemprov DKI Jakarta Temukan Ratusan Data Penerima KJMU 2023 Tak Penuhi Syarat
Pemprov DKI Jakarta Temukan Ratusan Data Penerima KJMU 2023 Tak Penuhi Syarat

Adapun proses verifikasi ini sebagai bagian dari langkah selektif Pemprov DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping  Vaksin AstraZeneca
Mengenal TTS, Penyakit yang Dikaitkan dengan Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Hebohnya kasus TTS berawal dari gugatan yang dilayangkan Jamie Scott ke Pengadilan Tinggi Inggris.

Baca Selengkapnya
532 Bidan Gagal Jadi PPPK Meski Sudah Lulus Tes, Ada yang Sudah Bekerja 18 Tahun
532 Bidan Gagal Jadi PPPK Meski Sudah Lulus Tes, Ada yang Sudah Bekerja 18 Tahun

Ombudsman meminta pemerintah untuk melakukan tindakan korektif terhadap masalah pembatalan pengangkatan ASN tersebut.

Baca Selengkapnya
Tinjau Polresta Samarinda, BPJS Kesehatan Evaluasi Syarat JKN bagi Pemohon SIM
Tinjau Polresta Samarinda, BPJS Kesehatan Evaluasi Syarat JKN bagi Pemohon SIM

Pemohon SIM didorong untuk terdaftar dan aktif sebagai peserta JKN, sehingga dalam situasi darurat, akses layanan kesehatan selalu tersedia.

Baca Selengkapnya
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

Baca Selengkapnya