Sertu Hendra temukan FDR Lion Air karena gigih bongkar lumpur
Merdeka.com - Black box Flight Data Recorder (FDR) milik Lion Air PK-LQP ditemukan oleh Sersan Satu Hendra dari Tim Taifib Amfibi TNI Angkatan Laut. Panglima Armada I, Laksamana Muda TNI Yudo Margono mengatakan, Hendra berhasil menemukan FDR karena gigih membongkar lumpur.
"Menurut keterangan dia, 'ping' (locator) tertanam dilumpur karena kegigihan dia membongkar lumpur," kaya Yudo di atas KRI Torani yang berlabuh di Posko Taktis JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/11).
Yudo menyebut, saat ini pencarian memang terkendala dan membutuhkan waktu karena arus deras bawah air dan lumpur di dasar laut. Namun, ia tak meragukan kemampuan TNI AL karena sudah terbiasa dengan sifat alam.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Apa nama pesawat yang dibajak? Kronologi Pembajakan Pesawat jenis Vicker Viscount bermesin empat dengan registrasi PK-MVM 'Merauke' ini akan menempuh perjalanan udara menuju Makassar, dilanjutkan ke Surabaya dan berakhir di Jakarta.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Kapan pesawat jet itu hilang? Pesawat menghilang tak lama setelah berangkat dari Burlington pada 27 Januari 1971, dalam perjalanan menuju Providence, Rhode Island.
-
Apa yang ditemukan? Tulang manusia yang ditemukan pekerja proyek di sekitar lokasi pembangunan memorial Living Park Rumoh Geudong di Gampong Bilie Aron, Glumpang Tiga, Pidie, beberapa waktu lalu.
-
Apa yang ditemukan pria itu? Seorang pria asal Australia bernama David Hole tidak sengaja menemukan benda aneh saat ia sedang menggali emas. Penemuannya itu diketahui sejak 2015 dan melebihi emas yang sedang dicarinya. Apa yang ia temukan? Mengutip Indy100, Senin (27/11), David saat itu sedang menggali emas di Maryborough Regional Park, dekat Melbourne.
Ini juga merupakan tugas dan fungsi AL, khususnya jika ada kecelakaan di laut. Menurut Yudo, anggotanya punya alat, kemampuan, dan profesionalitas yang mumpuni.
"Jadi jangan ragukan kami dalam SAR ini. Kami memiliki kekuatan profesional baik di atas maupun di dalam air. Kita juga perlu koordinasi dan pengendalian yang baik dari semua lembaga ini sehingga perlu hasil yang maksimal. Kita laksanakan pencarian sampai ketemu," tutur Yudo.
"Alat-alat yang kita punya kita kerahkan semua, termasuk chamber yang disiapkan di KRI Banda Aceh jika terjadi sesuatu pada penyelam bisa ditangani masuk ke situ," tambahnya.
Dia memaparkan, dalam pencarian black box lainnya yakni Cockpit Voice Recorder (CVR), tim menerjunkan 450 personel TNI AL dan 155 penyelam dari tujuh kapal perang dan delapan sea rider dari Taifib dan Kopaska. Mereka fokus di wilayah saat menemukan FDR.
"Mereka dibagi dalam titik-titik yang sudah ditentukan tentunya. Dalam penyelaman mereka dibagi-bagi dalam bentuk tim sehingga mulai pagi sampai malam mereka melaksanakan evakuasi," pungkas Yudo.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejaksaan Agung (Kejagung) mengungkapkan kronologi penangkapan Bos Sriwijaya Air Hendry Lie.
Baca SelengkapnyaDipilih dari personel terbaik. Dilatih dengan keras. Para Prajurit Intai Amfibi TNI AL selalu diterjunkan di garis depan.
Baca SelengkapnyaTangan HL langsung diborgol, dan langsung dibawa ke Kejaksaan Agung menggunakan mobil tahanan Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaHendry melakukan kerja sama penyewaan peralatan processing peleburan timah antara PT Timah Tbk. dan PT TIN.
Baca SelengkapnyaHendry Lie dan adiknya Fandy Lie kongkalikong dalam korupsi tata niaga timah itu.
Baca SelengkapnyaHendry Lie, pendiri maskapai Sriwijaya Air ditangkap Kejaksaan Agung di Bandara Soekarno-Hatta
Baca SelengkapnyaKejagung periksa enam saksi terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan tata niaga komoditas timah
Baca SelengkapnyaAnggota DPR meminta Kejagung mesti bersikap adil kepada semua pihak.
Baca SelengkapnyaBos Sriwijaya Air ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi timah
Baca SelengkapnyaHendry Lie terjerat kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah.
Baca SelengkapnyaKejaksaan Agung menangkap Bos Sriwijaya Air Hendry Lie atas kasus korupsi tata niaga komoditas timah tahun 2015-2022.
Baca SelengkapnyaMayor Kresna bertugas membawa bendera pusaka merah putih dan teks proklamasi dari Lanud Halim Perdanakusuma menuju IKN.
Baca Selengkapnya